- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Tak Ada Akhir yang Manis


TS
agityunita
Tak Ada Akhir yang Manis
Marah yang Manis
-Agit Yunita-
Setiap ucap adalah serapah yang akan diingat langit. Maka aku tak ingin menyumpah. Biarlah segala marah itu menjadi debu yang terhapus derasnya air langit. Mereka akan segera menghilang seraya maaf terucap. Meskipun hubungan baik itu tak akan pernah kembali seperti semula.
Ada hati yang mungkin pernah tersakiti dahulu. Hingga pedihnya kau rasakan sekarang. Maka berdamai dengan keadaan adalah yang paling tepat. Tak ada penyesalan yang berlarut karena segala cerita telah kembali berlanjut. Kau mungkin memilih berjalan, tetapi mereka telah berlari meninggalkan.
Tidak selamanya yang terlihat baik adalah yang terbaik. Namun juga tak selamanya yang nampak buruk adalah sesuatu yang tak laik. Sudah seharusnya kita pandai memilah meski bukan berarti terlalu banyak memilih. Tak ada salahnya kita menentukan yang baik di antara banyaknya hal baik.
Pernahkah kau mengenal seseorang yang begitu buruk perangainya, bahkan kau pernah masuk ke dalam tipu dayanya? Namun seseorang yang kau kenal buruk itu malah menjadi orang yang begitu disanjung oleh sekitarmu. Seakan kau ingin berteriak memberi tahu bahwa seseorang itu tak sebaik yang mereka pikirkan.
Tetapi kau tidak akan pernah punya hati untuk melakukannya. Kau hanya akan diam dalam balik kengerianmu sendiri. Mengapa dulu, kau bisa mengenal orang semunafik itu.
Bahwa kebaikan tak selamanya orang balas dengan kebaikan lagi adalah benar adanya. Namun Allah tidak akan melakukan hal itu. Setitik saja hal baik yang pernah kau perbuat, maka Dia Yang Maha Segalanya akan mengganti berkali-kali lipat. Maka dari itu janganlah mengharap kepada sesama manusia.
Begitu pula dengan keburukan yang pernahkau lakukan, maka kau akan mendapatkan hasil dari ulahmu itu.
Ini bukan soal cinta yang mendayu-dayu atau rindu yang menggebu-gebu. Ini hanya sekedar pengingat diri dan salah satu cara melapangkan hati. Karena ada banyak kata yang tidak akan pernah mampu terucap, tetapi ia akan berbicara melalui tulisan-tulisan. Mewakili berbagai macam perasaan.
Bantul, 9 Desember 2019
____________________________________________________________________
-Agit Yunita-
Setiap ucap adalah serapah yang akan diingat langit. Maka aku tak ingin menyumpah. Biarlah segala marah itu menjadi debu yang terhapus derasnya air langit. Mereka akan segera menghilang seraya maaf terucap. Meskipun hubungan baik itu tak akan pernah kembali seperti semula.
Ada hati yang mungkin pernah tersakiti dahulu. Hingga pedihnya kau rasakan sekarang. Maka berdamai dengan keadaan adalah yang paling tepat. Tak ada penyesalan yang berlarut karena segala cerita telah kembali berlanjut. Kau mungkin memilih berjalan, tetapi mereka telah berlari meninggalkan.
Tidak selamanya yang terlihat baik adalah yang terbaik. Namun juga tak selamanya yang nampak buruk adalah sesuatu yang tak laik. Sudah seharusnya kita pandai memilah meski bukan berarti terlalu banyak memilih. Tak ada salahnya kita menentukan yang baik di antara banyaknya hal baik.
Pernahkah kau mengenal seseorang yang begitu buruk perangainya, bahkan kau pernah masuk ke dalam tipu dayanya? Namun seseorang yang kau kenal buruk itu malah menjadi orang yang begitu disanjung oleh sekitarmu. Seakan kau ingin berteriak memberi tahu bahwa seseorang itu tak sebaik yang mereka pikirkan.
Tetapi kau tidak akan pernah punya hati untuk melakukannya. Kau hanya akan diam dalam balik kengerianmu sendiri. Mengapa dulu, kau bisa mengenal orang semunafik itu.
Bahwa kebaikan tak selamanya orang balas dengan kebaikan lagi adalah benar adanya. Namun Allah tidak akan melakukan hal itu. Setitik saja hal baik yang pernah kau perbuat, maka Dia Yang Maha Segalanya akan mengganti berkali-kali lipat. Maka dari itu janganlah mengharap kepada sesama manusia.
Begitu pula dengan keburukan yang pernahkau lakukan, maka kau akan mendapatkan hasil dari ulahmu itu.
Ini bukan soal cinta yang mendayu-dayu atau rindu yang menggebu-gebu. Ini hanya sekedar pengingat diri dan salah satu cara melapangkan hati. Karena ada banyak kata yang tidak akan pernah mampu terucap, tetapi ia akan berbicara melalui tulisan-tulisan. Mewakili berbagai macam perasaan.
Bantul, 9 Desember 2019
____________________________________________________________________
Sanda
-Agit Yunita-
Kelam bisa saja menenggelamkanku
Tetapi pelangi selalu punya cara untuk menghadirkanku
Setelah derasnya gejolak rasa
Warna-warninya memberi jawaban pada setiap keraguan
Biarlah mereka tak mendengar setiap yang kuucap
Biarlah mereka selalu enggan membaca yang kutulis
Namun telinga mereka telah mendengarnya karena angin
Namun mata mereka telah melihatnya karena cahaya
Tetaplah menjadi dirimu
tak perlu mengikut pada jalan yang tak patut
Tak perlu banyak bicara jika kau mampu melakukan
Pada akhirnya
Kelam akan indah karena bintang-bintang yang kemudian hadir
Tak akan lagi ada yang memandangmu sebelah mata
Karena kau adalah utuh
Bantul, 9 Desember 2019
0
302
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan