Ada orang-orang yang salah memahami arah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. 

Soal usahanya menyusun perbaikan pendidikan Indonesia.

Katanya: Menteri Nadiem mengabaikan pendidikan karakter yang telah ditetapkan selama bertahun-tahun. Menteri Nadiem acuh terhadap karakter murid yang berakhlak mulia.

Sepertinya salah berpikir jika menilai Menteri Nadiem seperti tudingan begitu.

Yang ingin dilakukan Menteri Nadiem adalah lahirnya, terciptanya SDM (murid) berkualitas dari hasil pendidikan Indonesia.

Filosofi berkualitas berarti telah mencakup sempurna keseluruhan. Tidak hanya setengah-setengah.

Berkualitas itu: murid yang cerdas pengetahuan, moralnya baik, kreativitasnya tinggi, paradigmanya luas, etikanya sopan, inovasinya berkembang, mengamalkan ajaran agamanya, tidak mudah menyerah, mampu berkompetisi.

Sehingga berdaya saing di masa depan.

Itulah keinginan Menteri Nadiem. Tidak sekadar karakter saja. Supaya murid berakhlak baik. Justru Menteri Nadiem mau membentuk lebih dari itu.

Akan menyedihkan hasil pendidikan Indonesia jika muridnya berkarakter akhlak bagus namun gagap teknologi. IQ-nya rendah. Cengeng menghadapi perkembangan zaman. Tak mengeri menggapai cita-cita sesuai potensinya.

Menteri Nadiem tidak ingin itu terjadi. Menteri Nadiem ingin murid berkualitas. Lebih dari hanya karakter.**