- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Channel Youtube Siapa Yang Aman Dari Denda Rp. 593 juta per video di 2020 ?


TS
AnakCucuAdamAs
Channel Youtube Siapa Yang Aman Dari Denda Rp. 593 juta per video di 2020 ?
Channel Youtube Siapa Yang Aman Dari Denda $42530 (alias 593 juta rupiah ) per video di 2020 ?

Menjelang akhir 2019, Youtube secara resmi mengumumkan kepada para content creator di YouTube supaya para creator memberi label pada semua video mereka dalam channelnya apabila video mereka termasuk kategori yang mungkin menarik untuk anak-anak (dibawah 13tahun).
-Latar Belakang-
Sistem baru ini adalah hasil penyelesaian kasus yang mengakibatkan Google LLC dan anak perusahaannya YouTube didenda $170 juta oleh FTC (Komisi Perdagangan Federal ) dan Jaksa Agung New York pada bulan September karena kasus dugaan pelanggaran privasi anak-anak. Ini denda terbesar yang pernah dikumpulkan di bawah Undang-Undang Perlindungan Privasi Daring Anak-Anak (COPPA), yang melarang pengumpulan data dari anak-anak di bawah usia 13 tahun tanpa persetujuan eksplisit dari orang tua mereka. Dalam hal ini, putusannya berarti YouTube tidak dapat menggunakan sistem penargetan iklannya yang kuat pada siapa saja yang mungkin berusia di bawah 13 tahun.
-Akibatnya-
Mulai 1 Januari 2020, jika content creator menandai videonya sebagai video yang diarahkan pada anak-anak, maka pengumpulan data akan diblokir untuk semua pemirsa, sehingga dapat menghasilkan pendapatan iklan yang lebih rendah, karena semua iklan yang dipersonalisasi akan dimatikan, diganti dengan iklan "kontekstual" berdasarkan video itu sendiri. Video itu juga akan kehilangan beberapa fitur paling populer, termasuk komentar dan layar akhir. Sad story ? Banget...tapi cerita sedih ini belum berakhir di sini, gan..
-Masalah Lain Bagi Creator-
Mengidentifikasi video mengarah penargetan pada minat anak-anak atau tidak adalah tidak mudah, sehingga sulit untuk para creator mengetahui apakah mereka melanggar atau tidak.

-Batasannya-
Berikut garis besar rambu-rambu dari FTC berdasarkan COPPA dalam hal menentukan apakah suatu video dibuat untuk anak-anak atau tidak.
Batasan yang sangat luas sekali.
Misal, seperti ini..ada youtuber dewasa yang suka buat video aktifitas tanpa melibatkan anak-anak, tapi pernah bikin survey tentang umur berapa penontonnya, hasilnya sebagian besar adalah anak-anak dibawah umur 13tahun.
Jadi video mana yang mempunyai materi pokok video yang tidak bisa menarik perhatian anak-anak?
-Konsekuensi-
Bila creator tidak menandakan video mereka sebagai video untuk anak-anak, karena merasa videonya bukanlah diperuntukan kepada anak-anak, bila FTC menilai video tersebut adalah untuk anak-anak, maka creator dari content tersebut dapat dituntut FTC dengan denda sebesar $42530 (alias 593 juta rupiah ) per video . Wagelasey..
Beberapa kategori YouTube yang paling populer jatuh ke area abu-abu untuk kebijakan adalah antara lain video gaming (karena game adalah tidak jauh dari kesukaan anak-anak, dan juga menampilkan gambar karakter) dan vlogging keluarga (dimana bisa menampilkan anak (baik itu anak selebritis atau tidak) dalam keluarga, yang bisa saja menarik perhatian anak-anak lainnya).
—

Berita transferan terakhir di tahun 2019 dari google untuk channel youtube TS.. entah gimana kabar transferan di tahun depan..
Yah namanya rezeki ga ada yang tau ya, pasrahkan pada Tuhan saja
-Hikmah yang dapat dipetik-
Yang bikin sedih lagi, TS tau beberapa teman youtuber TS .bingung karena cicilannya belum lunas
( meski teman-teman TS tidak setenar Atta atau Ricis, tapi penghasilannya banyak juga yang ratusan juta, jadi ada yang cicil rumah dll). Alhamdulillah TS tidak ada cicilan jadi hanya tetap pasrah saja dikasihnya sama Tuhan. Disini bisa jadi pelajaran bagi kita semua bahwa rezeki betul-betul tidak bisa dipastikan, sehingga hati-hati bila berpikiran untuk berhutang. 
Dan masih ramekah dunia per-youtube-an di 2020 nanti?
Eng ing eng...kita tunggu saja beberapa hari lagi..

