Kaskus

Hobby

caesarpratamaAvatar border
TS
caesarpratama
JANGAN Pelihara Kucing, BAHAYA!
JANGAN Pelihara Kucing, BAHAYA!

Selamat datang kembali agan/sist!

Sebelumnya penulis sempat membuat thread tentang kucing yang berjudul : Pelihara Kucing di Kos-an? Siapa takut!

JANGAN Pelihara Kucing, BAHAYA!

Dan sekarang, penulis akan membagikan thread sebagai lawan dari thread tersebut.

Di dunia ini tidak jarang kita temui tandingan atas sesuatu, semisal : panas-dingin, siang-malam, positive-negative, dsb.

JANGAN Pelihara Kucing, BAHAYA!

Begitu pun memelihara kucing, dibalik sisi positif-nya, kebahagiaan yang bisa kita dapat dari memelihara kucing, ternyata ada sisi negative yang mengancam kita, dan bisa menjadi sesuatu yang sangat berbahaya. Sudah sejak penulis berusia anak-anak, santer terdengar isu tentang bulu kucing yang bisa membuat mandul, sesak nafas, gatal-gatal dan lain sebagainya. Lalu dijaman yang sudah canggih, ini penulis mencoba menggali informasi lebih dalam lagi, dan singkatnya didapati bahwa memang benar adanya. Banyak penyakit yang bisa ditimbulkan dari pergaulan kita dengan kucing.

Menerima kenyataan itu tidaklah mudah, karena kucing adalah hewan yang begitu menyenangkan untuk penulis sejak dari usia dini. Begitu lucu, menggemaskan, lincah, dan manja. Setiap hari tidur bersama, makan bersama, lalu kemudian kita tahu bahwa mereka membawa bahaya, tentu sangat menyakitkan.

Tapi, tidak seburuk itu kok, tadi hanya dramatisasi saja.

emoticon-Ngakak

Jadi begini, yang berbahaya dari kucing itu, bukan kucingnya, tapi kotorannya. Adapun bahaya pada bulu kucing, hanya untuk penderita asma saja, jadi tidak memicu seseorang menjadi penderita asma.

"Toxoplasma gondii (T. gondii). Parasit ini seringkali terdapat pada kotoran kucing atau daging yang belum matang". (alodokter.com)

Banyak sekali agan/sist penyakit/gejala yang dapat ditimbulkan oleh bakteri ini :

1. Kulit berwarna kekuningan.
2. Peradangan korion (chrorionitis) atau infeksi di bagian belakang bola mata dan retina.
3. Pembesaran organ hati dan limpa.
4. Ruam kulit atau kulit mudah memar.
5. Kejang.
6. Penumpukan cairan otak di kepala, sehingga kepala menjadi besar (hidrosefalus) (anak).
7. Kepala tampak lebih kecil (mikrosefalus) (anak).
8. Gangguan intelektual atau retardasi mental.
9. Kehilangan pendengaran.
10. Anemia.
11. Kesuburan. (pria/wanita)

Berita baiknya adalah, segala penyakit menyeramkan tersebut, tidaklah mudah menjangkit manusia dewasa yang sehat dan memiliki imun yang kuat, akan tetapi akan meningkat risikonya pada beberapa kelompok kondisi berikut ini :

1. Ibu hamil
2. Mengonsumsi obat kortikosteroid atau imunosupresif jangka panjang.
3. Menderita HIV/AIDS.
4. Sedang menjalani kemoterapi.

Lalu bagaimana proses bakteri tersebut menular/menginfeksi manusia?

Begini agan/sist, mungkin saja agan/sist tidak sengaja memakan kotoran kucing agan/sist emoticon-Ngakak
Mungkin terdengar konyol, tapi coba bayangkan, semisal ada suatu ketika kucing agan/sist buang air besar, kemudian ia menutup kotorannya dengan pasir. Setelah buang air besar, kucing agan menjilati lubang pantatnya, yang mana masih menyisakan sedikit kotoran atau taik, nah dari situ taiknya pasti berpindah ke lidah kucing. Dan naasnya bakteri ada disana, yang kemudian kucing agan/sist menjilati bulu punggung atau perut. Mata kita yang tidak bisa melihat bakteri berbahaya pada kucing, dan hanya mampu melihat ke imutan pada kucing kita, akan membuat kita langsung saja ingin memeluk mencium kucing kita. Bisa saja cari ciuman tersebut, ada bakteri yang melompat ke mulut, atau menginfeksi kulit secara langsung, bisa juga ada di tangan, yang kemudian saat kita tidak sengaja mengucek mata, bakteripun menginfeksi mata, atau bisa juga setelah kita memegang kucing, kita tidak cuci tangan, dan setelah itu begitu saja mengkonsumsi makanan.

Yang jelas intinya adalah penyebab tertular/terinfeksi adalah karena terpapar telek kocheng. Baik secara langsung, mungkin saat membersihkan kandang, atau secara tidak langsung seperti cerita di atas.

Nah pada ibu hamil, itu langsung bakterinya bisa menyerap kepada janin yang dikandung. Yang umum terjadi yang sering kita lihat berita di tv, ya penyakit hidrosepalus, yang kita tau ini penyakit benar-benar mengerikan. Pasti tidak satupun agan/sist ingin anaknya terjangkit penyakit berbahaya semacam ini.

Jika agan/sist/keluarga-kerabat ada yang mengalami gejala-gejala infeksi bakteri toxoplasma, lebih baik segera konsultasi ke dokter, biar ahlinya yang nanganin.

Tidak cukup sampai disitu agan/sist masih ada satu bahaya lagi yang mau penulis informasikan, yang mana penulis sendiri pernah merasakannya. Yaitu bahaya cakaran kucing (cat scratch fever)

"Cat scratch fever atau disebut juga dengan cat scratch disease (CSD) adalah infeksi bakteri akibat digigit atau dicakar kucing.

Anda bisa mengalami penyakit ini dari gigitan atau cakaran kucing yang terinfeksi bakteri Bartonella henselae. Bahkan infeksi bakteri ini bisa berasal dari gigitan anak kucing." (hallosehat.com)

Ini gejalanya agan/sist :
1. Benjolan atau lepuhan bekas tempat gigitan atau dicakar kucing 
2. Kelenjar getah bening yang membengkak di tempat gigitan atau dicakar kucing yang biasanya terjadi 1-3 minggu
3. Kelelahan
4. Sakit kepala
5. Demam ringan
6. Pegal-pegal

Nah kalo yang ini, genjala-gejalanya lebih ringan, jadi kita gak perlu periksa ke dokter.

Pengalaman penulis sendiri, dulu pernah kena cakar di tangan, itu sama kucing peliharaan yang mainnya kotor, jarang dibersihin. Pas penulis anggap luka bekas cakaran kucing itu sembuh, justru muncul benjolan kecil, yang rada gatel dan perih. Trus karena merasa jengkel, penulis robek deh bagian kulit yang benjol. Itu mirip kayak jerawat, bisa keluar cairan bening. Kurang lebih 2 minggu benjolan itu terus muncul, dan kemudian hilang dengan sendirinya. Jadi tiap penulis jengkel dengan rasa gatal campur perihnya, selalu penulis robek/tusuk/pencet, kayak jerawatlah, sampe dua mingguan gitu.

Agan/sist yang berbahagia dan mencintai kucingnya. Ingat, yang berbahaya itu telek-nya, dan cakar-nya, dikarenakan bakteri yang bersarang, BUKAN KUCING-nya. Jadi rawatlah sebaik mungkin, mandikan 2x seminggu, beri vitamin dan makanan matang yang bersih dan sehat, vaksin ke dokter hewan, potong kukunya, dan jangan nyemilim telek kocheng, meski keliatan menggiurkan kayak pisang sale
emoticon-Ngakak

JANGAN Pelihara Kucing, BAHAYA!

Sekian thread kali ini, jika ada kurangnya penulis minta maaf, dan silahkan tambahkan di kolom komentar, pertanyaan dan kritik, sangat di harapkan.

See u next time!

Sumber : alodokter.com, hallosehat.com, hot.grid.id, saintif.com, google, dan pengalaman pribadi.
Diubah oleh caesarpratama 14-01-2020 11:48
tata604Avatar border
lina.whAvatar border
ceuhettyAvatar border
ceuhetty dan 4 lainnya memberi reputasi
5
3K
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan