Assalamualaikum

Halo Agan dan Sista, selamat menjalani hari, moga selalu sehat dan semangat. Jangan lupa bahagia. Angin segar bagi para pelajar Indonesia, yang mana biasanya selalu stres dan tertekan menjelang kelulusan karena beratnya beban nilai yang ditetapkan akan berubah di tahun 2021, di mana ujian nasional akan dihapuskan. Bravo.

Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem, bahwa ujian nasional 2020 adalah ujian nasional terakhir. Pada 2021, UN akan digantikan dengan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.

Masih menurut pandangan Nadiem, ujian nasional dianggap kurang ideal untuk menilai prestasi siswa, karena banyaknya materi, sehingga terkesan hanya hapalan saja tanpa ada nilai kompetensinya. Kedua, tingkat stres antara guru dan siswa untuk mencapai nilai minimun yang telah ditentukan. Enggak bisa dipungkiri, larisnya tempat les, membludaknya para siswa mengikuti les-les tambahan untuk mengejar pelajaran, memperbanyak hapalan materi. Bahkan para orangtua, terutama ibu-ibu ikutan stres juga.

Padahal pendidikan karakter yang benar-benar diperlukan dalam hidup bermasyarakat, malah terabaikan. Bisa dilihat dari prilaku anak didik zaman now, yang kurang menaruh hormat pada para pendidiknya. Merasa tidak bisa tersentuh, karena disentuh dikit, ngadu sama orangtuanya, orangtua yang tidak mau anaknya dididik untuk menjadi pribadi yang lebih baik mengambil langkah hukum, terus para pendidik bisa apa?
Sudah banyak kasus para guru harus rela berurusan dengan hukum, dikarenakan menggunakan haknya sebagai guru. Miris, semoga dengan program baru tentang penghapusan UN nanti, pendidikan karakter lebih dikedepankan.

Lalu untuk pengganti ujian nasional nanti, ujian akan dilakukan di tengah jenjang sekolah bukan di akhir jenjang seperti sekarang. Jenjang SD, akan dilaksanakan di kelas 4, jenjang SMP di kelas 8, jenjang SMA di kelas 11. Alasannya supaya para pendidik dan siswa mempunyai waktu untuk memperbaiki kualitas siswanya sebelum lulus dari sekolah dan melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Bagaimana bisa melakukan perbaikan kualitas siswa jika hasilnya diketahui di akhir jenjang pendidikan.

Gebrakan baru, ni, GanSist, dalam dunia pendidikan tanah air. Berani keluar dari zona nyaman selama ini, terus menerus membebani siswa dengan seabrek tugas dan materi, terus dijejali sampai siswa harus pontang panting mengejar ketinggalan dengan mengikuti les lagi selepas sekolah formal. Buat apa?

Ane pamit undur diri, sampai jumpa di thread ane selanjutnya. Mohon maaf jika ada salah kata. Jangan lupa tinggalkan jejak cendol dan rate-nya. Monggo di-follow jika berkenan. Terima kasih, salam hangat, dan selamat beraktifitas.



Sumber gambar : Google
Referensi : 1, 2