Di tengah malam yang sunyi, aku tertidur lelap dan terbang di alam mimpiku yang bagai samudra tak berujung. Selimut hangat ini kubalutkan sampai ke leher agar angin malam yang ganas tidak menusuk tulang-tulangku yang sedang tidak ingin diganggu oleh pergerakan manapun. Kasurku cukup empuk dibandingkan ubin di bawahku. Genting rumahku cukup kuat, apalagi atapnya. Hampir setiap malam, pada waktu yang sama, seekor hewan atau sesuatu di luar nalarku merangkak di atas sana. Aku tak pernah terganggu oleh itu. Dan aku pun tak pernah protes kepada anjing dewasa yang mengonggong di blok sebelah. Aku tak ingin membuang waktuku untuk membukakan pintu rumah yang setiap tengah malam diketuk secara perlahan dan semakin lama semakin kencang, hingga termasuk ke dalam ketukan yang tak pantas. Dan aku pun, bukan bermaksud untuk tidak sopan, tak pernah menjawab salam dari orang yang buku-buku jarinya tak pernah remuk karena terus menerus mengetuk pintu rumahku. Pada awalnya, hal itu cukup membuatku kesal setengah mati. Benar, aku malah sudah merasakan nyawaku berada di tengah-tengah perutku, tak kuat ingin keluar dari ragaku. Sekali lagi itu benar, suara-suara itu hampir-hampir membuatku gila dan tak hidup. Namun kini aku tidak pernah keberatan sama sekali. Karena aku sudah menemukan cara untuk membuat suara-suara itu terdiam. Aku bangun dari tidurku, turun dari atas kasur, berlari ke tengah rumah dan berteriak, "Malam, sunyilah kau!". Lalu semua suara-suara di tengah malam itu ; pintu diketuk-ketuk bersama ucapan salamnya, suara langkah-langkah merangkak di atap rumahku, dan anjing menggonggong di sekitar lingkungan rumah-akan terdiam dan angin malam kembali menjadi tantangan baru. Siapa sangka, bahwa seluruh suara-suara itu adalah hasil dari pencarian warga terhadap mayat di rumah ini beberapa hari yang lalu. Suara ketukan itu, ialah seorang tetanggaku yang mengecek apakah aku masih terjaga di dalam sini. Suara di atas atap itu, adlh salah satu teman mainku di perumahan ini yang mencoba mencari jalan untuk masuk ke dalam rumahku, ia menerobos lotengnya.Dan anjing itu memberitahu warga bahwa ada perampok yang baru saja kabur dari rumahku, bersama pisau berdarah ditangannya.


14 years old, 10 months, 7 days.