

TS
agityunita
Malam
Malam tak kunjung bersahabat denganku. Sejak waktu yang terlalu menjauh itu. Masih ada yang tertinggal. Aku tak mampu memejamkan mataku. Seakan kisah menyedihkan itu akan menghantuiku dalam mimpi. Aku takut
Malam...
Bukankah kita telah saling melepaskan. Lalu mengapa kau masih mengikatku begini erat. Izinkan aku sejenak terlelap. Hilanglah kau dari kelam.
Malam...
Aku biarkan dinginmu memelukku. Namun lepaskan aku dari perasaan tak menentu. Tak ada tempat bagimu. Karena aku telah memutuskan untuk melepaskan. Aku hanya ingin merasakan nyenyak.
Dan waktu pun terus melaju, namun aku masih saja terjaga. Tak bisakah kau biarkan aku sendiri dengan tenang.
Malam...
Pagi, akan segera datang. Sinar mentari akan mengalahkan hitammu. Dan aku tak perlu bersembunyi lagi.
Nyatanya
Nyanyian malam semakin riuh terdengar
Seakan menceritakan banyak hal yang telah kita lewati bersama
Dan hujan turun menambah syahdu
Rangkul dingin angin yang meniupkan bayangmu kembali
Aku masih memilih untuk memejamkan mata
Meskipun sulit tetapi aku mengerti bahwa kau dan aku hanya Malam dan Pagi
Tak akan berakhir dimana pun.
Hingga aku memilih mengalah.
Melebur bersama sengat matahari, membiarkan kau bercumbu dengan malam
Dan aku akan bermesra dengan hampa
Jika kau pernah berkata, akan sangat sulit melupakanmu
Memanglah benar adanya
Malam...
Selalu menjadi tempat kau pulang
Kembali menetap dalam ruang kenang
Meski begitu pengap
Dan aku akan menjadi penyaksi yang paling memahami
Bahwa malam adalah aku tanpamu
Selamat malam sunyi
Biarkan aku terlelap sejenak
Di malam-malam berikutnya, kau tak akan mampu meruntuhkan benteng diri seperti yang lalu
Aku tak akan tersentuh
Dan biarkan aku ikut menghilang bersama bersama kisah yang belum dimulai
Namun telah usai
Maka izinkan aku melupa
Membiasakan diriku tak menyentuh apa pun
Yang mungkin saja mengantarkan ingatku padamu
Jangan lagi
Biar Malam sekali lagi
Menenggelamkan aku
Hitam
Kelam
Aku harus berani
Bantul, 13 Desember 2019
-Agit Yunita-
Malam...
Bukankah kita telah saling melepaskan. Lalu mengapa kau masih mengikatku begini erat. Izinkan aku sejenak terlelap. Hilanglah kau dari kelam.
Malam...
Aku biarkan dinginmu memelukku. Namun lepaskan aku dari perasaan tak menentu. Tak ada tempat bagimu. Karena aku telah memutuskan untuk melepaskan. Aku hanya ingin merasakan nyenyak.
Dan waktu pun terus melaju, namun aku masih saja terjaga. Tak bisakah kau biarkan aku sendiri dengan tenang.
Malam...
Pagi, akan segera datang. Sinar mentari akan mengalahkan hitammu. Dan aku tak perlu bersembunyi lagi.
Nyatanya
Nyanyian malam semakin riuh terdengar
Seakan menceritakan banyak hal yang telah kita lewati bersama
Dan hujan turun menambah syahdu
Rangkul dingin angin yang meniupkan bayangmu kembali
Aku masih memilih untuk memejamkan mata
Meskipun sulit tetapi aku mengerti bahwa kau dan aku hanya Malam dan Pagi
Tak akan berakhir dimana pun.
Hingga aku memilih mengalah.
Melebur bersama sengat matahari, membiarkan kau bercumbu dengan malam
Dan aku akan bermesra dengan hampa
Jika kau pernah berkata, akan sangat sulit melupakanmu
Memanglah benar adanya
Malam...
Selalu menjadi tempat kau pulang
Kembali menetap dalam ruang kenang
Meski begitu pengap
Dan aku akan menjadi penyaksi yang paling memahami
Bahwa malam adalah aku tanpamu
Selamat malam sunyi
Biarkan aku terlelap sejenak
Di malam-malam berikutnya, kau tak akan mampu meruntuhkan benteng diri seperti yang lalu
Aku tak akan tersentuh
Dan biarkan aku ikut menghilang bersama bersama kisah yang belum dimulai
Namun telah usai
Maka izinkan aku melupa
Membiasakan diriku tak menyentuh apa pun
Yang mungkin saja mengantarkan ingatku padamu
Jangan lagi
Biar Malam sekali lagi
Menenggelamkan aku
Hitam
Kelam
Aku harus berani
Bantul, 13 Desember 2019
-Agit Yunita-
0
332
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan