- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Hewan Peliharaan
Simak 5 Fakta Katak Bertanduk Kalimantan yang Ditemukan Tahun Lalu
TS
akbareggy
Simak 5 Fakta Katak Bertanduk Kalimantan yang Ditemukan Tahun Lalu
Hello Warga kaskuser se-tanah air... Pernah baca atau lihat katak bertanduk ? Katak bertanduk seperti namanya katak ini sedikit berbeda dengan katak pada umumnya yang sering kalian temui di sawah atau rumah kalian.
Sekilas katak ini mirip seperti kadal. Katak bertanduk yang terkenal adalah katak bertanduk amazon. Di Indonesia pun pada tahun 2018 ditemukan katak bertanduk lancip di pulau Sumatra. Namun pada kesempatan ini, TS tidak akan membicarakan katak bertanduk amazon atau katak bertanduk lancip sumatra melainkan katak bertanduk Kalimantan
Mengapa TS mengangkat diskusi mengenai katak ini? Jawabannya sederhana katak bertanduk ini baru diresmikan tahun 2019 hehe... masih angat-angatkan? Yosh langsung aja kita bahas katak bertanduk Kalimantan. Berikut 5 Fakta Katak Bertanduk Kalimantan :
Sekilas katak ini mirip seperti kadal. Katak bertanduk yang terkenal adalah katak bertanduk amazon. Di Indonesia pun pada tahun 2018 ditemukan katak bertanduk lancip di pulau Sumatra. Namun pada kesempatan ini, TS tidak akan membicarakan katak bertanduk amazon atau katak bertanduk lancip sumatra melainkan katak bertanduk Kalimantan
Mengapa TS mengangkat diskusi mengenai katak ini? Jawabannya sederhana katak bertanduk ini baru diresmikan tahun 2019 hehe... masih angat-angatkan? Yosh langsung aja kita bahas katak bertanduk Kalimantan. Berikut 5 Fakta Katak Bertanduk Kalimantan :
Quote:
1. Ditemukan pada Tahun 2008
Pada mulanya katak bertanduk ini ditemukan pada tahun 2008 oleh peneliti senior Pusat Penelitian Biologi LIPI. Kurang lebih selama 11 tahun para peneliti mengumpulkan data dan meresmikannya pada tahun 2019.
Jadi untuk meresmikan spesies baru tidak mudah ya guys, tidak seperti membalikkan telapak tangan... butuh bertahun-tahun untuk mengumpulkan data dan menganalisanya terlebih dahulu.
a. Katak Bertanduk Lancip, b. Katak Bertanduk Pinokio, c. Katak Bertanduk Kalimantan (Sumber)
Pada mulanya katak bertanduk ini ditemukan pada tahun 2008 oleh peneliti senior Pusat Penelitian Biologi LIPI. Kurang lebih selama 11 tahun para peneliti mengumpulkan data dan meresmikannya pada tahun 2019.
Jadi untuk meresmikan spesies baru tidak mudah ya guys, tidak seperti membalikkan telapak tangan... butuh bertahun-tahun untuk mengumpulkan data dan menganalisanya terlebih dahulu.
Quote:
2. Pada Awalnya Tidak Dianggap Sebagai Spesies Baru
Para peneliti sebenarnya menganggap katak bertanduk Kalimantan ini sebagai spesies katak Bertanduk Pinokio (Megophrys nasuta), namun setelah dilakukan penelitian didapatkan hasil bahwa katak bertanduk Kalimantan berbeda spesies dengan Katak bertanduk pinokio.
Katak bertanduk Kalimantan memiliki tanduk atau dikenal sebagai dermal accessory bagian moncong dan mata lebih pendek dibandingkan katak tanduk pinokio. Juga adanya tambahan lipatan lateral. Oleh sebab itu, katak bertanduk memiliki nama ilmiah Megophrys Kalimantanensis.
Para peneliti sebenarnya menganggap katak bertanduk Kalimantan ini sebagai spesies katak Bertanduk Pinokio (Megophrys nasuta), namun setelah dilakukan penelitian didapatkan hasil bahwa katak bertanduk Kalimantan berbeda spesies dengan Katak bertanduk pinokio.
Katak bertanduk Kalimantan memiliki tanduk atau dikenal sebagai dermal accessory bagian moncong dan mata lebih pendek dibandingkan katak tanduk pinokio. Juga adanya tambahan lipatan lateral. Oleh sebab itu, katak bertanduk memiliki nama ilmiah Megophrys Kalimantanensis.
Quote:
Quote:
4. Langsung Dinyatakan Terancam Punah Oleh Para Ahli
Langsung dinyatakan terancam punah oleh para ahli. Punahnya suatu spesies tidak jauh dari ulah manusia yang merusak habitat mereka tinggal. Sejak tahun 1973 sampai 2010 Kalimantan telah kehilangan 30% hutannya untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit.
Dalam laman LIPI pun menyatakan bahwa Hilangnya kawasan hutan menjadi ancaman serius. Baik untuk hewan yang baru berhasil dideskripsikan dapat dianggap sebagai populasi terakhir mengingat sudah tidak ada huta yang cukup bagus.
Ilustrasi (Sumber)
Langsung dinyatakan terancam punah oleh para ahli. Punahnya suatu spesies tidak jauh dari ulah manusia yang merusak habitat mereka tinggal. Sejak tahun 1973 sampai 2010 Kalimantan telah kehilangan 30% hutannya untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit.
Dalam laman LIPI pun menyatakan bahwa Hilangnya kawasan hutan menjadi ancaman serius. Baik untuk hewan yang baru berhasil dideskripsikan dapat dianggap sebagai populasi terakhir mengingat sudah tidak ada huta yang cukup bagus.
Quote:
5. Berhasil Dipublikasikan
Penemuan yang telah dilakukan kurang lebih 11 tahun sejak tahun 2008 ini telah berhasil dipublikasikan dalam jurnal internasional Zootaxa vol. 4679 (1); 001-024.
Penemuan yang telah dilakukan kurang lebih 11 tahun sejak tahun 2008 ini telah berhasil dipublikasikan dalam jurnal internasional Zootaxa vol. 4679 (1); 001-024.
Quote:
Sumber Tulisan TS
LIPI
LIPI
Diubah oleh akbareggy 13-01-2020 08:04
tien212700 dan 29 lainnya memberi reputasi
30
14.7K
132
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan