Di Indonesia baru kemarin terungkap skandal pengaturan skor yang ternyata selama ini menyelimuti sepakbola kita, bahkan sampai permainan Indonesia melawan Malaysia pun ikut dalam skandal tersebut. Namun baru kemarin semua terungkap dalam acara Mata Najwa, hingga nama anggota penting PSSI dan beberapa pemain sampai petinggi klub masuk dalam pelaku skandal tersebut. Entah bagaimana kelanjutan masalah tersebut, ternyata skandal pengaturan skor tidak terjadi di tanah air saja, hal serupa terjadi dalam persepakbolaan dunia.

Skandal pengaturan skor sepakbola eropa 2009
UEFA selaku federasi sepakbola benua biru, menganggap skandal tersebut merupakan skandal kelas kakap, karena melibatkan total 200 laga dari berbagai masing masing negara seperti Jerman, Belgia, Swiss, Kroasia, Slovenia, Turki, dan lain sebagainya. Bahkan skandal tersebut juga mengikutsertakan 12 laga kualifikasi eropa dan 3 laga UCL

Skandal pengaturan skor Inggris 2013
Karena investigasi yang dilakukan The Sun dan Daily Telegraph, terdapat 6 orang ditangkap akibat keterlibatan mereka dalam sindikat judi ilegal internasional. Mantan pemain Portsmouth, Sam Sodjie. Menjadi aktor utama dalam investasi dan menyatakan bahwa ia mengatur pemain di Kasta 2 Liga Inggris dengan sengaja menerima kartu untuk kemudia diberi uang.

Skandal pengaturan skor Bundesliga 2005
Dalam hal ini wasit divisi 2 terlibat aktif dalam laga - laga divisi 2 Jerman, dianggap sebagai biang kerok, wasit Robert Hoyzer mendapat larangan terlibat dalam sepakbola selama seumur hidup dan 2 tahun penjara.

Calciopoli 2006
Ditengah carut marut Calciopoli 2006, faktanya Timnas Italia mampu menjuarai Piala Dunia 2006. Tetapi skandal tersebut tetap mencoreng sepakbola Italia, klub - klub besar seperti Juve, Ac Milan, Fiorentina, dan Lazio terlibat dalam Calciopoli. Bahkan Juve harus merelakan Scudetto 2005/06 dan turun kasta ke Serie B, Namun Ac Milan hanya mendapat pengurangan poin, Untuk Fiorentina dan Lazio mendapat pengurangan poin dan turun kasta ke Serie B.