missforget21Avatar border
TS
missforget21
Saat Namamu Begitu Indah bagiku….


Bagiku, di dunia ini tidak ada satu hal yang kebetulan. Karena semua itu sudah tertata jauh-jauh hari sebelum kejadian itu berlaku. Itulah kepercayaan yang aku pegang hingga kini. Mulai dari kita lahir dari Rahim Ibu, diberi nama, Hingga akhirnya kita berpulang. Aku percaya bahwa semua itu telah diatur oleh sang kuasa. Tak terkecuali dengan pertemuan kita. Yah.., satu momen penting yang mungkin akan aku kenang selamanya.
Tak begitu sulit untuk jatuh Hati pada Parasmu yang cantik, senyummu yang manis, wangimu yang semerbak. Dan tentu saja Akhlak Baikmu yang membuatku terpesona. Ketika seseorang tidak membutuhkan alasan untuk mencintai, maka dirimu adalah alasan mengapa cinta itu beralasan. Satu-satunya alasan yang aku punya adalah dirimu. Aku mencintaimu karena itu kamu, bukan yang lain. Kau tau dengan jelas semua kekurangan ku. Kau tau dengan pasti semua keburukanku, dan kau tau dengan benar betapa aku mencintaimu. Itulah alasan bagimu untuk terus bersamaku.
Ayunda. Nama yang sangat mudah untuk diingat, namun sangat sulit untuk dihapuskan. Mungkin karena aku sangat mencintaimu, atau karena kau begitu indah untuk dilupakan..? Entah , tapi yang Pasti, kau selalu ada dihatiku. Sangat jelas diingatan saat kau memilih pergi dengan Dia yang menjadi pilihan orang tuamu. Kau menagis dengan hebat di pelukanku, meluapkan semua Emosi yang tidak bisa kau munculkan dihadapan kedua orang tuamu. Kau Merasa Hancur sehancur-hancurnya. Mungkin bukan masa depanmu. Tapi Hatimu lah yang telah dihancurkan oleh orang tua mu sendiri. Aku tau kau anak yang berbakti, aku tau kau sangat mengagungkan orang tuamu, maka dari itu kau sampingkan perasaanmu dan kebahagiaanmu demi senyum kedua orang tuamu.
“Ini bukan salahmu..” Ucapku mencoba menenangkan hatimu.
Kau masih saja menangis dan tersidu. Kau bahkan tak sanggup untuk membuka mata dan melihat kepahitan dimataku. Kau tau bahwa hati yang sangat patah itu adalah hatiku. Dan itu yang membuatmu merasa semakin berat. Kau tidak rela melepaskan cinta kita, tapi kau tidak bisa untuk terus merajutnya.
“hentikan tangismu.., Kau tidak terlihat seperti Ayunda yang aku kenal jika kau menagis..” Seruku.
“Aku tau kau juga terluka, tapi mengapa tidak kau tunjukkan..?, Kesakitanmu melebihi diriku, tapi mengapa kau menahannya..?, kau membuatku semakin terluka..” Ucapmu membuat mataku basah dengan cepat. Aku lalu memelukmu dengan erat seakan aku tidak akan melepaskan dirimu. Yah.., aku memang tidak ingin melepaskan dirimu jatuh kepelukan lelaki lain. Tapi apalah dayaku yang memang tidak pernah terlihat dimata orang tuamu. Bermodalkan keseriusan dan Cinta yang Suci ternyata belum cukup dan tidak akan pernah cukup bagi orang tuamu.
Aku tidak mempersalahkanmu ataupun kedua orang tuamu. AKu hanya serasa ingin menuntut takdir. Aku ingin menuntut takdir yang telah mempertemukan kita kemudian memisahkan kita tanpa perduli dengan perasaan dua insan ini. Aku ingin memaki takdir yang telah membiarkan ku mengukir namamu di hatiku lalu kemudian memaksaku untuk menghancurkan ukiran yang telah kubuat dengan indah itu. Aku sangat marah, tapi bukan kepadamu. Kau tau Cinta yang suci tidak akan berubah jadi benci dikeadaan apapun.
Ibarat Tsunami yang menerjang, Kau akhirnya Dinikahkan dengan lelaki pilihan orang tuamu. Lelaki yang lebih mapan dariku, Lelaki yang memiliki banyak Nama dibelakang namanya. Lelaki yang dianggap lebih dewasa dariku. Dan tentu lelaki yang dianggap paling mampu membahagiakanmu. Aku Tidak datang di pernikahanmu, bukan karena aku membencimu atau karena aku tidak bisa merelakanmu. Jujur.., merelakanmu adalah salah satu tujuan hidupku kini. Tapi itu bukanlah alasan yang membuatku menghindari pesta pernikahanmu, melainkan Matamu. Aku tidak akan mampu melihat matamu yang sayup dipernuhi dengan duka itu. Aku tidak mampu melihat matamu yang basah akibat banjir Luka di dalam hatimu. Aku tidak bisa melihatmu menangis. Tapi aku yakin.., seiring dengan berjalannya waktu, kau akan mulai melupakan ku. Perlahan tapi pasti. Aku sangat berharap bahwa cinta kitalah yang akan bertemu dipelaminana itu nanti. Namun sayang, Takdir Hidupku memang buruk rupanya.
Kini, bertahun setelah kau menikah dan pindah dari kota kita. Aku tidak pernah tahu dimana keberadaan mu dan bagaimana kabarmu. Bukan karena aku tidak perduli, tapi tentu semua tak lagi sama. Semenjak Jemari manismu itu dilingkari Janji suci, kau bukan milikku lagi. Mungkin bagi sebagian orang aku adalah lelaki yang lemah yang hanya bisa merelakan kekasihnya dipingit oleh lelaki lain. Tapi itu tidak benar, AKu merelakanmu untuk kebahagiaanmu dan juga keluargamu. Jujur saja, kehadiran lelaki itu membuat aku sadar bahwa yang bisa kuberi padamu hanya derita, berbeda dengannya. Tapi Intinya, Pengharapanku bahwa kau bahagia itu semoga menjadi kenyataan, pengharapanku agar kau dapat melupakan ku itu semoga terkabul, dan begitu pula denganku, AKu berharap aku bisa melupakanmu, aku harap aku bisa menahan rindu yang menyiksa ini. Tapi semua itu tidak bisa. Aku mendengar kabar bahwa lelaki kebanggaan orang tuamu itu kini telah memadumu dengan wanita lain yang kabarnya lebih cantik darimu. Dan Tentu yang mampu memberinya keturunan. Aku bukan wanita tapi aku tau bahwa kau sangat terluka saat kau harus dimadu.
Perasaan yang Masih kau miliki itu akhirnya membuat kau berani membuka mulut dan angkat bicara. Kau meminta berpisah darinya. Kau memilih menggandeng gelar janda dinamamu daripada harus dimadu. Dan kemudian kau mencariku. Dengan segenap perasaan dan harapan kau datang padaku. Namun sayang…, Aku kini telah membangun sebuah keluarga. Aku menikahi Rosa, sahabat mu yang menenangkanku ketika kau resmi menjadi milik lelaki itu. Rosa yang ternyata lama memendam rasa kepadaku akhirnya menjadi pendampingku di pelaminan.
Kau Hancur.., Kau benar-benar hancur kala itu. Bibir manismu dengan tegas berkata bahwa kau baik-baik saja, bahkan kau dengan tegar mengucapkan selamat atas pernikahan kami, Tapi matamu yang Binar itu, menunjukkan kenyataan yang sesungguhnya. Kesakitanmu itu terpanar jelas lewat sorot mata yang redup itu. Aku seolah ingin menyampaikan semuanya padamu. Aku ingin mengatakan padamu bahwa aku masih mencintaimu. Aku selalu mencintaimu, Hanya kau dihatiku, Bahkan untuk saat ini, saat Rosa berada di sampingku, namun hanya kau yang ada di hatiku. Kau tidak tau bahwa aku menikahi Rosa hanya untuk melupakanmu, namun itu sia-sia, Aku mengukir namamu dengan begitu Indah hingga aku tidak bisa menepisakan keindahan itu sekedip matapun. Aku sangat ingin menyampaikan semua itu padamu, Tapi Aku tau, Bukan hanya Satu hati yang ku hancurkan jika kulakukan itu.
Diubah oleh missforget21 04-01-2020 14:12
scorpiolamaAvatar border
scorpiolama memberi reputasi
1
406
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan