(sumber gambar : Tribunnews)
Quote:
Baru-baru ini publik Indonesia digemparkan sebuah kasus penyelundupan ilegal berupa komponen motor Harley Davidson dan dua buah sepeda Brompton, yang tak lain justru dilakukan oleh Direktur Utama Maskapai Penerbangan nasional Indonesia PT. Garuda Indonesia,
I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra.
Tak hanya Ari Askhara sendiri, terdapat ke empat Direktur PT. Garuda Indonesia lainnya yang terdiri dari Iwan Joeniarto (Direktur Teknik dan Layanan Garuda), Mohammad Iqbal (Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha), dan Heri Akhyar (Direktur Capital Human) juga turut ikut terlibat dalam aksi ilegal tersebut (
Sumber : CNBC Indonesia). Menjelang beberapa hari setelah kasus ini mencuat setelah dipublikasikan oleh Kementerian BUMN , isu-isu kasus baru mulai bermunculan yang mana kali ini justru melibatkan para manajemen dan pegawai-pegawai maskapai penerbangan itu sendiri. Mulai dari isu penyelewengan kekuasaan, dugaan prostitusi pramugari dan lain-lain. Dan akhirnya para jajaran direksi tersebut telah diberhentikan secara langsung oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.... (
Good Job, Pak Erick
)..
Selain kasus di atas, ternyata tak hanya di Indonesia saja yang terdapat skandal-skandal pada maskapai penerbangan nasional yang melibatkan langsung para Direktur atau pimpinan dari maskapai penerbangan itu sendiri.
Berikut terdapat beberapa skandal maskapai penerbangan nasional dari negara lain yang dilakukan sendiri oleh para direkturnya.

1. Direktur Operasional LOT Polish Airlines dipecat setelah melakukan body shaming terhadap pramugari maskapai penerbangan Inggris.

Quote:
Skandal yang terjadi pada bulan Agustus 2019 kemarin, menimpa Katarzyna Richteryang merupakan Direktur Operasional LOT Polish Airlines (maskapai penerbangan nasional Polandia). Kejadian ini berawal dari serangkaian postingan hinaan yang dilakukan Katarzyna di media sosial. Katarzyna yang pada saat itu menaiki maskapai penerbangan British Airways, secara diam-diam memotret para awak kabin pesawat tersebut dan mempostingnya di media sosial. Adapun postingan yang ditulis oleh Katarzyna bukannya keluhan penilaian secara profesional terhadap pelayanan yang diberikan, tetapi yang ditulisnya justru penilaian tidak profesional terkait penampilan para pramugari tersebut seperti gaya rambut yang acak-acakan, pemilihan sepatu yang buruk serta seragam yang dianggap terlalu ketat. Dan tidak cukup sampai disitu saja, ia pun juga menulis hinaan berupa body shaming dengan mengatakan para pramugari maskapai penerbangan tersebut pada mempunyai tubuh gemuk dan gempal serta giginya yang jelek dan tidak rata.

Sontak saja postingannya tersebut membuat para netizen yang membacanya geram atas tindakan cyberbullyingyang dilakukan oleh Direktur Operasional LOT Polish Airlines. Dan tak lama kemudian, pihak manajemen dari LOT Polish Airlines telah memberikan respon dan tindakan terkait perbuatan tercela tersebut dengan memecat Katarzyna Richter. Dan yang bersangkutan juga telah membuat surat terbuka permohonan maafnya kepada awak kabin British Airways dan menyesali perbuatannya.
2. Bos Korean Air Terjerat Skandal Korupsi, Nepotisme dan Kasus Pajak.

Quote:
Cho Yang-ho yang merupakan pemimpin Korean Air (maskapai penerbangan nasional Korea Selatan) telah memimpin sejak tahun 1992 sebagai presiden Korean Air dan kemudian beralih sebagai CEO pada tahun 1999. Adapun selama 27 tahun masa karirnya, ia telah terlibat beberapa skandal mulai dari
kasus korupsi penggunaan dana perusahaansebesar 20 miliar Won (US $16.8 Juta) lebih,
kasus penghindaran pajak sebesar 50 milliar Won (US $41.9 Juta) (
Sumber : Liputan 6).
Dan tak hanya Cho Yang-ho seorang, satu keluarganya pun juga pada terkenal karena skandal yang mereka buat. Seperti
kasus kekerasan dan penganiayaanyang dilakukan oleh sang istri (Lee Myung-hee) terhadap pegawainya (
Sumber : Straitimes).
(Lee Myung-hee)
Lalu kedua anak perempuannya yang juga memiliki jabatan Direksi eksekutif di maskapai penerbangan terbesar di Korea Selatan, Korean air, juga ikut membuat masalah lain, seperti anak perempuan termudanya yaitu Cho Hyeon-min (Emily Cho)
menyiram airke wajah seorang eksekutif periklanan pada saat rapat. Akhirnya Emily Cho mendapatkan sanksi dari pekerjaannya dan meminta maaf (
Sumber : cbsnews).
(Emily Cho)
Kedua, yang sempat terkenal di headline internasional adalah
kasus kemarahanCho Hyun-ah (Heather Cho). Anak kedua CEO korean Air ini mengamuk hanya karena masalah snack kacang Macadamia. Heather Cho yang saat itu penumpang kelas utama Korean Air, berang lantaran kacang macadamia yang disajikan oleh awak kabin disuguhi di dalam kantung plastik kacang bukan di atas piring. Sontak ia langsung melempar kacang tersebut ke awak kabinnya dan menghajar tangan kepala awak kabin, Park Chang-jin yang sudah berlutut meminta maaf dengan perangkat tablet digitalnya.
Biarpun sudah berlutut meminta maaf, pada akhirnya Heather Cho tetap mengusir kepala awak kabin tersebut dari penerbangan rute Bandara internasional John F. Kennedy, Amerika Serikat menuju Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan dan imbasnya membuat 250 penumpang di dalam pesawat terpaksa mengalami delay selama setengah jam. Dari aksi memalukannya tersebut, akhirnya Heather Cho dijatuhi hukuman penjara selama satu tahun dan mundur dari jabatannya sebagai wakil presiden Korean Air. (
Sumber : en.wikipedia)
(Heather Cho)
Memang, kasus Nepotismeyang terjadi di dalam maskapai penerbangan Korean Air sudah dinilai cukup parah oleh publik Korea Selatan sana. Meskipun Cho Yang-ho telah wafat pada 8 April 2019 di usianya yang ke 70 tahun, tahta CEO Korean Air telah dipegang oleh anak laki-lakinya, Cho Won-tae (Walter Cho).
(Walter Cho)
3. 10 Orang Jajaran Direksi Biman Bangladesh Airlines terseret kedalam penyelidikan kasus Penyuapan & Korupsi

Quote:
The Bangladeshi Anti-Corruption Commission (ACC)atau
Komisi anti-korupsi Bangladesh telah menginterogasi ke 3 orang jajaran direksi maskapai penerbangan milik pemerintah negara Bangladesh, Biman Bangladesh Airlines, atas
tuduhan korupsi dan penyuapan dalam proses rekrutmen pilot.
Tiga orang tersebut adalah PLT Direktur Eksekutif Capt. Farhat Hassan Jamil, Direktur Keuangan Vineet Sood dan Direktur Perencanaan
Asisten Direktur Komisi anti-korupsi Bangladesh M Saiful Islam menyatakan telah memulai menginterogasi mereka pada tanggal 22 Juli 2019. Atas dasar tuduhan yang sama, Kepala Pusat Pelatihan Fazal Mahmud dan Direktur Pemasaran dan Penjualan Mohammad Ashraful Alam juga telah diseret ke dalam investigasi. Pada 24 Juli 2019, Komisi anti-korupsi Bangladesh telah memanggil mantan CEO Biman Bangladesh Airlines Mosaddique Ahmed.
Pada 28 Juli 2019, Direktur Administrasi Partha Kumar Pandit, Direktur Manajemen Teknik dan Material Sazzadur Rahim, Direktur Pengadaan Logistik Mohammad Mominul Islam dan General Manager Bushra Islam juga dipanggil untuk di interogasi. Pihak Biman Bangladesh Airlines telah melaporkan mereka juga atas tuduhan menerima suap dan penyalahgunaan kekuasaan dalam proses rekrutmen pilot.
Akhirnya, Dewan Komisaris Biman Bangladesh Airlines telah menyingkirkan 10 jajaran Direksi tersebut atas bukti terkait ketidakprofesionalan mereka dalam rekrutmen pilot serta kurangnya transparansi dalam rekrutmen tersebut. Dan Komisi anti-korupsi Bangladesh telah mengeluarkan surat pencekalan ke luar negeri terhadap mantan CEO Biman Bangladesh Airlines Mosaddique Ahmed karena disinyalir sebagai otak dibalik skandal tersebut.
(Mosaddique Ahmed & Farhat Hassan Jamil)
Sekian & Terima kasih
Jangan Lupa