- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pedagang Pasar Tanah Abang Ngeluh Omzet Anjlok Akibat Online Shop


TS
wolfvenom88
Pedagang Pasar Tanah Abang Ngeluh Omzet Anjlok Akibat Online Shop
Kalangan pedagang Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengeluhkan penurunan omzet yang cukup signifikan. Utamanya, setelah maraknya promo online yang menjamur dan gampang diakses gawai.
Setidaknya, hal itulah yang dirasakan oleh Surya (23) yang biasa menjual oleh-oleh makanan dan suvenir haji. Ia bilang, omzetnya kini makin turun karena sepinya pembeli yang banyak beralih ke pemesanan online.
"Online pengaruh lah. Jadi, udah banyak yang bisa beli di online, harganya juga beda kan. Harganya mereka dianjlokin (diskon)," ujar Surya kepada kumparan di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (25/12).
Surya menuturkan, penghasilan yang dulunya bisa mencapai Rp 10 juta per hari. Saat ini, hanya sanggup untuk menyentuh angka Rp 2 juta per hari.
"Bahkan, kadang pernah sampai hanya Rp 500.000 per hari, jauh (turunnya)," sambungnya.
Seorang pengunjung melintasi kios-kios pedagang yang tutup di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (4/6). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Kondisi serupa juga tampak terjadi di kalangan para pedagang pakaian dan tekstil. Beberapa pedagang senada mengaku penjualan saat ini cenderung sepi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Yasrin (41) misalnya, pedagang yang sempat membuka sebanyak sembilan kios di kawasan Pasar Tanah Abang itu pun kini hanya tinggal memiliki dua kios. Penyebabnya, penjualan terus menurun.
"Dulu sehari Rp 20 juta dapat, sekarang nyari Rp 2 juta aja susah. Enggak nutup modalnya," kata dia.
Ia tak memungkiri perkembangan penjualan online memang bisa berdampak pada penjualannya yang kian turun.
"Ya kalau sekarang paling yang udah langganan atau yang belinya grosir, kalau eceran sekarang banyak yang online kan," ujarnya.
Di satu sisi, Yasrin pun menduga sepinya penjualan yang di semua kalangan pedagang di Pasar Tanah Abang juga disebabkan daya beli masyarakat yang kini kian melemah.
"Semuanya ngeluh juga ini, semua se-Tanah Abang. Blok G kemarin tokonya banyak yang tutup, daya belinya masyarakat enggak ada. Ekonomi sekarang ini sulit," ucap dia
Tulisan ini berasal dari redaksi kumparan. Laporkan tulisan
Tim Editor
https://m.kumparan.com/kumparanbisni...op-1sVq8YL3CWN
meroket k0ntol lo buduq bong
Setidaknya, hal itulah yang dirasakan oleh Surya (23) yang biasa menjual oleh-oleh makanan dan suvenir haji. Ia bilang, omzetnya kini makin turun karena sepinya pembeli yang banyak beralih ke pemesanan online.
"Online pengaruh lah. Jadi, udah banyak yang bisa beli di online, harganya juga beda kan. Harganya mereka dianjlokin (diskon)," ujar Surya kepada kumparan di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (25/12).
Surya menuturkan, penghasilan yang dulunya bisa mencapai Rp 10 juta per hari. Saat ini, hanya sanggup untuk menyentuh angka Rp 2 juta per hari.
"Bahkan, kadang pernah sampai hanya Rp 500.000 per hari, jauh (turunnya)," sambungnya.
Seorang pengunjung melintasi kios-kios pedagang yang tutup di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (4/6). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Kondisi serupa juga tampak terjadi di kalangan para pedagang pakaian dan tekstil. Beberapa pedagang senada mengaku penjualan saat ini cenderung sepi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Yasrin (41) misalnya, pedagang yang sempat membuka sebanyak sembilan kios di kawasan Pasar Tanah Abang itu pun kini hanya tinggal memiliki dua kios. Penyebabnya, penjualan terus menurun.
"Dulu sehari Rp 20 juta dapat, sekarang nyari Rp 2 juta aja susah. Enggak nutup modalnya," kata dia.
Ia tak memungkiri perkembangan penjualan online memang bisa berdampak pada penjualannya yang kian turun.
"Ya kalau sekarang paling yang udah langganan atau yang belinya grosir, kalau eceran sekarang banyak yang online kan," ujarnya.
Di satu sisi, Yasrin pun menduga sepinya penjualan yang di semua kalangan pedagang di Pasar Tanah Abang juga disebabkan daya beli masyarakat yang kini kian melemah.
"Semuanya ngeluh juga ini, semua se-Tanah Abang. Blok G kemarin tokonya banyak yang tutup, daya belinya masyarakat enggak ada. Ekonomi sekarang ini sulit," ucap dia
Tulisan ini berasal dari redaksi kumparan. Laporkan tulisan
Tim Editor
https://m.kumparan.com/kumparanbisni...op-1sVq8YL3CWN
meroket k0ntol lo buduq bong







tien212700 dan 8 lainnya memberi reputasi
3
2.8K
70


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan