Begini cerita teman ane dari temannya teman ane dan teman-temannyaaa. Intinya cerita ini tidak akan agan temukan di peta. Karena ane juga tidak paham peta. Hehehe, tanyakan saja ke Dora; Tanyakan Peta!

Teman kita ini bernama Seteven (jangan marah lho yang bernama Steven karena ini Seteven).

Seluruh yang ada di diri Seteven rata-rata mundur. Dari cara berpikir, hingga cara berjalannya mundur-mundur (emang undur-undur jalan mundur? Tauklah). Hanya ada sedikit dalam dirinya yang maju. Tentu saja dari urusan gigi alias bemo. Dari urusan perut alias buncit. Hingga dari urusan di bawah periuk, eh salah maksud ane perut (sudah bisa nebak, kan?). Kalau agan bisa membayangkannya, jamin agan mesem-mesem (jangan masam-masam atau mazam-mazam ala Medan, yak! Uhuuuy!).

Tapi ketimbang pagi ini capek bercerita mutar-mutar, akhirnya tersesat dan tidak bisa Shalat Jum'at, baiklah kita menuju intip, eh inti cerita.

Agar agan lebih faham, salah satu yang mundur parah dalam diri Seteven adalah urusan percintaan. Oleh sebab ini, eh, maksud ane itu, dari dulu hingga berumur jigo (bukan jigong) tidak ada perempuan yang nyantol di hatinya. Maksud ane tidak ada perempuan yang mau nyantol di hatinya, apalagi di giginya yang kuning hasil olahan produsen cat paling awet sedunia. Tapi, yah, yang namanya lelaki kan butuh stop kontak. Kasihan seumur hidup tidak pernah dialiri arus listrik.

Maka ketika bertemu dengan Juliat (kalau lagi tidak berbaju jangan liat-liat), Seteven mau pakai buanget. Sementara Juliat maunya pakai muntah. Tapi bagaimana cara menolak cinta orang yang tidak hanya berbadan, plus bermuka badak. Akhirnya Juliat memberikan permintaan, di akhir 2019 ini, Seteven harus bisa memberikan hadiah yang tidak habis-habis seperti cinta mereka kalau jadian. Ancamannya jika Seteven tidak berhasil membawa hadiah itu, maka cintanya tidak diterima.

Singkat cerita, dia mencari guru ke gunung tertinggi di dunia. Akhirnya di penghujung 2019, dia berhasil mendapat guru jempolan. Sarannya juga jempolan meski belum tentu berhasil.

Matik aku, batin Juliat, ketika melihat Seteven datang dengan wajah mesem-mesem. Juliat menjadi masam-masam. Tarraa! Seteven mengeluarkan sebentuk kotak dari kantong celananya. Apakah itu berlian atau permata mutu manikam? Saat kotak dibuka, Juliat langsung pingsan. Tapi, Gan, tepat tanggal 01 Januari 2020 hadir di acara pernikahan mereka, ya! Hloh, sekali ini ada yang maju dalam urusan cinta Seteven. Jadian, toh.

Mau tau atau mau banget apa sebenarnya hadiah itu? Siapa tahu agan mau nembak pacar dan langsung jadian. Hadiahnya adalah .......................................................... ............ ...... “PERMEN KARET”. Hahaha, tapi saran ana, ini tidak usah dituruti. Yang ada agan malahan kena gampar karena memberikan hadiah tidak mutu. Cukup sekian, ya!!! Dilarang Baca Kalau Agan Tersenyum! Kalau tertawa, hati-hati mulut agan kemasukan cicak. Permiosssss.