Secangkir kopi pekat mengingatkanku pada masa-masa yang terlupakan
Kita duduk di kursi yang berjauhan
Bertemu dalam dimensi ilusi

Aksaramu masih menari
Perihal rindu yang tak pasti
Bagaimana temu yang selalu berujung semu

Masih ingatkah kamu, ketika kita saling mengukir janji
Untuk bertemu di ujung fajar ketika jalanan masih sepi
Lalu paginya, aku tertidur
Membiarkanmu menyambut fajar dengan terpekur
Menanti hingga ia mulai meninggi

Kemudian aku paham
Jarak dan waktu adalah kendala
Juga Tuhan dengan kuasanya
Membiarkan kita hanya bersua via sosial media
Bukan bercerita tentang cinta ketika mentari mulai menyapa




Rumah No. 79, 10 Desember 2019