sumber
Mari kita mulai dengan game-game MOBA populer seperti League of Legends, atau yang kita kenal sebagai LoL, yang saat ini masih tidak diragukan lagi game online yang paling banyak dimainkan di dunia. Selain itu, LoL adalah permainan gratis dan merupakan permainan yang berfokus pada strategi. Jadi ngomong-ngomong soal strategi, pasti ada saja perilaku TOXIC. Bahkan ketika ada sesuatu yang tidak membuat pemain TOXIC bahagia, pasti ada saja pemain lain yang jadi kambing hitam. Biasanya pemain ini juga mempunyai sikap Elitisme, yang tidak menyambut pemain baru.

sumber
Lanjut dengan salah satu game menembak paling populer di Indonesia, Point Blank. Game ini sudah satu dekade menemani para penghuni anak warnet. Satu-satunya juga game PC yang masih dimainkan banyak orang hingga saat ini untuk kita mainkan secara gratis. Sudah bisa perhatikan persamaan antara game ini dan LoL, kan? Yap game ini gratis untuk dimainkan, hasilnya adalah pemain baru akan ada lebih banyak lagi, begitupun dengan cheater alias peretas.

Karena game ini gratis untuk dimainkan. Jika cheater dilarang dan dibanned, cukup ajukan ID baru untuk kembali ke game lagi. Hal ini tentunya masih belum terlalu bersahabat buat banyak orang, apalagi dengan pemain baru. Membuat bermain game mungkin tidak menyenangkan seperti seharusnya jika kita tidak bermain dengan teman.

sumber
Selanjutnya ada game Dota 2 dari Valve, game ini juga gratis untuk dimainkan dan tidak seperti dua game pertama yang disebutkan di atas. Ane yakin bahwa dalam pikiran banyak orang pasti menempatkan game ini di peringkat teratas game TOXIC. Jika ada yang pemain Dota 2 secara teratur bermain, mungkin mengetahui kondisi para pemain di server SEA dengan sangat baik, karena server tersebut adalah server lain yang dipenuhi dengan pemain-pemain langka dan perlu batin yang kuat. Jika kalian tidak memainkan 5 pemain dengan teman sendiri, siap-siap saja memasuki dunia sensitif. Bahkan, masih ada lebih banyak jenis pemain yang membuat sakit kepala.

sumber
Tak lama setelah GTA V meluncurkan mode online, pikiran ane waktu itu sudah tidak karuan. Soalnya akan ada hal-hal yang akan dihadapi banyak pemain (atau sangat umum) adalah pemain Troll, di mana orang-orang ini akan mengganggu semua pemain di server dengan alasan sebagai hiburan pribadi. Ada juga pemain Griefer yang lebih mirip pemain Troll, yang mengajak satu server untuk menemukan kesenangan diluar nalar. Anehnya, tidak ada langkah tegas dari pengembang Rockstar. Akibatnya, para pemain ini terus berkeliaran dan tidak pernah menghilang.

sumber
Siapa pun yang berbicara tentang game mobile dengan toxic tinggi, maka pastinya langsung mengarah pada game populer Indonesia yaitu Mobile Legends. Ane percaya bahwa ada banyak gamer yang akan mengalami perilaku Toxic dari saluran obrolan dalam game. Contohnya saja mungkin datang dari teks tantangan 1 lawan 1 hingga pada saat permainan tim, jika ada yang tidak beres atau ada yang salah, itu bisa secara sengaja mengutuk tim sendiri.

BACA JUGA THREAD GAMES LAINNYA !!!
Mengungkap Rahasia Dibalik Suara Konsol Game PlayStation 1

10 Game Mobile Terbaik Pada Tahun 2019, Pastinya Pernah Kalian Mainkan

[ULASAN] Cat Forest, Bangunlah Perkemahan Dengan Kucing Lucu