Malam tahun baru, mau ke mana kita? Ada rekomendasi acara bagus nih buat agan sista yang ingin menikmatinya di luar rumah. Ngaji Urip, sebuah acara live talk show yang kali ini menampilkan perjuangan seorang atlet difabel nasional.

Di selenggarakan di Masjid Jami' Jatisari, Mijen, Semarang, Ngaji Urip yang kali ini kebetulan bertepatan dengan malam tahun baru Masehi, menampilkan atlet judo yang beberapa waktu lalu mengikuti Asian Para Games di Jakarta.



Sayang sekali, waktu itu dia didiskualifikasi karena berpegang teguh pada prinsip, tidak mau melepaskan jilbabnya.

Siapakah dia? Mengapa dia keukeuh tidak mau melepas jilbab dan melewatkan kesempatan menjadi juara? Bukankah menjadi juara artinya mendapatkan banyak hadiah? Tidakkah dia rugi, sudah lelah-lelah berlatih, tetapi kemudian tidak jadi bertanding? Bagaimana pula tanggapan orang atas keputusannya itu?

Ada agan sista yang ingat siapa dia?

Namanya Miftahul Jannah, asal Aceh.

Nah, agan sista yang kebetulan tinggal di Semarang dan sekitarnya, bisa deh meluangkan waktu untuk bertatap muka dengan gadis penyandang low vision ini. Bisa mendengarkan kisahnya, bagaimana berjuang agar bisa menjadi atlet judo andalan dengan penglihatan yang sangat terbatas.

Eh sebentar, agan sista sudah tahu belum, apa itu low vision?

Low vision adalah salah satu kelainan mata, yang tidak bisa melihat sejelas dan seterang mata normal. Jarak pandangnya sangat terbatas, dan tidak bisa diperbaiki dengan kacamata minus. Jarak pandang ini juga berbeda-beda pada setiap penyandang low vision. Ada yang masih bisa melihat sampai beberapa meter di depannya, ada yang hanya satu-dua meter, ada yang bahkan tidak sampai satu meter.

Untuk Miftahul Jannah sendiri, ane juga belum tahu seberapa jauh jarak pandangnya, gansis. Nanti deh kita tanyakan langsung saja, ya.

Agan sista tidak perlu khawatir harus merogoh kantong dalam-dalam, kok. Acara ini gratis, murni hanya untuk berbagi pengalaman dengan semua.

Sebenarnya acara ini rutin diadakan setiap bulan. Hanya saja kali ini terasa spesial, karena bertepatan dengan malam tahun baru Masehi, dan menghadirkan seorang atlet nasional.

Oh ya, agan sista tahu di mana itu Masjid Jami' Jatisari? Di daerah Semarang atas, berbatasan dengan Kabupaten Kendal di selatan. Agan sista bisa lewat Ngaliyan kalau dari Semarang bawah, atau lewat Gunungpati kalau dari Ungaran.

Bagaimana? Tertarik untuk hadir, gansis?

Sumber : opini pribadi
Gambar : liputan 6