missforget21Avatar border
TS
missforget21
DEJAVU
 
#DE JA VU

 

            Hari ini aku merasa terlalu lelah dengan semuanya. Pekerjaan yang ku jalani sebenarnya tidak berat. Tapi membutuhkan pemikiran yang kuat. Hal ini pula yang membuat kepalaku sering kali sakit bukan main. Rasanya Otakku telah termakan separuh.

“Hufttt…,,, Sepertinya cukup, aku membunuh malam ini..”

            Aku kemudian mematikan Laptop yang sedari tadi ku gunakan untuk bekerja. Mataku terasa berat. Kantuk ini menguasaiku lebih dari diriku sendiri. “Sial…!!, Padahal aku masih harus membuat bagian Climax nya…”

            AKu kemudian melangkah ke dapur untuk membuat secangkir Kopi panas. “Hm..,, memang pasangan yang tepat untuk malam hujan dan kantuk yang tidak ku undang ini.”

Sesekali aku memikirkan tulisanku tadi. Aku masih sangat bingung untuk menyelsaikan kisah yang satu ini. Aku bingung bagaimana cara mengakhiri kisah ini tanpa membunuh lagi..?, sudah terlalu banyak tokoh yang terbunuh dalam cerita ini…, Paling tidak, aku harus membiarkan satu diantara mereka hidup…!, yah.., seperti itu,.. Bukan kah Setiap kisah memang seperti itu..?.

“Jika aku ingin menyelamatkan satu.., maka aku harus membunuh dua lagi…,” Ucap ku sembari memegang gelas kopi yang perlahan menjadi hangat. Yah, Rasa panasnya sedikit berkurang. Mungkin karena hujan yang begitu deras membuat suhu menjadi lebih dingin dari biasanya.

            Aku kemudian melangkah, meninggalkan dapur dan menuju ruang tengah. Duduk di sebuah kursi yang tepat menghadap ke kaca jendela yang kini bertahan dari tamparan kecil sang hujan. Sesekali aku terpaku menatap hujan yang begitu memukau., hujan itu selalu membuat harmoni tersendiri saat mengetuk jendela.

            Aku menikmati hujan dan juga kopi ku. Yah, aku menikmatinya.., sangat menikmatinya. Hingga suasana yang nyaman itu terpecahkan oleh suara ketukan pintu di rumah ku.

“Hah..?,” Aku bingung, siapa yang datang di saat hujan deras seperti ini…?, Aku kemudian menoleh ke arah jam dinding untuk memastikan, dan aku semakin bingung. Siapa yang bertamu pukul 00:13 tanpa memberi kabar terlebih dahulu..?,.

Aku berencana mengabaikannya, tapi suara ketukan itu terus saja terdengar, bahkan menjadi lebih keras di setiap detik nya. Aku merasa terganggu,…, sangat.., sangat terganggu.

Akhirnya ku putuskan untuk mendekat dan bertanya dari balik pintu. “Siapa Di sana..??”, Tapi tidak ada jawaban. Bahkan suara ketukan itu menghilang.

“Aneh..” Ucap ku.

Aku kemudian berbalik, melangkah menjauh dari pintu. aku fikir, mungkin tadi seseorang yang kehujanan sedang berteduh di teras rumah.  Tapi, belum jauh aku melangkah, suara ketukan itu kembali terdengar. Sontak saja, langkah ku terhenti karena kaget. Suara ketukan itu bahkan seperti pukulan.

            Ada rasa takut dan khawatir di diriku, aku takut ini adalah ulang sekelompok rampok yang mencoba untuk masuk dengan cara yang baik.  Maksud ku, Rampok yang mencoba memancing ku agar aku membuka pintu. Sehingga dengan begitu, apapun yang terjadi setelah malam ini, orang tidak akan curiga karena pintu tidak ada yang rusak. “Arghh..!! dasar Otak kritis.. masih juga berfikir panjang di moment seperti ini..”

            Aku kemudian melangkah ke dapur dan mengambil sebuah pisau berukuran besar, cukup besar untuk membelah sebuah semangka.  Kali ini, aku tidak melangkah ke arah pintu untuk memeriksa. Aku memilih melangkah ke arah jendela dan mengintipnya  dari sudut yang aman menurutku. Aku mengintip keluar dan kaget, ketika yang kulihat jauh dari apa yang ku fikirankan.

“Siapa wanita itu…?” Tanya ku heran.

            Aku begitu heran ketika melihat seroang wanita dengan pakaian seragam SMA berdiri di depan pintu rumah ku sambil menahan dingin. Sekujur tubuhnya basah akibat hujan. Tapi…,,, kenapa dia tidak memakai sepatu..?, pikirku, belum lagi..,  Apa yang dilakukan seoarng siswi pada waktu seperti ini.

            Aku masih saja diam memperhatikannya, dan  Nampak sesekali wanita itu mengetuk pintu dan menoleh ke kiri dan ke kanan. “Apa yang terjadi padanya..?”.

            Aku kemudian mulai merasa kasihan padanya. Muncul fikiran yang tidak-tidak di kepala ku. “Bagaimana jika dia di culik..??, bagaimana jika seseorang tengah mengincarnya..?” . Dan benar. Wanita itu sedang di incar oleh seorang lelaki.

            Saat aku hendak melangkah dan membuka pintu, Nampak datang seorang pria dengan pakaian serba hitam dengan sebuah pisau di tangannya. Pria itu mendekati wanita itu dan segera menggapai rambut basah wanita itu. Dia menarik rambut wanita itu dan memaksa wanita itu ikut dengannya . Perlakuan kasar itu membuatku yakin bahwa wanita itu sedang dalam masalah.

            Saat itu juga aku segera mengejar mereka. Entah dari mana keberanian ini ku dapat. Aku mengejar lelaki yang menjambak rambut wanita.

 “Laki-laki itu pasti sudah gila..!!!” Ucap ku kesal sembari mengikuti kedua orang itu.

            Lelaki itu membawa wanita itu ke sebuah tempat yang gelap. Lelaki itu kemudian menghempas tubuh wanita itu ke tanah yang basah dan berlumpur., Wanita itu dengan jelas merasa ketakutan dan histeris. Wanita itu menangis dan menjerit.

“Tolong….!!!!” Teriak wanita itu.

            Aku mencoba untuk maju lebih dekat dan memberi pertolongan. Tapi Sial..!!!

Pria itu menikam wanita itu di perut berkali-kali. Wanita itu tidak dapat berbuat apa-apa, dia hanya meronta namun percuma. Kekuatan lelaki itu melebihi kemampuannya. Lelaki itu terus menusuk perut wanita itu hingga wanita itu lemah tak bergarak.

Yah.., wanita itu Mati saat itu juga.

Tapi nampaknya lelaki itu masih belum puas. Dia bahkan menusuk kepala wanita itu berulang kali. Lagi dan Lagi. Selain isi perut yang berantakan, kini wanita itu pun sudah tidak berwujud wanita. Seragam SMA itu Nampak merah dan berantakan.  Semuanya Sangat Kacau. Terlebih saat lelaki itu mulai melihat ke arah ku, tubuhku gemetar. Tentu aku langsung berlari, kini aku yang mencoba menyelamatkan diri.

Sambil berlari aku terus menjerit… berteriak sekuat tenaga, sekeras-kerasnya. Aku tidak ingin mati konyol hari ini…!!!

            Tapi saat aku tengah berlari, ada sesuatu yang menjanggal bagiku. Pembunuhan tadi seperti tidak asing. Aku pernah mendengarnya…, Melihtanya..,

            Aku memikirkannya, hingga akhirnya aku sadar, bahwa akulah yang menulisnya. Sontak aku menghentikan langkah kaki ku, Aku sadar, ini bukanlah nyata. Hal ini adalah Mimpi. Aku kemudian berhenti melangkah dan berbalik. Dan saat itu juga, pria itu datang dan menancapkan pisau itu di perutku dan ……

“Aaahhhhhh”…,

Aku terbangun dari mimpiku. Aku terbangun dengan keadaan yang berantakan, tubuhku basah akibat keringat, badanku gemetar, bahkan penglihatanku terlihat memudar.

“Sial..!!! apa aku tertidur di sini..??.. Huftttt , Sepertinya aku telah membunuh banyak sekali tokoh akhir-akhir ini..” Ucap ku sembari memegang kepala ku yang kini terasa sakit.  Masih memegang kepala yang sakit, aku kemudian melirik arah jam dinding yang kala itu menunjukkan pukul 00:13 dini hari.  

“huffttt.., aku harus menyelesaikan Climax cerita ini dulu..” Ucapku sembari berusaha bangkit dan menyegarkan tubuh.

AKu kemudian melangkah ke dapur untuk membuat secangkir Kopi panas.

Setelah membuat kopi, aku melangkah meninggalkan dapur, menuju meja kerja ku dengan maksud melanjutkan cerita yang masih tergantung ini.

            Namun  belum juga jauh aku melangkah dari Dapur, hujan tiba-tiba turun dengan derasnya. Entah mengapa aku merasa Aneh dengan Hujan kali ini.

“Sial…!! Dejavu..” aku seperti pernah berada pada moment seperti ini sebelumnya.

            Aku kemudian melanjutkan langkah ku menuju meja kerjaku. Di meja itu telah terdapat sebuah laptop tempat ku menumpahkan imajinasiku,beberapa kertas, Pensil, Bulpen, dan…, sebuah Pisau berukuran Besar.

“Apa ini..???, untuk apa…??” Tanya ku Bingung.

AKu begitu kebingungan melihat sebuah pisau besar berada di atas meja kerjaku. Aku memperhatikan pisau itu dengan seksama. Dan benar.., itu adalah pisau yang sama, yang ku bawa saat ingin mengecek suara ketukan pintu dalam mimpi ku tadi..,  dan kemudian.

“Tok..tok..tok…”

Suara ketukan pintu terdengar lagi.

Tapi kali ini, aku tidak merasa takut atau ragu.., aku langsung melangkah menuju pintu dan membukanya, kemudian,

“Sliittt”

Darah dengan cepat mengalir dari leherku,..

Sial..!!!, pria itu menggorok leher ku dengan pisaunya, Tapi..??, kenapa aku tidak merasa sakit…???, apa ini mimpi lagi..??, Tidak mungkin.., tapi semoga saja ini mimpi..,

            Aku berjalan mundur dengan tangan memegang leher, aku mencoba menahan darah yang keluar makin banyak dari sobekan di leherku. Tapi tetap, aku tidak merasa sakit.

            Pria itu kemudian melangkah maju dan menancapkan pisau itu di dadaku, dan..

“Aaahhhhhh”…,

Aku terbangun dari mimpiku. Sial..!!!, Mimpi macam apa itu..??,. Aku terbangun dan melirik ke arah jam yang menunjukkan pukul 00:13.

“Sial..!! Lagi..??” Ucap ku bingung.

            Apa ini..??, apa yang sebenarnya terjadi..,?? Apa ini hanya Dejavu, atau memang efek kelelahan..?, Arrrgghhh…!!!!, Apapun itu, itu sangat menggangguku,.

            Aku sungguh tidak ingin mengulang hal yang sama, akhirnya aku memutuskan untuk tidak membuat kopi atau apapun. AKu bahkan tidak melangkah dari tempatku,.

            AKu hanya membuka Laptop dan membaca kembali story yang telah ku buat.

Ku baca lembaran demi lembaran story itu dan..
“Pria itu menikam Lisa itu di perut berkali-kali. Lisa tidak dapat berbuat apa-apa, dia hanya meronta namun percuma. Kekuatan lelaki itu melebihi kemampuannya. Lelaki itu terus menusuk perut Lisa itu hingga dia lemah tak bergarak.”

“Ohh Damn..!!!,, ini kan..?,”., Cara kematian Lisa, salah satu Tokoh dalam story yang ku buat sama persis dengan kematian wanita dalam mimpiku.

Saat itu aku benar-benar yakin bahwa mimpi itu akibat dari aku terlalu lelah.

“Mungkin aku terlalu banyak membunuh dalam cerita ini..” Ucapku.

“Yah..!!!, Kau telah terlalu banyak membunuh Miya..!!!” Terdengar suara pria dari arah belakanga.

Spontan saja aku ketakutan.,.., Pria itu.., dia adalah pria yang sama dalam dua mimpiku sebelumnya..,  Apa ini mimpi lagi..???

“Kau Sudah terlalu banyak membunuh Miya…, sekarang kau yang harus Mati..!!!!” Ucap pria itu sembari mengeluarkan pisau dari sakunya.

            Sial.., itu pisau yang sama yang aku lihat sebelumnya..,

“Apa Mau mu..???” Tanya ku penuh takut.

“Aku..??, Aku hanya ingin kematianmu Miya…,,,”Jawab Pria itu.

            Pria itu kemudian berlari ke arah ku dan mulai melancarkan aksinya.

Pria itu menikamku di di dada.., kali ini terasa sedikit sesak. Tapi aki masih bisa bergerak dan melihat dengan jelas. Aku melihat darah mengalir mengubah warna baju ku, Pria itu tersenyum. Dia begitu menikmati tindakannya.,, “Apa aku akan mati seperti ini..??” Fikirku.

            Aku kemudian memukul pria itu dan berhasil berlari darinya.. kali ini aku berlari ke dapur, untuk mencari senjata,. Tapi sambil mencari, aku berfikir, Apakah ini mimpi atau nyata..? APa ini..??, ada apa dengan hari yang aneh ini.., ??’ Hingga tiba-tiba Pria itu menggapaiku dan menikam ku di leher, kemudian…

“Aaahhhhhh”…,

Aku kembali terbangun dari mimpiku. “SIAL….!!!SIAL…!!!SIAL….!!!”  Ucap ku kesal.

Badanku basah, tutbuhku gemetar,  aku kemudian melirik ke arah jam dan melihat waktu menunjukkan pukul 00:13.

“SIAL…!!!! Kapan mimpi ini berakhir.., ???”  sontak saja aku berlari kedapur dan mengambil sebuah pisau besar, cukup besar untuk membelah sebuah semangka.

“AKu HArus bangun..!!!,, Harus..!!!, Mimpi ini harus di hentikan…!!!, AKu bisa gila karena mimpi ini…”

Dengan Yakin, ku ayunkan Pisau itu tepat mengarah ke dadaku dan………

Semuanya Gelap.

SIal…!!!, kali ini bukan Mimpi.

AKu telah banyak membunuh, terlalu banyak.., bahkan aku membunuh diriku sendiri.
Gimi96Avatar border
NadarNadzAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 17 lainnya memberi reputasi
18
3.8K
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan