Quote:
We Malays will faithfully create the motherland by uniting Malaya with an independent Indonesia. We Malays are determined to be Indonesians- Ibrahim Yacoob , KMM chairman to Sukarno in Perak,12 August 1945
Quote:
Pembukaan
Impian kemerdekaan Malaya dari Inggris sudah muncul dikalangan terpelajar masyarakat Melayu dan aristokrat melihat perkembangan nasionalisme di Asia di awal abad ke-20. Konsep Melayu Raya sudah muncul dikalangan pelajar Melayu Malaya di Universitas Al-Azhar bersama para pelajar Indonesia di 1920-an, tapi belum berkembang pesat tak seperti Jong-Jongdi Indonesia yang menyatukan diri dalam gagasan Sumpah Pemuda 1928.
Koran Seruan Azhar dan Saudara yang dimunculkan di Kairo oleh golongan pan-islamis modernis Kaum Muda di Penang diprakasai Shaykh Mohd.Thair Jallauddin dari Sumatra. Banyak kora-koran yang sama muncul di Jawa dan Sumatra di waktu bersamaan mendorong pemikiran nasionalis di kalangan pelajar Melayu. Pembatasan aktivitas oleh Inggris yang membuat aktivitas Syakh Tahir dan Kaum Muda hanya bisa beraktivitas di pendudukan selat (Strait Settlement) seperti Penang dan tak bisa masuk ke daerah kesultanan-kesultanan di Malaya. Kegagalan Kaum Muda menyebarkan paham nasionalis di tanah Malaya dan hanya sebatas pemikiran intelektual membuat perkembangan nasionalisme Indonesia terbatas di sana.
Pemikiran Sukarno dan terbentuknya Partai Nasionalis Indonesia (PNI) menarik perhatian kaum nasionalis tak terkecuali Ibrahim Yaacob, seorang jurnalis di Majlis, koran Kuala Lumpur dan kemudian Utusan Melayu di Singapura.
Ia lulus dari Sultan Idris Training College di Tanjong Malim, Perak di 1931. Kampus tersebut yang dikepalai oleh O. T. Dussek, aparat Inggris, ia sering mempromosikan ide mengenai kesejahteraan Tanah Melayu dan pendidikan orang Melayu seperti halnya Douwes Dekker, residen Belanda di Lebak yang menuliskan Max Havelaar. Banyak buku Indonesia yang dibeli dari SITC karena sedikitnya buku di Malaya yang diterbitkan oleh Balai Pustaka.dan diterjemahkan ke bahasa Melayu.S alah satunya Sejarah Alam Melayu yang menjadi bahasa para mahasiswa keguruan mengenai konsep Nusantara dan kebetulan di waktu bersamaan konsep nasionalis Indonesia berkembang pesat di Indonesia.
Di awal 1938, muncul Persatuan-Persatuan Negeri Melayu yang menarik perhatian Ibrahim Yaacob dan Ishak Haji Muhammad, tapi mereka keluar karena masalah fedualisme yang sangat kuat di organisasi politik tersebut. Akhirnya Ibrahim Yaacob dan koleganya membentu k organisasi yang berdasarkan idealisme mereka yaitu Kesatuan Melayu Muda di Kuala Lumpur dan memakai bendera merah putih sebagai lambang organisasi.
rujukan awal:https://id.quora.com/Apa-yang-dilakukan-masyarakat-Malaya-dalam-mendukung-perang-kemerdekaan-Indonesia-mengingat-cukup-kuat-isu-masuknya-Malaya-ke-Republik-Indonesia-di-zaman-Jepang