Menjelang akhir 2019, Youtube secara resmi mengumumkan kepada para content creator di YouTube supaya para creator memberi label pada semua video mereka dalam channelnya apabila video mereka termasuk kategori yang mungkin menarik untuk anak-anak (dibawah 13tahun).
-Latar Belakang-
Sistem baru ini adalah hasil penyelesaian kasus yang mengakibatkan Google LLC dan anak perusahaannya YouTube didenda $170 juta oleh FTC (Komisi Perdagangan Federal ) dan Jaksa Agung New York pada bulan September karena kasus dugaan pelanggaran privasi anak-anak. Ini denda terbesar yang pernah dikumpulkan di bawah Undang-Undang Perlindungan Privasi Daring Anak-Anak (COPPA), yang melarang pengumpulan data dari anak-anak di bawah usia 13 tahun tanpa persetujuan eksplisit dari orang tua mereka. Dalam hal ini, putusannya berarti YouTube tidak dapat menggunakan sistem penargetan iklannya yang kuat pada siapa saja yang mungkin berusia di bawah 13 tahun.
-Akibatnya-
Mulai 1 Januari 2020, jika content creator menandai videonya sebagai video yang diarahkan pada anak-anak, maka pengumpulan data akan diblokir untuk semua pemirsa, sehingga dapat menghasilkan pendapatan iklan yang lebih rendah, karena semua iklan yang dipersonalisasi akan dimatikan, diganti dengan iklan "kontekstual" berdasarkan video itu sendiri. Video itu juga akan kehilangan beberapa fitur paling populer, termasuk komentar dan layar akhir. Sad story ? Banget...tapi cerita sedih ini belum berakhir di sini, gan..

-Masalah Lain Bagi Creator-
Mengidentifikasi video mengarah penargetan pada minat anak-anak atau tidak adalah tidak mudah, sehingga sulit untuk para creator mengetahui apakah mereka melanggar atau tidak.


-Batasannya-
Berikut garis besar rambu-rambu dari FTC berdasarkan COPPA dalam hal menentukan apakah suatu video dibuat untuk anak-anak atau tidak.
1. Materi pokok video
2. Apakah video menargetkan penonton anak-anak
3. Apakah ada anak-anak yang menjadi aktor atau model di video
4. Bila di video terdapat karakter, selebriti dan mainan, yang dapat menarik minat anak-anak (termasuk karakter animasi dan tokoh kartun).
5. Apakah bahasa yang digunakan di video dimaksudkan agar dapat dimengerti anak-anak.
6. Apakah dalam video ada aktifitas yang bisa menarik perhatian anak-anak (seperti : bermain peran, lagu dan tarian sederhana atau tayangan edukatif untuk anak-anak usia dini).
7. Apakah dalam video terdapat lagu, cerita, puisi yang menarik bagi anak-anak.
8. Dan informasi lainnya pada video yang dapat menentukan apalah bisa menarik perhatian anak-anak atau tidak.
2. Apakah video menargetkan penonton anak-anak
3. Apakah ada anak-anak yang menjadi aktor atau model di video
4. Bila di video terdapat karakter, selebriti dan mainan, yang dapat menarik minat anak-anak (termasuk karakter animasi dan tokoh kartun).
5. Apakah bahasa yang digunakan di video dimaksudkan agar dapat dimengerti anak-anak.
6. Apakah dalam video ada aktifitas yang bisa menarik perhatian anak-anak (seperti : bermain peran, lagu dan tarian sederhana atau tayangan edukatif untuk anak-anak usia dini).
7. Apakah dalam video terdapat lagu, cerita, puisi yang menarik bagi anak-anak.
8. Dan informasi lainnya pada video yang dapat menentukan apalah bisa menarik perhatian anak-anak atau tidak.
Batasan yang sangat luas sekali.
Misal, seperti ini..ada youtuber dewasa yang suka buat video aktifitas tanpa melibatkan anak-anak, tapi pernah bikin survey tentang umur berapa penontonnya, hasilnya sebagian besar adalah anak-anak dibawah umur 13tahun.
Jadi video mana yang mempunyai materi pokok video yang tidak bisa menarik perhatian anak-anak?

-Konsekuensi-
Bila creator tidak menandakan video mereka sebagai video untuk anak-anak, karena merasa videonya bukanlah diperuntukan kepada anak-anak, bila FTC menilai video tersebut adalah untuk anak-anak, maka creator dari content tersebut dapat dituntut FTC dengan denda sebesar $42530 (alias 593 juta rupiah ) per video . Wagelasey..

Beberapa kategori YouTube yang paling populer jatuh ke area abu-abu untuk kebijakan adalah antara lain video gaming (karena game adalah tidak jauh dari kesukaan anak-anak, dan juga menampilkan gambar karakter) dan vlogging keluarga (dimana bisa menampilkan anak (baik itu anak selebritis atau tidak) dalam keluarga, yang bisa saja menarik perhatian anak-anak lainnya).
—

Berita transferan terakhir di tahun 2019 dari google untuk channel youtube TS.. entah gimana kabar transferan di tahun depan..

Yah namanya rezeki ga ada yang tau ya, pasrahkan pada Tuhan saja

-Hikmah yang dapat dipetik-
Yang bikin sedih lagi, TS tau beberapa teman youtuber TS .bingung karena cicilannya belum lunas


Dan masih ramekah dunia per-youtube-an di 2020 nanti?
Eng ing eng...kita tunggu saja beberapa hari lagi..

Sumber di Sini
Diubah oleh AnakCucuAdamAs 26-12-2019 18:00






4iinch dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.4K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan