- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
PEJANTAN TANGGUH


TS
.donat
PEJANTAN TANGGUH
Alaram pagi mulai berdering...
dan jam menunjukan pukul 06:00, dengan malas akupun beranjak dari tempat tidur.
sambil sesekali menggumpat dalam hati "Just another fucking day".
seperti biasa, kupersiapkan semua perlengkapan sekolah, dan waktunya untuk berangkat sekolah, ingin sekali rasanya cepat lulus, aku sudah muak sekolah disini, orang bilang masa-masa di SMA adalah masa paling indah, tapi tidak berlaku bagi ku.
sesampainya didepan gerbang neraka, kuhirup nafas dalam-dalam, kemudian melangkah sambil kuhembuskan, "Just do it".
sambil melangkah, sesekali kumenoleh sekitar, kulihat tatapan mereka yang seakan memandang rendah diriku dan seakan menertawakanku.
apa salahku ? apa yang membedakanku dengan mereka? kenapa aku diperlalukan seperti ini.
dan sampailah disebuah ruangan, dimana banyak kenangan buruku terbentuk, yah, diruang kelas, "Fucking class room".
dengan hati gelisah dan langkah perlahan, kumenuju meja belajarku, sambil sesekali aku berdoa dan berharap agar tidak terjadi apa apa, meskipun aku tau itu tidak merubah apapun.
dan pelajaran pun dimulai, hatiku merasa lega, karena hanya momen inilah aku bisa merasakan ketenangan disekolah.
sambil sesekali kumelirik "Santi", yang berada paling ujung, teringat dulu kita pernah membicarakan hal-hal kecil, dan masih teringat jelas senyumnya padaku dulu.
tapi semuanya hacur seketika, setelah para keparat itu menghancurkan kehidupan sekolahku.
"Tet tet tet...", bel sekolahpun berbunyi, waktunya untuk istirahat pertama, seperti biasa, aku masih belum beranjak dari tempat duduk.
"Puk..", dari belakang, seseorang melempar buntalan kertas menuju kepalaku, seperti yang kuduga, si "Bejo" yang melakukannya, salah satu keparat yang paling kubenci.
"GW UDAH MUAK baik.." kataku dalam hati, tapi aku tak bisa berucap. kungenggam erat sebuah pen, sampai tanganku gemetaran, ingin langsung kutusuk kedua matanya.
akupun mendatanginya,, beberapa detik dia menatapku dengan tajam, kemudian dia mengatakan sesuatu, "Hei ***... belikan bla bla bla.., cepetan!!".
"i.. i... iya.." kataku, dan akupun bergegas menuruti permintaanya.
- The End -
dan jam menunjukan pukul 06:00, dengan malas akupun beranjak dari tempat tidur.
sambil sesekali menggumpat dalam hati "Just another fucking day".
seperti biasa, kupersiapkan semua perlengkapan sekolah, dan waktunya untuk berangkat sekolah, ingin sekali rasanya cepat lulus, aku sudah muak sekolah disini, orang bilang masa-masa di SMA adalah masa paling indah, tapi tidak berlaku bagi ku.
sesampainya didepan gerbang neraka, kuhirup nafas dalam-dalam, kemudian melangkah sambil kuhembuskan, "Just do it".
sambil melangkah, sesekali kumenoleh sekitar, kulihat tatapan mereka yang seakan memandang rendah diriku dan seakan menertawakanku.
apa salahku ? apa yang membedakanku dengan mereka? kenapa aku diperlalukan seperti ini.
dan sampailah disebuah ruangan, dimana banyak kenangan buruku terbentuk, yah, diruang kelas, "Fucking class room".
dengan hati gelisah dan langkah perlahan, kumenuju meja belajarku, sambil sesekali aku berdoa dan berharap agar tidak terjadi apa apa, meskipun aku tau itu tidak merubah apapun.
dan pelajaran pun dimulai, hatiku merasa lega, karena hanya momen inilah aku bisa merasakan ketenangan disekolah.
sambil sesekali kumelirik "Santi", yang berada paling ujung, teringat dulu kita pernah membicarakan hal-hal kecil, dan masih teringat jelas senyumnya padaku dulu.
tapi semuanya hacur seketika, setelah para keparat itu menghancurkan kehidupan sekolahku.
"Tet tet tet...", bel sekolahpun berbunyi, waktunya untuk istirahat pertama, seperti biasa, aku masih belum beranjak dari tempat duduk.
"Puk..", dari belakang, seseorang melempar buntalan kertas menuju kepalaku, seperti yang kuduga, si "Bejo" yang melakukannya, salah satu keparat yang paling kubenci.
"GW UDAH MUAK baik.." kataku dalam hati, tapi aku tak bisa berucap. kungenggam erat sebuah pen, sampai tanganku gemetaran, ingin langsung kutusuk kedua matanya.
akupun mendatanginya,, beberapa detik dia menatapku dengan tajam, kemudian dia mengatakan sesuatu, "Hei ***... belikan bla bla bla.., cepetan!!".
"i.. i... iya.." kataku, dan akupun bergegas menuruti permintaanya.
- The End -






nona212 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
448
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan