“Selamat Hari Ibu” 22 Desember 2019

Pada umumnya, umat manusia di seluruh dunia dengan berbagai kebudayaan dan peradabannya, menghormati dan menghargai makhluk yang bernama IBU. Sebab dari rahimnya manusia terlahir, dan dengan kelembutan hati dan jari-jari tangannya, mereka bisa hidup dan berkembang.

Karena itu, hampir semua negara mempunyai yang namanya Hari Ibu, meski hari dan waktu perayaannya berbeda-beda pada beberapa negara. Intinya, mereka menghargai peran seorang ibu yang telah melahirkan dan membesarkannya.

Tidak diketahui secara pasti kapan setiap negara mulai merayakan Hari Ibu tersebut.

Di tahun 1915, sebuah Kartu Pos yang diterbitkan oleh Northern Pacific Railway untuk Hari Ibu di Amerika, berisi tulisan yang kata-kata indah tentang seorang ibu. Sebab hari Ibu sudah resmi di sana sejak tahun 1908.



Hari Ibu dimulai oleh Amerika sejak tahun 1908, setelah Anna Jarvis mengadakan peringatan atas kematian ibunya di Grafton, West Virginia. Meski awalnya Kongres Amerika menolak menetapkan Hari Ibu sebagai Hari Libur Nasional, namun pada tahun 1911, Amerika meresmikannya.

Dipelopori oleh Amerika, lebih dari 75 negara lain seperti Australia, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hong Kong, memperingati Hari Ibu di hari Minggu kedua setiap bulan Mei. Sedangkan di beberapa negara Eropa dan Timur Tengah, Hari Ibu diperingati setiap tanggal 8 Maret.

Dalam merayakan Hari Ibu tersebut, biasanya mereka membebastugaskan ibu dari pekerjaan di rumahnya sehari-hari, seperti memasak, mencuci, mengasuh anak, dan urusan rumah tangga lainnya. Mereka mengangap hari itu sebagai hari kebebasan bagi seorang ibu dari semua rutinitas, sebagai ungkapan apresiasi terhadap seorang ibu.

Di Indonesia sendiri Hari Ibu ditetapkan setiap tanggal 22 Desember oleh Presiden Soekarno, melalui Kepres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959, saat ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia.

Pada awalnya, Hari Ibu di Indonesia dirayakan untuk membangkitkan semangat wanita Indonesia dan meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara.

Selanjutnya bermetamorfosis menjadi saling bertukar hadiah dan menyelenggarakan berbagai acara dan kompetisi, seperti lomba memasak dan memakai kebaya.

Dan yang kekinian adalah mengungkapkan rasa cinta, sayang dan hormat kepada Ibu, terutama melalui Media Sosial.
****
Nah, kebiasaan netizen mengungkap rasa sayang terhadap ibu di Hari Ibu ini akhirnya melahirkan beberapa meme yang kocak, sebagai sindiran terhadap mereka yang hanya sayang ibu di tulisan saja, padahal di alam nyata malah mungkin sebaliknya. Atau menjadikan Hari Ibu sebagai momen untuk menyatakan cinta terhadap si doi, dan berbagai hal lainnya.

Berikut adalah beberapa meme kocak tersebut:


1. Sejelek apapun seseorang anak, ia tetap menjadi yang terbaik di mata ibunya.



Nurut Ane, seorang ibu ngga bohong, dia jujur dengan perasaan sayangnya terhadap anak. Hanya saja si anak yang merasa si ibu berbohong dengan mengatakan bahwa anaknya adalah yang terganteng, meski orang lain seluruh dunia mengatakannya jelek.


2. Di alam nyata tak pernah nurut sama perintah ibu, tapi di medsos sok-sokan ngucapin selamat Hari Ibu, sayang ibu, hormat ibu dan sebagainya. Barangkali ini Cuma buat pencitraan, supaya terlihat sebagai anak saleh di media sosial.




3. Kalau benar sayang ibu, doain dia di tempat ibadah, bukan dengan komen Aamien dan klik Like n Share di Medsos. Sebab doa itu harus khusyu’ dan tersembunyi, biarhanya Tuhan yang dengar.




4. Yang bikin sedih itu bukan karena tak punya pacar saat Valentine, tapi tak punya ibu buat selamanya.




5. Kalo ini mah memanfaatin Hari Ibu buat ngerayu si doi.




6. Kalo benar sayang ibu, ucapin dong langsung ke hadapan ibu sambil sungkem padanya, bukan cuap-cuap di medsos doang.




Itulah sekelumit sejarah Hari Ibu, dan beberapa meme kocak terkait dengannya.(*)
******
Ref 1, Ref 2