Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Surobledhek746Avatar border
TS
Surobledhek746
Susi Pudjiastuti: Tangkap Tenggelamkan, Adakah Penggantinya?

"Tangkap dan tenggelamkan kapal yg melakukan IUUF. Tidak ada cara lain. Wilayah EEZ kita diakui UNCLOS (United Nations Convention on the Law of the Sea). Bila dari tahun 2015 sampai dengan pertengahan 2019 bisa membuat mereka tidak berani masuk ke wilayah ZEE kita. Kenapa hal yang sama tidak bisa kita lakukan sekarang," tulis Susi Pudjiastuti seperti dilihat dari akun Twitter resminya, Jumat (3/1/2020).

Pernah Agan/Sista Kecewa?

Tidak hanya Gw, ribuan nelayan saat ini sedang kecewa. Sepeninggal Menteri Kelautan dan Perikanan, yang mencuri ikan di perairan teritorial Indonesia dengang membom kapal-kapal asing dan menenggelamkannya. Tentu saja setelah selesai proses pengadilan dan dinyatakan bersalah.

Sebagai seorang pemancing, walaupun hanya sebagai hobi, Gw merasa ketika Susi (panggilan akrab mantan Menteri Susi Pudjiastuti) masih menguasai laut kita harapan untuk mendapatkan hasil pancingan sangat besar.

Pasalnya ketika itu nelayan dengan regulasi berupa larangan menggunakan pukat harimau sangat ditaati oleh para nelayan. Bagaimana tidak keder, kalau kapal-kapal asing saja bisa dibom ditenggelamkan, apalagi hanya nelayan lokal.

Walaupun cukup disadari bahwa pemakaian pukat harimau untuk menangkap ikan di perairan sangat dilarang, karena alat tersebut berbahaya terhadap kehidupan laut. Tetap saja ada nelayan yang menggunakannya dengan diam-diam.

Kebijakan menteri susi memaksa petugas kepolisian melakukan patroli rutin pada nelayan-nelayan yang melaut. Sehingga nelayan lokal tak akan berani main-main. Tak sedikit dari mereka yang kemudian kena razia. Efek jera ternyata sangat berpengaruh terhadap ketaan nelayan dalam menggunakan alat tangkap yang diperbolehkan.

Saat ini transisi kepemimpinan Kementerian Kelautan dan Perikanan dimanfaatkan oleh neyalan untuk kembali menggunakan pukat harimau dalam menangkap ikan. Sedangkan pukat harimau hanya dimiliki oleh nelayan-nelayan dengan kapal besar. Sementara nelayan kecil mau tidak mau tersisih dari perairan laut tempat mereka biasanya mencari ikan.

Bagaimana tidak menjauh, kata nelayan, ikan tidak ada lagi. Akhirnya mereka terpaksa melaut semakin menjauh dari daratan. Dengan konsekuensi bahan bakar yang dibutuhkan juga semakin besar.

Demikian juga para nelayan yang menggantungkan hidupnya pada bagan. Beberapa tahun lalu ketika menteri Susi berkuasa, hasil tangkapan ikan dan cumi cukup memadai. Dalam satu malam kadang, katanya mampu membawa pulang ikan teri hingga 4 kwintal, cumi hingga 2 kwintal. Kalau sekarang, boro-boro sampai kuntalan. Puluhan kilo saja sudah lumayan.

Demikian juga Gw. Biasanya ketika mancing di sekitar bagan pada pagi hari, ikan kerapu, keneke, kakap merah, sering makan umpan pancing. Beberapa minggu terakhir ini, bahkan ikan jukeja saja sulit ditemukan. Untuk memenuhi boks berukuran 40x20x20 cm saja sangat sulit dilakukan.

Besar harapan Gw dan nelayan kecil pada umumnya agar Menteri Kelautan dan Perikanan yang baru, Pak Edhy Prabowo, untuk melanjutkan program-program terbaik yang telah dilaksanakan menteri Susi. Tindakan nyata dan keras terhadap nelayan-nelayan besar dan nelayan asing yang tidak mematuhi undang-undang kelautan dan perikanan yang ada di negeri ini.

Kita sungguh berharap laut adalah sumber alam yang berlimpah dan tidak dirusak oleh nelayan-nelayan yang tak bertanggung jawab. Terutama dari nelayan asing yang berusaha mencuri hasil laut perairan Indonesia. Semoga.

sumber

anasabilaAvatar border
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan 4 lainnya memberi reputasi
5
576
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan