Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dionlanangAvatar border
TS
dionlanang
Terungkap! Ternyata Ini toh Alasan Kenapa Tulisan Dokter Jelek Saat Nulis Resep Obat

dokter ilustrasi. sumber: detik.com

Saat seseorang sakit maka ia akan pergi ke dokter untuk memeriksakan kondisi kesehatanya, setelah di periksa kesehatan maka dokter akan memberikan resep obat kepada pasien dalam selembar kertas. Dan bukan rahasia umum lagi jika tulisan dokter yang berada di resep itu dikenal bak cakar ayam yang susah dibaca terlebih bagi orang awam.


Seperti dilansir dari okezone.com dan Tribunnews.com (10/12/2019), Ada beberapa alasan mengapa tulisan dokter khususnya yang ada di resep obat jelek dan susah dibaca. Berikut alasanya:

Spoiler for Resep dokter:

1, Karena Profesi Dokter menulis tangan lebih banyak dari pada Profesi lain.
Segala sesuatu yang dibicarakan kepada pasien ataupun ahli medis lain harus memiliki bukti tertulis sebagai catatan riwayat kesehatan. Hal ini yang membuat seorang dokter mempunyai aktifitas menulis yang banyak dan mempengaruhi tulisanya.


2. Karena Jam Kerja.

Jam kerja yang panjang, ditambah dengan banyak sekali menulis maka otomatis akan membuat tangan menjadi lelah. jika seorang dokter bekerja sebanyak 10 hingga 12 jam dengan banyak menulis tangan di dalamnya, maka tangan akan pegal dan tulisanpun akan jelek.


sumber gambar: kumparan.com


Baca Juga:  Banyak Prank OJOL, Grab dan Gojek Angkat Bicara!
3. Untuk Kebaikan pasien itu sendiri.

Tulisan yang seperti cakar ayam sengaja ditulisankan dokter untuk kebaikan si pasien itu sendiri. Tulisan dokter memang dibuat agar susah dibaca karena berkaitan dengan resep pemulihan dari sang pasien yang sangat dirahasiakan formula pembuatannya. Tulisan dokter itu nantinya akan menjadi sandi bagi para apoteker.

Hal ini disengaja agar si pasien tidak memakai obat yang sama apabila sedang mengalami sakit yang sama. Meski penyakitnya sama, kadang dokter akan memberikan resep obat yang berbeda kepada pasien, tergantung usia pasien, jenis kelamin, kondisi kesehatan, riwayat alergi dan lain-lain. Coba bayangkan apabila tulisanya bisa dibaca, maka saat si pasien mengalami sakit yang sama ia akan langsung pergi ke apotik karena sudah mengetahui merk obat yang harus dicari tanpa didahuli pemeriksaan dokter. Hal ini tentu bisa berbahaya karena belum tentu obat tadi masih cocok untuk kondisi saat itu.



Spoiler for Referensi:

PENDAPAT AGAN GIMANA?

Lebih setuju dengan alasan nomor berapa?
Sebenarnya sih kalo menurut ane (no 3) itu gak berlaku juga bagi
warga +62. Karena kan saat beli pertama pasti kan ada bungkusnya tuh,
tinggal simpen dan bawa lagi aja tuh bungkusnya,

Maka Urusan Selesai


anasabilaAvatar border
sebelahblogAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
4.7K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan