ilustrasi dari pinterest.com

Halooow, AganSista yang sehat dan baik hati. Apa kabar?



Kalau sehat, tidak perlu ribet nemuin pengalaman seperti aku, ya!

Karena ketika sakit harus berhubungan dengan BPJS Kesehatan untuk berobat.

* * *

Mungkin ini sekedar curhatan. Nggak ada hubungannya dengan tarif iuran BPJS yang akan naik tahun depan. Upss... tinggal sebentar lagi.

ilustrasi dari pinterest.com


Dari pada menggumpal di dada dan bikin nyesek di hati. Mungkin tulisan ini bisa buat untuk saling berbagi pengalaman, sharing kisah cerita betapa sakit itu sengsara.

Program BPJS Kesehatan ( Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial Kesehatan )yang digulirkan secara Nasional bagi pekerja maupun perorangan untuk mendapatkan layanan kesehatan walaupun harus dikutip membayar setiap bulannya.



Bisa dananya dipotong dari sebagian gaji jika Anda adalah seorang pekerja.
Atau bisa dibayar tiap bulan dari setoran perorangan secara pribadi.

Dari iuran ini akan menentukan layanan kesehatan yang diterima atau secara mudahnya adalah tingkatan kelasdalam layanan kesehatan yang diperoleh.

Kapanpun kita sakit, jika dalam keadaan darurat, dengan mudah kita bisa bawa si sakit langsung ke rumah sakit, masuk UGD.

Tidak mikirin pusing lagi, nggak punya duit buat berobat.



Akan dilayani dan ditangani. Jika benar dalam keadaan darurat, atau membutuhkan pelayanan lanjutan, semisal harus rawat inap. Tinggal langsung BLENG masuk. Dan BPJS Kesehatan yang sudah dimiliki akan bisa dipergunakan. Walaupun tanpa UANG sepeserpun ada di tangan. Karena kita sudah termasuk yang telah dijamin oleh BPJS Kesehatan ini.


Inilah yang hampir 6 tahun ini, yang menjadi keuntungan dan kemudahan di cover oleh layanan BPJS Kesehatan telah kami nikmati.


Tingkat faskes 2 dan 3 tanpa kendala dan halangan. Meskipun di sana sini untuk pelayanan maupun obat ada yang berbeda jika dibandingkan dengan pembayaran secara pribadi, tunai atau dicover oleh asuransi.
Namun bagi kami itu tidaklah menjadi masalah. Malah adanya BPJS adalah suatu berkah tersendiri bagi kami.

Keuntungan dan kemudahan ini mulus kami terima, namun ada kalanya jika si sakit dalam keadaan sakit dan sudah mempunyai riwayat sakit berat, masalah beberapa kali timbul di Faskes 1 nya, Wilayah Puskesmas atau Klinik yang sudah dipilih.


Memang, semua ada prosedurnya ada aturannya, tapi jika keadaan darurat, misal panas tinggi, atau tanda sakit berat yang lain.
Untuk lolos dari faskes 1 membawa surat rujukan adalah Luar Biasa susahnya.

Harus bersitegang dengan dokter, sampai adu mulut dengan dokter.Yang akhirnya terpaksa ganti faskes 1, namun peristiwa itu tak jarang terulang lagi.

SURAT RUJUKANadalah surat sakti yang dikeluarkan dari Faskes 1, melalui pemeriksaan dokter, diberi obat untuk 3 hari. Nanti kalau tidak ada perubahan harus balik lagi ke faskes 1.

Padahal si Sakit sudah KEJER.


Kira-kira adakah yang mempunyai pengalaman seperti ini?

Mari berbagai pengalaman dan pemahaman!

Untuk kehidupan ke depan lebih baik.
Pelayanan kesehatan merata bagi semua dengan pelayanan yang terbaik bagi si pasien.


BPJS sayang, JANGAN LAGI, pasienmu malang.


Semoga.

JAGAT ALIT