- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sudah Terkena Banjir, Warga Jakarta Masih Kena Pungli Pengangkutan Sampah


TS
Chikashi.Masuda
Sudah Terkena Banjir, Warga Jakarta Masih Kena Pungli Pengangkutan Sampah
Quote:
Kamis, 09 Januari 2020
[url]https://www.ayobandung.com/read/2020/01/09/75816/sudah-terkena-banjir-warga-bekasi-masih-kena-pungli-pengangkutan-sampah [/url]
AYOBANDUNG.COM -- Belum habis cerita tumpukan sampah di Perumahan Irigasi Danita, Bekasi Timur, kini muncul masalah baru. Ada dugaan pungutan liar (pungli) terkait pengangkutan sampah di wilayah itu. Salah seorang warga sebut saja Doni melaporkan bahwa ia mendapat informasi adanya iuran sampah sebesar Rp 400 ribu per Rukun Tetangga (RT) di lingkungan RW 14 Perumahan Irigasi Danita, Bekasi Timur. Dia sendiri mengaku sudah membayar Rp 20.000 pada petugas RT, Rabu (8/1/2020) malam. “Saya sudah bayar Rp 20.000 semalam, tapi enggak ada kuitansi. Dibilangnya cuma buat bayar jasa angkut sampah,” kata Doni kepada Ayobekasi.net, Kamis (9/1/2020).
Doni sebenarnya tidak keberatan dengan adanya iuran tersebut. Hanya saja yang masih mengganjal adalah tumpukan sampah itu tak kunjung diangkut hingga kini. Dia juga tidak mempedulikan apakah itu pungli atau bukan karena yang terpenting bagaimana lingkungan rumahnya kembali bersih. “Kayaknya orang udah pada capek juga. Jadinya mau aja bayar,” ujarnya. Hal senada diungkapkan warga lain sebut saja Sardi yang mengetahui soal iuran tersebut dari pembicaraan di lingkungan RT 10 dan RT 14. Warga diinstruksikan menyetor iuran yang kalau ditotal sebesar Rp 400 ribu per RT.
“Saya jujur baru kali ini ngenes karena ngeliat bapak-bapak yang sudah sepuh nyapu-nyapu, beresin gundukan sampah. Ditambah dapat kabar kayak gitu (iuran), makin nyesek. Bukan soal nominalnya, tapi ini semacam enggak bener karena harusnya soal sampah itu ditanggung pemerintah daerah,” katanya. Salah satu Ketua RT yang tidak ingin disebutkan namanya tidak membantah kabar tersebut. Dia juga mengirimkan screenshot percakapan di grup Whatsapp soal adanya iuran mengenai pengangkutan sampah, yang malah diusulkan naik di kisaran Rp 650 sampai Rp 750 ribu. “BenAr per RT Rp 400 ribu,” ujarnya. Dia juga merasakan ada kejanggalan terkait iuran yang dianggapnya sudah kewajiban pemerintah daerah. Menurutnya, warga hanya perlu membantu menata sampah-sampahnya di jalanan utama agar lebih mudah diangkut. Ayobekasi.net mencoba meminta keterangan dari Ketua RW 14 Tahrir mengenai hal ini, namun baik telepon maupun pesan singkat melalui Whatsapp belum direspons hingga pukul 10.48 WIB.
---------
Artikel ini sudah Terbit di AyoBandung.com, dengan Judul Sudah Terkena Banjir, Warga Bekasi Masih Kena Pungli Pengangkutan Sampah, pada URL https://www.ayobandung.com/read/2020...ngkutan-sampah
Penulis: Firda Puri Agustine
Editor : Fira Nursyabani






4iinch dan 4 lainnya memberi reputasi
1
1K
Kutip
9
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan