gambar: thenextweb.com

Pablo Escobar, hampir semua orang mengetahui nama itu sebagai salah satu orang paling berpengaruh di dunia.

Ia merupakan penjahat terkaya yang menguasai pasar narkotika di Amerika Serikat.

Ia bahkan pernah memasok 80% perdagangan kokain sedunia. Ia turut bertanggung jawab atas beredarnya barang haram yang nerajalela di dunia pada masanya.

Bos kartel besar yang berasal dari Medellin, sebuah kota di Kolombia ini, bisa mengumpulkan pundi-pundi uang sebanyak $60 juta di setiap harinya, dan memperoleh sekitar Rp 500 triliun setiap minggu.

Di tangan sang King of Cocaine, kehidupan seperti drama film yang dipenuhi kejutaan serta tantangan.

Meski nyawanya berakhir tragis berkat berondongan peluru FBI dan DEA, tetapi tidak sedikit yang masih setia mengangkat kisah hidupnya baik ke dalam buku maupun film. Sebut saja; film Loving Pablo yang diangkat dari novel Loving Pablo Hating Escobar karya Virginia Vallejo, atau serial Narcos.

Sebagai gembong narkoba kelas dunia, ia melakukan berbagai upaya demi melindungi bisnisnya dari hukum. Termasuk melakukan pembunuhan terhadap sekitar 4000-an orang.

Kiprahnya menjajakan kokain internasional dan menjalankan bisnis haram tersebut, tentu saja membuat banyak orang mengutuknya. Ia benar-benar gila.

Tetapi di balik semua kegilaannya semasa hidup, ada beberapa hal positif yang bisa kita petik darinya, tentu saja hanya yang benar-benar bersifat positif.

Karena ane yakin, sejahat-jahatnya orang, pasti ada sisi positif darinya yang bisa kita teladani.

Apalagi raja kokain ini telah mati berpuluh tahun lalu. Segala bentuk kejahatan di dunia, biarkan itu menjadi urusan Tuhan.

Namun, inilah 3 hal positif dari Escobar, penjahat terkaya sepanjang sejarah, yang bisa kita tiru.


1. Pekerja keras



Ia lahir dari keluarga miskin yang menuntutnya untuk bekerja lebih giat dan keras. Sekalipun begitu, prestasinya yang membanggakan adalah ia tidak pernah menjadikam kesusahan hidup sebagai alasan berputus asa dengan meminta-minta atau mengemis.



Akibat dari kerja kerasnya itu, Escobar bahkan mendapat peringkat ke-7 dalam daftar orang terkaya di dunia pada tahun 1989 versi majalah Forbes, dan menjadikan Warren Buffet sebagai salah satu saingannya.

Memang, hal yang sangat disayangkan ia harus bekerja keras melalui jalan yang sangat buruk dan tolol.

Yang patut kita contoh darinya adalah ketidakputusasaan serta upaya kerasnya melawan pahitnya hidup.

Sementara banyak di antara kita yang lebih suka rebahan daripada berusaha keras, dan merasa putus asa dengan sedikit masalah yang menyapa hidup.


2. Penyayang keluarga



Di balik pembawaannya yang keras dan gelarnya sebagai gengster terganas dalam sejarah, ia memiliki sisi penyayang.

Keluarga adalah prioritas utama baginya. Ia selalu menyempatkan waktu untuk memberi perhatian, terutama kepada anak-anaknya.

Harta melimpah ruah tak membuatnya berubah menjadi anak yang keji terhadap orangtua. Sewaktu dalam masa pelarian, ia mengunjungi sang ayah. Ia menghormati ayahnya tersebut dan memberi sejumlah uang demi menunjang hidup, sekalipun sang ayah tak pernah menghargai semua pencapain Escobar.

Escobar juga merupakan seorang ayah yang penyayang. Baginya, anak adalah lebih utama dibanding uang. Saat menjadi buronan, ia melarikan diri dan bersembunyi membawa serta keluarganya, termasuk Manuela, sang putri yang tengah menderita hipotermia. Demi menghangatkan tubuh putrinya yang kedinginan, Escobar rela membakar uang sejumlah 20 miliar.

Sementara masih banyak di antara kita yang tak menyisakan sedikit waktu untuk keluarga dan orangtua, apalagi anak. Asik dengan gemerlap duniawi yang telah diraih.


3. Dermawan ulung



Miliarder yang pernah cekikikan melihat uang miliaran miliknya dilahap binatang pengerat atau tikus ini merupakan dermawan ulung.

Ia memang penjahat besar, tetapi bagi Medelin, ia diibaratkan Robin Hood yang ringan tangan membantu orang.

Predikat dermawan untuk Escobar adalah kenyataan yang sulit dibantah. Gembong narkoba yang pernah menawarkan uangnya untuk melunasi hutang negara tersebut sangat gemar berbagi uang kepada masyarakat miskin. Ia menyumbang untuk pendirian gereja, kerap beramal serta terlibat dalam pembangunan fasilitas umum seperti sekolah-sekolah, perumahan, hingga membiayai pembangunan lapangan sepak bola dan olahraga.

Kalangan miskin kota mengaguminya sebagai sosok murah hati. Saudaranya, Roberto Escobar, menceritakan dalam bukunya yang berjudul The Accountant's Story: Inside The Violent World Of The Medellin Cartel, bahwa Escobar memiliki relasi baik terhadap kaum miskin kota.

Sungguh kondisi kemapanan finansial yang tak membuatnya sombong dan lupa diri. Orang kelaparan tidak akan peduli dari mana Escobar mendapat banyak uang, tidak akan peduli jika uang yang dimakan berasal dari penjahat ulung sekalipun, tetapi bagi mereka Escobar adalah sosok berjasa yang banyak berkontibusi besar terhadap penduduk miskin dan Medelin.


Itulah 3 hal positif yang bisa kita tiru dari Pablo Escobar. Dan di luar itu, jangan sekali-kali mengikuti langkah jahatnya. Buang jeleknya, ambil sisi baiknya!

Saran ane, jangan sekali-kali mengikuti jejak buruk siapapun, sekalipun memiliki cita-cita mulia untuk membantu sesama. Sekalipun memiliki impian sukses dan kaya raya. Masih ada banyak cara baik-baik untuk menjadi manusia terhormat dan bermanfaat.

Kedua, jangan pernah merasa menjadi manusia yang paling baik dan suci. Karena sejelek-jelek apapun seseorang, pasti ada sisi baik dalam dirinya yang bisa diambil contoh. Jangan pernah sombong dan merasa paling baik serta suci!!


___o0o___

Referensi: 1, 2, 3, 4.