gambar: dapurpendidikan.com

Kasih ibu sepanjang masa! Begitulah pepatah mengatakan.

Ibu merupakan sosok bagaikan malaikat yang Tuhan ciptakan untuk melahirkan, merawat, mendidik, dan membesarkan putra-putrinya.

Meski sudah terlewat 22 desember kemarin, selamat hari ibu untuk ibu-ibu hebat di seluruh dunia. Setiap hari adalah hari ibu


Tidak terbayang betapa berat perjuangan seorang ibu, yang jika kita balas perjuangan tersebut, mungkin kita tidak akan sanggup.

Sebagai anak, yang bisa kita lakukan sebisa mungkin adalah mendoakan, membahagiakan, dan taat serta patuh.

Setiap ibu layak kita bahagiakan.

Saat melahirkan, nyawa siap mereka pertaruhkan. Pun, saat membesarkan, demi menyelamatkan kehidupan anak-anaknya, orangtua, terutama ibu, sekali lagi rela mempertaruhkan nyawanya.

Membicarakan sosok ibu selalu sukses membuat hati ini bergetar, air mata haru meleleh hangat.

Termasuk 3 kisah mengharukan di bawah, tentang seorang ibu yang rela mengorbankan nyawanya demi melindungi anak-anaknya. Bahwa kasih ibu benar nyata adanya.

Mereka adalah pahlawan. Siapa saja pahlawan tersebut? Mari disimak selengkapnya!



1. Rela tertembak demi lindungi anak



Kisah ini terjadi di Texas pada tanggal 3 agustus bulan lalu, seorang ibu muda berusia 25 tahun yang bernama Jordan Anchondo menjadi korban penembakan setelah melindungi putranya yang baru berusia 2 bulan.

Kasus penembakan massal itu bermula ketika seorang pria bersenjata menembaki Walmart El Paso dengan 3.000 orang pengunjung di dalamnya, termasuk Anchondo bersama sang anak yang tengah membeli perlengkapan sekolah.

Di balik tragisnya penembakan tak berperikemanusiaan yang dilakukan oleh seorang penjahat tersebut, terdapat cerita haru kasih nyata seorang ibu. Sungguh luar biasa



2. Memilih kehilangan nyawa demi beri bayinya kehidupan



Seorang ibu asal Corolado bernama Karisa Bugan harus melewati masa melahirkan yang sulit dan dilematis.

Saat hendak melahirkan, dokter menemukan emboli cairan ketuban. Yakni kondisi di mana masuknya cairan ketuban, sel bayi, maupun bahan lain dari rahim menuju ke sirkulasi darah ibu hamil saat melahirkan. Kondisi tersebut membuat jantung si bayi melemah, sehingga mengancam keselamatan nyawanya.

Hanya ada dua pilihan yang diajukan dokter. Pilihan pertama, operasi caesar dengan anestesi akan menyelamatkan hidup sang ibu, tetapi membunuh sang bayi. Pilihan kedua, menjalankan beberapa prosedur operasi dengan kesadaran untuk menyelamatkan nyawa sang bayi, tetapi dengan resiko taruhan nyawa sang ibu.

Dengan kasih dan keberanian, Ibu Karisa menjatuhkan pada pilihan yang kedua sebelum meninggal, ia bahkan sempat bertanya kepada sang dokter mengenai berat badan sang bayi.

Betapa mengharukan perjuangan Ibu Karisa



3. Selamatkan nyawa bayinya dalam kecelakaan maut



Masih ingat dengan kecelakaan maut yang terjadi pada tanggal 1 agustus di Tangerang lalu?

Sebuah truk bermuatan tanah menimpa mobil Daihatsu Sigra putih yang melintas dari arah berlawanan dan menewaskan seluruh penumpang.

Hanya ada satu penumpang selamat, yakni bayi 11 bulan bernama Aisyah. Aisyah berhasil selamat berkat didekap sang ibu yang duduk di kursi belakang sopir

Semoga Aisyah jadi anak shalihah, dan selalu mengirim doa untuk ibunya


Itulah 3 kisah mengharukan tentang kasih ibu yang menembus batas keberanian demi anak-anaknya.

Mungkin di luar itu, tentu masih sangat banyak kisah haru tentang kasih sayang seorang ibu.

Lantas, masihkah kita pantas membentak ibu? Masihkan kita layak durhaka serta menentang mereka?


Ridho Tuhan ada rido orangtua. Murka Tuhan ada pada murka orangtua. Mari sama-sama berusaha meraih ridho orangtua, terutama ibu. Mari sama-sama berusaha berbakti ☺

___o0o___


Gambar: google
Narasi: opini pribadi
Referensi: 1, 2, 3.