People Friendzone Dan Beberapa Solusinya, Kepoin Yuks!
TS
delia.adel
People Friendzone Dan Beberapa Solusinya, Kepoin Yuks!
Spoiler for screenshotan google:
Pernah gak sih kalian terjebak dalam siklus friendzone? Berpegangan tangan mesraan dan bersama setiap waktu, tetapi tanpa status resmi pacaran, hanya sebatas berkawan saja.
Quote:
Kita semua pastinya pernah merasakan, sebuah hubungan antara lawan jenis, tanpa ikatan pacaran bukan? Namun apakah hubungan serupa ini bisa bertahan lama tanpa adanya benih-benih cinta? Karena biasanya cinta itu tumbuh dari seringnya sebuah kebersamaan, yang membuat rasa nyaman, sehingga timbul keinginan untuk memiliki.
Quote:
Karena hal inilah label friendzone lahir dalam kebudayaan yang sedang populer akhir-akhir ini.
Quote:
Sebelum Delia membahas tentang friendzone lebih jauh, sebaiknya kalian memahami dahulu apa arti dari friendzone.
Friendzone terdiri dari dua kata, yaitu friend yang artinya berteman dan zone artinya zona, kawasan, wilayah. Secara tidak langsung istilah ini berarti zona pertemanan. Yang jika Delia jabarkan artinya adalah penekanan pada sebuah pertemanan. Dan biasanya pertemanan yang berada di areal friendzone adalah sepasang manusia yang lain jenisnya.
Quote:
Jadi friendzone adalah sebuah hubungan antara pria dan wanita yang memiliki keterbatasan rasa, hanya sebagai kawan saja tidak lain dan tidak lebih.
Quote:
Namun pada kenyataan yang terjadi, terkadang hati tidak bisa diprediksikan, si pria yang merasa dipermainkan, ketika masa pendekatannya tidak berhasil dengan sukses, padahal dia sudah mengorbankan banyak hal untuk wanitanya yang tidak sehati dan hanya memandang sebatas sahabat. Akan lebih kecewa dan putus asa sekali.
Ketika cinta ditolak, seorang friendzone merasa diperalat, dipercundangi dan hancur harga dirinya karena merasa tertipu mentah-mentah.
Seorang pria yang sudah memperlakukan wanita dengan baik, sudah pasti mempunyai pengharapan akan sebuah timbal balik, namun jika tidak sesuai dengan kenyataan, rasa kecewa akan menutup pintu hatinya dalam-dalam.
Begitupula keadaan sebaliknya, para wanita dan pria yang terjebak dalam situasi friendzone terkadang cenderung lebih rapuh. Namun pada kenyataannya tingkat bunuh diri lebih banyak adalah para pria. Jadi di sisi ini Delia menyimpulkan bahwa pria lebih pendek pemikirannya dari para wanita.
Lalu bagaimana solusinya?
Quote:
Ada beberapa tips dari Delia sesuai dengan pengalaman waktu ketika aku terjebak di level ini, cekidot ya!
Yang pertama-tama adalah memulai untuk mencari suasana baru.
Jangan lagi tergantung kepada dia yang mulai ada dalam daftar rindu dan getaran dalam dadamu. Mulailah mencari solusi sendiri dari semua masalah dan berjalan menuju tempat yang lain yang kemungkinan besar lebih menarik. Bukankah dunia ini tercipta dengan beranekaragam warna, bukan? So stop untuk berada dalam satu warna. Mulai mengenali warna lain dari kehidupan ini.
Yang kedua tidak lagi memperhatikan gerak-geriknya dari hal yang paling kecil sampai yang paling besar sekalipun. Sebab kebersamaan akan membuat kita semakin terjebak oleh siklus friendzone lebih dalam.
Yang ketiga adalah mengurangi kode-kode benih cinta, yang telah tumbuh, bersemi dan mekar diam-diam tanpa sepengetahuannya.
Nah begitulah kira-kira saran dari Delia. Jika ada yang mau menambahkannya, mari berkuotan ria di halaman komentar ya....