Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

babygani86Avatar border
TS
babygani86
Ini lo Kanker Nasofaring yang Menyebabkan Ustaz Arifin Ilham Meninggal dunia
Kanker nasofaring (KNF) merupakan jenis kanker kepala dan leher dimana sel-sel abnormal atau sel kanker berkembang di area nasofaring yaitu di bagian atas tenggorokan di belakang hidung, merupakan rongga yang ada di belakang hidung, yang menghubungkan antara telinga, hidung, tenggorokan. Inilah sebabnya KNF menimbulkan gejala yang berhubungan dengan telinga, tenggorok dan hidung.

Ini lo Kanker Nasofaring yang Menyebabkan Ustaz Arifin Ilham Meninggal dunia

Penyebab kanker nasofaring belum diketahui dengan pasti. Namun sering dikaitkan dengan adanya virus epstein bar. adapun faktor resiko yang sering dikaitkan dengan KNF antara lain makanan yang diawetkan (diasinkan atau diasap), minum alkohol, asap rokok/kayu bakar/candu, faktor genetik. Gejala tersering yang membawa pasien berobat adalah benjolan di leher, yang merupakan mekanisme kelenjar getah bening untuk melawan sel kanker. Adanya benjolan di leher sebenarnya menandakan penyakit sudah dalam keadaan lanjut.

Hal ini disebabkan gejala pada stadium awal sedikit banyak menyerupai gejala dengan flu, sehingga sering diabaikan oleh pasien. Gejala flu yang sulit sembuh dan menahun sering dianggap sebagai reaksi alergi, bahkan sinusitis (peradangan pada dinding sinus). KNF biasanya menimbulkan keluhan awal berupa telinga berdengung dan terasa penuh pada satu sisi tanpa disertai rasa sakit sampai dengan pendengaran berkurang, hidung tersumbat terus-menerus, pilek di satu sisi atau dua sisi, ingus bercampur darah, mimisan sedikit dan berulang.

Gejala lanjut menjadi kelenjar getah bening leher membesar, mata juling, penglihatan ganda, kelopak mata menutup pada sisi yang terkena, nyeri dan sakit kepala. Umumnya seseorang didiagnosis KNF setelah melalui beberapa tahap pemeriksaan seperti nasofaringoskopi atau nasoendoskopi, CT scan/MRI area kepala leher dan biopsi jaringan yang diambil dari jaringan nasofaring serta pemeriksaan penunjang lainnya seperti Rongent thoraks (dada), USG Abdomen dll. Hal ini dimaksudkan untuk penilaian stadium kanker sebagai target terapi, menentukan tata laksana pengobatan dan menetapkan peluang kelangsungan hidup.

Kalangan medis lebih banyak menggunakan sistem TNM untuk menentukan stadium KNF yang didasarkan pada tingkat tumor (T), tingkat penyebaran ke kelenjar getah bening (N/node), dan adanya metastasis (M). Jika tidak terdapat penyebaran ke kelenjar getah bening di dekat kanker, maka N diberi nilai 0. Jika kelenjar getah bening terdekat menunjukkan kanker, N diberi nomor mulai dari I, II, III, dst. Penyebaran yang mungkin terjadi pada KNF antara lain sel kanker menyebar ke ke jaringan-jaringan sekitar nasofaring, seperti tenggorokan, tulang, dan otak. Dan dapat bermetastasis ke bagian tubuh lainnya, seperti tulang, paru-paru, dan hati.

Pada kasus KNF, sangat diharapkan bisa terdeteksi sejak dini. Karena bisa membuat kemungkinan keberhasilan terapi cukup tinggi. AJCC (American Joint Committee on Cancer) Cancer Staging Manual pada tahun 2017, 5-year survival rate ( kelangsungan hidup 5 tahun) pasien KNF berdasarkan stadium; stadium I: 72%, stadium II: 64%, stadium III: 62%, stadium IV: 38%. Semakin dini stadium kanker maka semakin besar kemungkinan angka keberhasilan terapi dan peluang kelangsungan hidup penderita tersebut.

Ini lo Kanker Nasofaring yang Menyebabkan Ustaz Arifin Ilham Meninggal dunia

Terapi pada KNF, hanya ada dua pilihan yakni radiasi (untuk stadium awal), serta kemoradiasi (stadium lanjut).  Radioterapi adalah terapi menggunakan radiasi sinar pengion yang bersumber dari energi radioaktif yang bertujuan untuk menghancurkan sel kanker. KNF merupakan jenis kanker yang sangat sensitif terhadap radioterapi atau orang awam banyak mengenal sebagai terapi radiasi, sehingga radioterapi menjadi pengobatan pilihan bagi sebagian besar penderita KNF. Terapi radiasi pada KNF dilakukan dengan prosedur radiasi eksternal dan brakiterapi bergantung dari stadium ketika datang kedokter. Brakiterapi banyak di gunakan pada stadium dini dimana kanker atau lesi hanya terbatas pada daerah nasofaring, sementara radiasi eksterna di gunakan untuk stadium lanjut dimana sudah ada keterlibatan kelenjar getah bening ataupun jaringan sekitar nasofaring. Dalam beberapa kasus, terapi radiasi dapat dikombinasikan dengan kemoterapi. Efek samping dari prosedur ini adalah kulit kemerahan (hiperpigmentasi kulit), rambut rontok, dan mulut kering (xerostomia), ludah kental serta sariawan (stomatitis).

Kemoterapi adalah pengobatan yang dilakukan untuk membunuh sel-sel kanker. Pengobatan dapat diberikan melalui suntikan infus ke pembuluh darah. Pemberian kemoterapi pada kasus KNF dapat dilakukan dengan tiga cara: Kemoterapi sebelum terapi radiasi dilakukan (Neoadjuvant chemotherapy), kemoterapi digabungkan dengan terapi radiasi (Concurrent chemoradiotherapy), kemoterapi setelah terapi radiasi dilakukan (Adjuvant chemotherapy). Efek samping dari pemberian kemoterapi ini antara lain mual, rambut rontok, mulut kering.

Karena letaknya yang berdekatan dengan struktur penting tubuh, yaitu dasar otak (basis cranial) maka tindakan pembedahan bukan merupakan pilihan dalam terapi pada KNF. Jika pun dilakukan pembedahan biasanya karena kasus yang kambuh (berulang). Itu pun hanya untuk pengangkatan kelenjar getah bening di leher dengan ukuran tertentu (ukuran kecil). Pertanyaan yang sering timbul adalah apakah KNF bisa sembuh? Secara medis, penyakit kanker tidak dikatakan sembuh. Remisi atau relaps adalah istilah yang digunakan. Remisi berarti pasien telah diterapi dan dievaluasi, dinyatakan tidak memiliki sel kanker di tubuhnya lagi. Pada masa ini, pasien harus tetap kontrol teratur jangka waktu yang telah ditentukan, karena kekambuhan masih mungkin ditemukan.

Ini lo Kanker Nasofaring yang Menyebabkan Ustaz Arifin Ilham Meninggal dunia

Belum ada metode pasti untuk terhindar dari KNF, pencengahan yang mungkin bisa dilakukan adalah membatasi konsumsi makanan instan/diawetkan, rokok, alkohol akan jauh lebih baik untuk tubuh. Pola hidup sehat dengan melakukan pola makan yang baik, hindari stres menjadi hal penting untuk mencegah timbulnya kanker.


Spoiler for Referensi:


0
2K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan