Bocor lagi itu lah yang terjadi, ya Facebook kembali mengalami kebocoran data. Kali ini database yang berisi 267.140.436 yang berisi data pengguna Facebook berupa nama, nomor telepon seluler, dan id Facebook dibiarkan terbuka tanpa dienkripsi dan dilindungi password. Artinya siapapun bisa mengakses database itu

Perihal kebocoran ini dilansir dalam situs comparitech.com. Mereka sedang melakukan penelitian tentang Cybersecurity bersama seorang peneliti keamanan Cyber Bob Diachenko.

Menurut Bob, kebocoran ini pertama kali dia temukan pada tanggal 4 Desember 2019 lalu. Kemudian mulai tersebar dan kemudian ditemukan di sebuah forum hacker pada tanggal 12 Desember 2019.

Meskipun saat ini akses menuju database itu sudah ditutup namun akses itu sempat terbuka selama 2 minggu. Mereka yakin, bahwa data tersebut sudah pernah di download di sebuah forum yang berisi kumpulan para hacker.

Di duga data tersebut dipergunakan untuk aksi kejahatan Pishing dan spam SMS. Data yang bocor itu kebanyakan berasal dari Amerika Serikat. Lewat penelitiannya Bob yakin bahwa Hacker yang membocorkan Data tersebut berasal dari Vietnam.Hal itu diketahui setelah Bob memeriksa algoritma Facebook.

Pihak Facebook sendiri masih mempelajari dan mencermati masalah kebocoran ini. 

 "Kami sedang melihat masalah ini, tetapi kami percaya ini kemungkinan informasi yang diperoleh sebelum perubahan yang kami buat dalam beberapa tahun terakhir untuk melindungi informasi orang dengan lebih baik," ujar Facebook seperti yang saya kutip dari CNBCIndonesia.com.

Kabar ini membuat banyak pihak kembali mempertanyakan komitmen dan upaya Facebook dalam melindungi data penggunanya. 

Sebelumnya Facebook telah beberapa kali terkena masalah pelindungan data penggunannya. Tentunya kita semua masih ingat Skandal Cambridge Analytica yang tertangkap mengambil 87 juta data pengguna tanpa izin sang pemilik data pada tahun 2018.

Kemudian Facebook juga sempat lalai menjaga data pengguna dengan membeiarkan 540 juta data tanpa terjaga di server cloud sebagaimana mestinya dan dibiarkan terekspos, pada April 2019 lalu.

Sumber
https://www.comparitech.com/blog/inf...posed-online/
https://www.cnbcindonesia.com/tech/2...r-di-internet