- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
Hancur Rumah Tangga Ku Karena Pekerjaan (Bagian 2)


TS
jajakaapes
Hancur Rumah Tangga Ku Karena Pekerjaan (Bagian 2)

Inilah kisahku.
Setelah 3 tahun bekerja disina mulai ada sedikit konflik antara kita berdua, biasa masalahnya adalah anak, rumah dan yang terparah adalah masalah pekerjaan. Selama tiga tahun ini saya bekerja saya sering pulang malam, karena tuntutan pekerjaan yang harus kejar target. Padahal semua yang saya lakukan adalah demi membela keluarga.
Andi suamiku mulai mengekang aku masalah pekerjaan, yang tadinya mendukung sekarang mulai tidak suka terhadap apa yang dulu saya sepakati dan andi. Disaat saya bekerja memang hampir 3 hari dalam satu minggu saya selalu pulang malam, Andi tidak suka akan hal ini.
Andi bilang "Apaan kamu kerja pulang malam terus, ini anak kita kapan mau di perhatikan!"
"Iya maaf saya juga mengerti akan hal itu, tapi kamu taukan ekonomi kita?" kata saya.
Memang saat saat ini saya kurang memerhatikan anak, yang seharunya mendapatkan perhatian yang lebih dari kedua orang tuanya.
Kini anakku sudah memasuki usia 9 tahun dan sudah berada di kelas 3 SD.
Andi memang sulit untuk dikasih penjelasan, Dia selalu saja memaksakan kehendaknya, namun disini aku yang selalu di sudutkan.
Andi memuncak marahnya ketika anak saya pulang sekolah, di rumah tidak ada seorang pun untuk menyambut dia pulang, bahkan anakku menunggu sampai kami pulang bekerja. kebetulan paswaktu hari itu saya pulang malam sekitar pukul 22.30 karena di kantor banyak pekerjaan yang harus di selesaikan.
Ketika saya nyampe ke rumah, Andi sudah berada di ruang tamu.
Dengan memasang muka Kesal dan Maarah "Kemana saja kamu, jam segini baru pulang? gak nginep aja di kantor?" kata Andi padaku.
"iya tadi banyak pekerjaan yang harus di selesaikan" jawab saya.
"ah omong kosong, saya sudah bosan dengan semua jawaban mu!" kata andi.
"bukannya gitu" belum selesai saya bicara andi sudah memengggal perkataan saya.
"sudahlah saya gak peduli lagi dengan mu!" tepas Andi.
"loh kok gitu? saya bekerja juga kan untuk keluarga kita And?" tanya saya.
"keluarga apa! itu anak, sipa yang urus! apa ini yang kamu maksud untuk keluarga!" andi membentak kepada saya. saya pun kaget dan menundukan kepala.
"Udah mulai besok kamu gak usah bekerja lagi, Fokus saja terhadap anak dan keluarga kita!" kata Andi pada ku, dengan nada tinggi.
"kamu taukan keadaan ekonomi keluarga kita And?" jawab saya.
"sudah lah biar saya yang yang fikirkan masalah itu!" Andi menjawab dengan cueknya.
"kalo saya berhenti bekerja, darimana kita menutupi kekurangan kita And?" tanya saya kembali
"denger ya, Sekrang saya udah di angkat menjadi manajer Gudang di perusahaan, ini surat keputusan dari direkturnya!"
Saya pun terdian mendengar kata tersebut dari Andi, Senang rasanya mendengarnya.
Mulai saat itu saya memutuskan untuk berhenti dan keluar dari perusahaan yang saat ini menjadi tempat untuk mencari nafkah untuk keluarga ku, karena saya sadar dan harus memerhatikan keluarga. Lagi pula sekarang gaji andi sudah mencukupi untuk kebutuhan keluarga jadi tanpa saya bekerjapun kebutuhan kami telah tercukupi.
Hari demi hari terus berlalu, karir andi di perusahaan semakin bagus dan tiap tahun gajinya terus meningkat. Saya bersyukur akan semua itu karena perjuangan andi untuk menafkahi keluarga sangatlah berat.
Nanti di lanjut lagi ya Gan, Sist...
Ane lanjut ngopi dulu yaaaaaa.....
Pantengin terus ya Gan, Sist....
Ketika saya nyampe ke rumah, Andi sudah berada di ruang tamu.
Dengan memasang muka Kesal dan Maarah "Kemana saja kamu, jam segini baru pulang? gak nginep aja di kantor?" kata Andi padaku.
"iya tadi banyak pekerjaan yang harus di selesaikan" jawab saya.
"ah omong kosong, saya sudah bosan dengan semua jawaban mu!" kata andi.
"bukannya gitu" belum selesai saya bicara andi sudah memengggal perkataan saya.
"sudahlah saya gak peduli lagi dengan mu!" tepas Andi.
"loh kok gitu? saya bekerja juga kan untuk keluarga kita And?" tanya saya.
"keluarga apa! itu anak, sipa yang urus! apa ini yang kamu maksud untuk keluarga!" andi membentak kepada saya. saya pun kaget dan menundukan kepala.
"Udah mulai besok kamu gak usah bekerja lagi, Fokus saja terhadap anak dan keluarga kita!" kata Andi pada ku, dengan nada tinggi.
"kamu taukan keadaan ekonomi keluarga kita And?" jawab saya.
"sudah lah biar saya yang yang fikirkan masalah itu!" Andi menjawab dengan cueknya.
"kalo saya berhenti bekerja, darimana kita menutupi kekurangan kita And?" tanya saya kembali
"denger ya, Sekrang saya udah di angkat menjadi manajer Gudang di perusahaan, ini surat keputusan dari direkturnya!"
Saya pun terdian mendengar kata tersebut dari Andi, Senang rasanya mendengarnya.
Mulai saat itu saya memutuskan untuk berhenti dan keluar dari perusahaan yang saat ini menjadi tempat untuk mencari nafkah untuk keluarga ku, karena saya sadar dan harus memerhatikan keluarga. Lagi pula sekarang gaji andi sudah mencukupi untuk kebutuhan keluarga jadi tanpa saya bekerjapun kebutuhan kami telah tercukupi.
Hari demi hari terus berlalu, karir andi di perusahaan semakin bagus dan tiap tahun gajinya terus meningkat. Saya bersyukur akan semua itu karena perjuangan andi untuk menafkahi keluarga sangatlah berat.
(Bersambung).....
Nanti di lanjut lagi ya Gan, Sist...
Ane lanjut ngopi dulu yaaaaaa.....
Pantengin terus ya Gan, Sist....






nona212 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
849
2
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan