Tidak lama setelah ibu dan ayah tiriku pulang, suamiku memarahi diriku.

"Suamiku : MAKSUD KAMU APA..? (sambil memukul meja)
Lia : aku tidak bermaksud apa-apa, aku hanya mengatakan hal yang sebenarnya., mas.
Suamiku : KAMU SENGAJAKAN MENGATAKAN ITU, SUPAYA AKU JELEK DIHADAPAN KEDUA ORANG TUAMU.!
AWAS YA SEKALI LAGI KAMU MELAKUKAN HAL ITU LAGI (pergi sambil mendorongkan ku)"

Pada saat itulah suamiku mulai bermain tangan terhadap diriku, Terkadang hal sepele pun di permasalahkan hingga terpicu kekerasan terhadap diriku.

Pada saat kandunganku memasuki 3 bulan, aku mulai mengidam hal-hal yang aneh. Pada malam itu tepatnya pukul 2 malam, aku terbangun hanya karna menginginkan pulut bakar. Diriku pun membangun suamiku yang sedang tertidur pules.

Lia : mas., bangun mas..
Suamiku : hhmmm..
Lia : mas, tolong cari kan aku pulut bakar ya, aku kepingin makan pulut bakar ini.
Suamiku : besok pagi aja, aku sangat ngantuk sekarang. ( sambil membalikan badan)

Karna suamiku tidak mau mencarikannya, jadi aku tidak mau memksakanya. Aku takut kalau aku memaksanya untuk mencarikan dia akan marah padaku dan memukul diriku.

Jadi aku memberanikan diri untuk menelpon abang kedua ku yang bernama "jefri".
Lia : halo bang., abang dimana,aku bisa minta tolong tidak..?
Abangku :abang lagi diluar dek,emang suamimu kemana dek,?
Lia : dia lagi kurang sehat bang..
Abangku : owh, emang minta tolong apa itu dek??
Lia : tolong carikan aku pulut bakar bang, bisa kan bang..?
Abangku : bisa dek., tapi abang gak janji ya bisa dapat cepat, karna jam segini susah carinya dek.
Lia : iya bang gakpapa, yang penting pesanan ku ada bang
Abangku : oke dek.

Sambil menunggu pesanan ku datang, aku pun meranjak dari kamar ke ruang keluarga duduk-duduk sambil menonton televisi.

Tiba-tiba suamiku bangun dan melihat aku tidak ada di tempat tidur, dia pun keluar dari kamar dan melihat aku sedang menonton televisi.
"Dia bertanya kepada ku"

Suamiku : sudah larut malam begini masih belum tidur juga.?
Lia : aku sedang menunggu pesanan mas.
Suamiku : hah...? ( terkejut). Pesanan apa?
Lia : ya aku memesan makanan dengan bang jefri, mas.
Suamiki : apa...! Kamu memesan makanan dengan abangmu, bikin malu saja (sambil memukul kepalaku). Suruh batalkan saja, besok pagi saja aku carikan..!!
Lia : tapi mas, aku kepinginnya sekarang (sambil menangis)
Suamiku : aku bilang besok ya besok.!!!
Telpon abangmu sekarang, batalin pesanan itu sekarang.!!!

Akhirnya aku pun menelepon abangku untuk membatalkan pesanan yang aku mau.
"Suamiku berkata, jangan pernah meminta atau memesan makanan dengan siapa pun, itu sama saja dengan menjelekan diriku dihadapan orang lain."



Bersambung

Part 1

Part 2