- Beranda
- Komunitas
- News
- Sains & Teknologi
IUCN: Perubahan Iklim dan Melimpahnya Polusi Pertanian Membuat Oksigen Lautan Menipis
![physicsonthesky](https://s.kaskus.id/user/avatar/2017/06/07/avatar9780064_7.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
physicsonthesky
IUCN: Perubahan Iklim dan Melimpahnya Polusi Pertanian Membuat Oksigen Lautan Menipis
![IUCN: Perubahan Iklim dan Melimpahnya Polusi Pertanian Membuat Oksigen Lautan Menipis](https://s.kaskus.id/images/2019/12/08/9780064_201912080248580040.jpg)
IUCN
Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) melakukan studi mengenai efek perubahan iklim dan melimpahnya polusi pertanian terhadap kandungan oksigen di lautan. Hasil studi tersebut menunjukan bahwa perubahan iklim membuat kandungan oksigen di lautan menipis.
Sekitar 700 situs lautan saat ini terdapat kandungan oksigen lebih rendah dibandingkan pada tahun 1960-an. Hal ini disebabkan melimpahnya zat-zat kimia, seperti nitrogen dan fosfor, yang berasal dari lahan pertanian dan industri. Selain itu, meningkatnya efek rumah kaca yang disebabkan pelepasan karbon dioksida di udara, menyebabkan banyaknya panas yang diserap oleh lautan. Akibatnya suhu air laut meningkat. Air yang hangat mengandung oksigen lebih sedikit dibandingkan air bersuhu normal.
Para peneliti mengatakan bahwa menipisnya oksigen di lautan dapat mengancam spesies ikan, khususnya ikan tuna, marlin, dan hiu, karena ikan-ikan besar ini membutuhkan energi lebih banyak dibandingkan spesies ikan lain. Hal ini juga menjadi faktor meningkatnya spesies ubur-ubur, karena ubur-ubur adalah hewan yang berhabitat di tempat yang mengandung oksigen sedikit.
"Jika oksigen dilautan menipis, itu berarti hilangnya habitat-habitat keanekaragaman hayati, dan meningkatnya spesies ubur-ubur," kata Minna Epps, dari IUCN. "Itu juga akan mengubah siklus energi dan biokimia di lautan, dan kita tidak tahu apa yang akan dilakukan jika terjadi pergeseran biologis dan kimiawi di lautan."
IUCN mengungkapkan jika hal ini terus terjadi, dan negara-negara terus meningkatkan pengeluaran gas emisi, 3-4% oksigen akan hilang pada tahun 2100.
"Menipisnya oksigen di laut dapat mengancam ekosistem laut. Padahal ekosistem laut itu sendiri sudah mendapatkan ancaman dari pengasaman laut," kata Dan Laffoley, yang juga dari IUCN. "Untuk menghentikan peningkatan menipisnya oksigen, kita perlu secara tegas mengekang emisi gas rumah kaca serta polusi nutrisi dari pertanian dan sumber lainnya."
Sekitar 700 situs lautan saat ini terdapat kandungan oksigen lebih rendah dibandingkan pada tahun 1960-an. Hal ini disebabkan melimpahnya zat-zat kimia, seperti nitrogen dan fosfor, yang berasal dari lahan pertanian dan industri. Selain itu, meningkatnya efek rumah kaca yang disebabkan pelepasan karbon dioksida di udara, menyebabkan banyaknya panas yang diserap oleh lautan. Akibatnya suhu air laut meningkat. Air yang hangat mengandung oksigen lebih sedikit dibandingkan air bersuhu normal.
Para peneliti mengatakan bahwa menipisnya oksigen di lautan dapat mengancam spesies ikan, khususnya ikan tuna, marlin, dan hiu, karena ikan-ikan besar ini membutuhkan energi lebih banyak dibandingkan spesies ikan lain. Hal ini juga menjadi faktor meningkatnya spesies ubur-ubur, karena ubur-ubur adalah hewan yang berhabitat di tempat yang mengandung oksigen sedikit.
"Jika oksigen dilautan menipis, itu berarti hilangnya habitat-habitat keanekaragaman hayati, dan meningkatnya spesies ubur-ubur," kata Minna Epps, dari IUCN. "Itu juga akan mengubah siklus energi dan biokimia di lautan, dan kita tidak tahu apa yang akan dilakukan jika terjadi pergeseran biologis dan kimiawi di lautan."
IUCN mengungkapkan jika hal ini terus terjadi, dan negara-negara terus meningkatkan pengeluaran gas emisi, 3-4% oksigen akan hilang pada tahun 2100.
"Menipisnya oksigen di laut dapat mengancam ekosistem laut. Padahal ekosistem laut itu sendiri sudah mendapatkan ancaman dari pengasaman laut," kata Dan Laffoley, yang juga dari IUCN. "Untuk menghentikan peningkatan menipisnya oksigen, kita perlu secara tegas mengekang emisi gas rumah kaca serta polusi nutrisi dari pertanian dan sumber lainnya."
Sumber:
BBC - https://www.bbc.com/news/science-env...nment-50690995
Physics On The Sky
Instagram: physicsonthesky
Line: @ROT9595H
Facebook: Physics On The Sky
![Takut emoticon-Takut](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1itttkb.gif)
![Takut emoticon-Takut](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1itttkb.gif)
![Takut emoticon-Takut](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1itttkb.gif)
![Takut emoticon-Takut](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1itttkb.gif)
![Takut emoticon-Takut](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1itttkb.gif)
![Takut emoticon-Takut](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1itttkb.gif)
![Rate 5 Star emoticon-Rate 5 Star](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ohtvqnpxx.gif)
![Rate 5 Star emoticon-Rate 5 Star](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ohtvqnpxx.gif)
![Rate 5 Star emoticon-Rate 5 Star](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ohtvqnpxx.gif)
0
240
0
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan