- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[Dongeng] Insinyur Jarak Jauh


TS
cekibot0101
[Dongeng] Insinyur Jarak Jauh
Halo agan semuanya.
Sesungguhnya saya lagi-lagi berdongeng.
Silakan dicekibot secara bersamaan.
Sudah selesai dongengnya, gan.
Terima kasih.
Sesungguhnya saya lagi-lagi berdongeng.
Silakan dicekibot secara bersamaan.
Spoiler for Anak Cerdas:
Sedari kecil saya terkenal sebagai anak cerdas.
Sejak masih duduk di kelas 3 atau 4 SD, sampai akhirnya lulus dari universitas, saya selalu mendapat prestasi gemilang di sepanjang jalur studi. Dua gelar Cum Laude untuk S1 dan S2 berturut-turut pun saya kantongi dengan baik.
Saya ingat, sewaktu kecil saya pernah punya cita-cita menjadi seorang pemain piano. Itu adalah salah satu dari cita-cita saya selain ingin menjadi dokter, guru, polisi, pemadam kebakaran, petugas keamanan Bank, penari seluncur es, pembalap F1, dan beberapa impian masa kanak-kanak saya yang lain.
Dan sekarang, inilah pekerjaan saya, sebagai seorang insinyur senior di sebuah pabrik pesawat terbang yang memimpin seluruh tim riset dan pengembangan teknologi pesawat terbang sipil.
Sejak masih duduk di kelas 3 atau 4 SD, sampai akhirnya lulus dari universitas, saya selalu mendapat prestasi gemilang di sepanjang jalur studi. Dua gelar Cum Laude untuk S1 dan S2 berturut-turut pun saya kantongi dengan baik.
Saya ingat, sewaktu kecil saya pernah punya cita-cita menjadi seorang pemain piano. Itu adalah salah satu dari cita-cita saya selain ingin menjadi dokter, guru, polisi, pemadam kebakaran, petugas keamanan Bank, penari seluncur es, pembalap F1, dan beberapa impian masa kanak-kanak saya yang lain.
Dan sekarang, inilah pekerjaan saya, sebagai seorang insinyur senior di sebuah pabrik pesawat terbang yang memimpin seluruh tim riset dan pengembangan teknologi pesawat terbang sipil.
Spoiler for Demi Keamanan:
Setelah sebuah peristiwa besar di kota New York yang beritanya terdengar ke seluruh penjuru dunia, keluarga saya mendapat fasilitas pengamanan ekstra ketat. Dengan alasan keamanan, saya diharuskan memecat supir saya yang pada waktu itu telah membuktikan kesetiannya kepada keluarga kami selama hampir 8 tahun. Dan untuk gantinya, saya diberi supir yang penampilan serta pembawaannya seperti seorang pengawal kepresidenan, atau orang-orang yang biasa muncul di film-film spionase. Setiap hari selalu mengenakan setelan jas hitam serta earpiece radio di telinganya. Bahkan lengkap dengan kacamata hitam yang khas itu. Gaya bicaranya pun selalu kaku, datar tanpa emosi. Saya rasa orang itu terlalu banyak menonton film Men In Black atau yang semacamnya.
Tidak hanya saya, tetapi istri dan anak-anak saya pun mendapat supir yang dandanan serta pembawaannya semua sama persis seperti itu.
Tapi yah, baguslah, pikir saya. Itu semua 'Demi 'Keamanan', bukan?
Tidak hanya saya, tetapi istri dan anak-anak saya pun mendapat supir yang dandanan serta pembawaannya semua sama persis seperti itu.
Tapi yah, baguslah, pikir saya. Itu semua 'Demi 'Keamanan', bukan?
Spoiler for Lantai Manajemen:
Suatu petang saya sedang membenahi berkas-berkas pekerjaan ke dalam
tas supaya bisa segera pulang, ketika terdengar telepon di meja berbunyi lembut. Saya tekan interkom. Sekretaris saya mengatakan ada telepon dari lantai manajemen. Saya memintanya untuk menyambungkan.
Pihak manajemen menginginkan saya hadir setelah waktu makan malam. Dan
itu kurang dari dua jam lagi. Artinya, lagi-lagi saya tidak bisa makan malam di rumah. Ini bukan hal aneh. Untuk bermacam-macam keperluan yang tak selalu sama, hal ini paling sedikit terjadi dua kali dalam seminggu.
Maka saya menelepon ke rumah supaya istri saya tak perlu menunggu.
tas supaya bisa segera pulang, ketika terdengar telepon di meja berbunyi lembut. Saya tekan interkom. Sekretaris saya mengatakan ada telepon dari lantai manajemen. Saya memintanya untuk menyambungkan.
Pihak manajemen menginginkan saya hadir setelah waktu makan malam. Dan
itu kurang dari dua jam lagi. Artinya, lagi-lagi saya tidak bisa makan malam di rumah. Ini bukan hal aneh. Untuk bermacam-macam keperluan yang tak selalu sama, hal ini paling sedikit terjadi dua kali dalam seminggu.
Maka saya menelepon ke rumah supaya istri saya tak perlu menunggu.
Spoiler for Ruang Rapat Mewah:
Singkat cerita, di lantai manajemen saya langsung diminta menunggu di ruang rapat utama. Itu adalah pertama kalinya saya memasuki ruangan itu. Desain dan bahan interior, serta semua fasilitasnya mewah dan modern. Terasa sekali bahwa kali ini ada sesuatu yang cukup serius. Bukan berarti saya jadi panik. Mengenai pekerjaan, saya selalu tahu apa yang saya lakukan.
Beberapa menit kemudian, manajer saya masuk. Saya menyapanya, dan kami berbasa-basi sebentar. Tetapi kami segera melupakan perbincangan itu ketika pintu terbuka lagi. Dan orang-orang yang masuk cukup membuat saya menyadari bahwa topik rapat kali ini memang penting. Bukan hanya satu, tetapi tiga orang Direktur sekaligus berkumpul memasuki ruangan ini. Di belakang mereka masuk dua orang prajurit tentara, yang kemudian berdiri tegap di sisi kanan dan kiri pintu. Menyusul, dua orang perwira militer serta seorang tentara lagi yang entah apa tingkatannya, yang pasti seragamnya sedikit berbeda. Belakangan saya tahu bahwa yang satu tadi perwira menengah, yang satu lagi perwira tinggi. Sangat tinggi, lebih tepatnya. Dan yang bajunya agak beda itu ternyata adalah perwira menengah militer divisi teknik.
"So, this is bigger than I thought," pikir saya.
Beberapa menit kemudian, manajer saya masuk. Saya menyapanya, dan kami berbasa-basi sebentar. Tetapi kami segera melupakan perbincangan itu ketika pintu terbuka lagi. Dan orang-orang yang masuk cukup membuat saya menyadari bahwa topik rapat kali ini memang penting. Bukan hanya satu, tetapi tiga orang Direktur sekaligus berkumpul memasuki ruangan ini. Di belakang mereka masuk dua orang prajurit tentara, yang kemudian berdiri tegap di sisi kanan dan kiri pintu. Menyusul, dua orang perwira militer serta seorang tentara lagi yang entah apa tingkatannya, yang pasti seragamnya sedikit berbeda. Belakangan saya tahu bahwa yang satu tadi perwira menengah, yang satu lagi perwira tinggi. Sangat tinggi, lebih tepatnya. Dan yang bajunya agak beda itu ternyata adalah perwira menengah militer divisi teknik.
"So, this is bigger than I thought," pikir saya.
Spoiler for Mengorbankan Yang Sedikit Menyelamatkan Yang Banyak:
Setelah semuanya duduk, dua orang serdadu yang tadi berdiri tegap segera keluar sambil menutup pintu. Salah seorang Direktur segera membuka pembicaran. Tidak banyak penjelasan yang saya dapatkan mengenai pokok permasalahan yang dibahas. Satu-satunya hal yang jelas pada saat itu adalah bahwa saya mendapat tugas untuk mengaktifkan kendali jarak jauh melalui papan kendali yang berada di ruang kontrol pusat untuk melakukan beberapa tindakan terhadap sebuah unit pesawat buatan perusahaan kami yang pada saat itu pesawatnya sendiri tengah berada ribuan mil jaraknya dari tempat kami duduk.
Di dalam pesawat itu, di salah satu kursi penumpang, akan ada 'orang jahat' yang sudah lama diawasi dan diketahui tengah menjalani suatu rangkaian proyek pemusnahan warga sipil secara masal, dan sekarang ini dia sudah berada di tahap akhir pekerjaannya. Jika tidak segera dihentikan, maka akan jatuh banyak korban yang efeknya bisa membahayakan stabilitas politik dan keamanan serta ekonomi di wilayah Asia serta Asia Tenggara.
Saya diberi pemahaman bahwa tugas yang akan saya lakukan itu bisa berarti saya mengakibatkan hilangnya nyawa penumpang lain yang tidak berdosa di dalam pesawat yang dimaksud, tetapi prioritas kewajiban saya sebagai warga negara yang memiliki Kewenangan Spesifik adalah mencegah kejahatan yang tengah berlangsung.
Sementara, untuk mengatasi masalah jarak yang begitu jauh antara lokasi ruang kendali utama dengan posisi pesawat udara yang akan kami tangani, saya akan bekerjasama dengan teknisi militer yang orangnya sekarang duduk persis berseberangan meja dengan saya itu.
Dia lah yang nanti akan 'mengawal' sinyal yang saya kirimkan ke pesawat agar bisa mendapatkan akses ke jalur satelit milik militer guna melakukan proses pengerjaan tugas ini. Akses melalui jalur lalu lintas data milik militer ini memungkinkan saya bekerja tanpa meninggalkan jejak apapun di semua server yang nantinya saya lewati.
Setelah semuanya jelas, rapat singkat itu pun ditutup.
Malam itu juga saya beserta tim yang baru terbentuk itu bergegas ke gedung tempat ruang kendali utama berada.
Di dalam pesawat itu, di salah satu kursi penumpang, akan ada 'orang jahat' yang sudah lama diawasi dan diketahui tengah menjalani suatu rangkaian proyek pemusnahan warga sipil secara masal, dan sekarang ini dia sudah berada di tahap akhir pekerjaannya. Jika tidak segera dihentikan, maka akan jatuh banyak korban yang efeknya bisa membahayakan stabilitas politik dan keamanan serta ekonomi di wilayah Asia serta Asia Tenggara.
Saya diberi pemahaman bahwa tugas yang akan saya lakukan itu bisa berarti saya mengakibatkan hilangnya nyawa penumpang lain yang tidak berdosa di dalam pesawat yang dimaksud, tetapi prioritas kewajiban saya sebagai warga negara yang memiliki Kewenangan Spesifik adalah mencegah kejahatan yang tengah berlangsung.
Sementara, untuk mengatasi masalah jarak yang begitu jauh antara lokasi ruang kendali utama dengan posisi pesawat udara yang akan kami tangani, saya akan bekerjasama dengan teknisi militer yang orangnya sekarang duduk persis berseberangan meja dengan saya itu.
Dia lah yang nanti akan 'mengawal' sinyal yang saya kirimkan ke pesawat agar bisa mendapatkan akses ke jalur satelit milik militer guna melakukan proses pengerjaan tugas ini. Akses melalui jalur lalu lintas data milik militer ini memungkinkan saya bekerja tanpa meninggalkan jejak apapun di semua server yang nantinya saya lewati.
Setelah semuanya jelas, rapat singkat itu pun ditutup.
Malam itu juga saya beserta tim yang baru terbentuk itu bergegas ke gedung tempat ruang kendali utama berada.
Spoiler for Kaleng Terbang?:
Tak terlalu lama setelah melewati tengah malam, saya memulai prosedur
untuk melaksanakan tugas sebagaimana diperintahkan. Jika semuanya berjalan lancar, maka satu buah pesawat jet buatan perusahaan kami yang pada saat itu berada di suatu tempat tertentu akan menjadi buta, tuli dan bisu karena 'gerbang' dari sirkuit utama sistem komunikasi yang memungkinkan awaknya berbicara dengan siapa pun di dunia luar akan segera tertutup.
Pada waktu bersamaan, sistem navigasi elektronik pesawat pun akan berhenti membaca posisinya di planet Bumi. Bersamaan dengan itu juga, suatu alat interaksi navigasi di dalamnya akan berhenti memancarkan sinyal yang dibutuhkan oleh stasiun radar penerbangan sipil di lokasi yang mereka lewati untuk bisa menangkap keberadaan pesawat tersebut. Langkah terakhir, saya akan mengambil alih kendali pesawat dan menerbangkannya ke ketinggian maksimal, lalu mengarahkannya ke suatu koordinat di wilayah udara terpencil yang berada di luar jangkauan daya jelajah bahan bakarnya.
Pesawat terbang itu akan menjadi tak ubahnya seperti sebuah kaleng besar yang melintas diam-diam dalam gelapnya langit malam, tanpa bisa dikendalikan oleh orang di dalamnya. Dan tak akan ada satu orangpun yang bisa melihat atau mendengar walaupun pesawat itu melintasi angkasa tepat di atas kepala mereka. Dan pada suatu titik di atas laut lepas, dia akan jatuh tanpa ada seorang pun yang menyaksikan.
Bayangkan jika anda memiliki kemampuan jarak jauh yang memungkinkan anda
bisa membuat satu orang tertentu menjadi tembus pandang hingga sama sekali tak bisa terlihat, bahkan oleh orang yang berada di depan matanya sekalipun. Kemudian anda menjadikannya buta, tuli dan bisu. Lalu, anda juga bisa mengendalikan gerak kakinya untuk berlari sekencang-kencangnya sejauh mungkin dan ke arah manapun yang anda kehendaki, tanpa orang itu bisa menghentikan gerakan berlari kakinya
sendiri. Orang itu akan tetap berlari ketika dia mulai pingsan karena kelelahan. Sampai akhirnya dia mati karena lelah, dehidrasi, serta kehabisan oksigen di dalam darahnya.
Itulah yang akan saya lakukan terhadap pesawat jet ini.
untuk melaksanakan tugas sebagaimana diperintahkan. Jika semuanya berjalan lancar, maka satu buah pesawat jet buatan perusahaan kami yang pada saat itu berada di suatu tempat tertentu akan menjadi buta, tuli dan bisu karena 'gerbang' dari sirkuit utama sistem komunikasi yang memungkinkan awaknya berbicara dengan siapa pun di dunia luar akan segera tertutup.
Pada waktu bersamaan, sistem navigasi elektronik pesawat pun akan berhenti membaca posisinya di planet Bumi. Bersamaan dengan itu juga, suatu alat interaksi navigasi di dalamnya akan berhenti memancarkan sinyal yang dibutuhkan oleh stasiun radar penerbangan sipil di lokasi yang mereka lewati untuk bisa menangkap keberadaan pesawat tersebut. Langkah terakhir, saya akan mengambil alih kendali pesawat dan menerbangkannya ke ketinggian maksimal, lalu mengarahkannya ke suatu koordinat di wilayah udara terpencil yang berada di luar jangkauan daya jelajah bahan bakarnya.
Pesawat terbang itu akan menjadi tak ubahnya seperti sebuah kaleng besar yang melintas diam-diam dalam gelapnya langit malam, tanpa bisa dikendalikan oleh orang di dalamnya. Dan tak akan ada satu orangpun yang bisa melihat atau mendengar walaupun pesawat itu melintasi angkasa tepat di atas kepala mereka. Dan pada suatu titik di atas laut lepas, dia akan jatuh tanpa ada seorang pun yang menyaksikan.
Bayangkan jika anda memiliki kemampuan jarak jauh yang memungkinkan anda
bisa membuat satu orang tertentu menjadi tembus pandang hingga sama sekali tak bisa terlihat, bahkan oleh orang yang berada di depan matanya sekalipun. Kemudian anda menjadikannya buta, tuli dan bisu. Lalu, anda juga bisa mengendalikan gerak kakinya untuk berlari sekencang-kencangnya sejauh mungkin dan ke arah manapun yang anda kehendaki, tanpa orang itu bisa menghentikan gerakan berlari kakinya
sendiri. Orang itu akan tetap berlari ketika dia mulai pingsan karena kelelahan. Sampai akhirnya dia mati karena lelah, dehidrasi, serta kehabisan oksigen di dalam darahnya.
Itulah yang akan saya lakukan terhadap pesawat jet ini.
Spoiler for Saya Ingin Mandi:
Saya bangun tidur.
Setelah begadang tadi malam karena 'tugas khusus' itu, saya diberi libur satu hari.
Ponsel saya berbunyi.
Dari manajer saya.
"Cek berita," katanya singkat. Lalu menutup telepon.
Saya hidupkan televisi, dan menyaksikan berita mengnai hilangnya sebuah pesawat jet penumpang milik maskapai suatu negara yang letaknya sangat jauh dari tempat tinggal saya.
"Oh, God. Ini dia," bisik saya. Ada sedikit bagian moral di sudut hati saya yang
seperti teriris sangat dalam dan mengucurkan darah dengan rasa pedih yang begitu menusuk. Suatu rasa berdosa yang tak pernah sedalam ini sebelumnya.
Kemudian saya terduduk di ujung ranjang. Saya tak berhenti mengulang ucapan itu selama menyimak berita.
Saya menutupkan telapak tangan ke wajah. Berusaha menguasai kembali diri saya sekaligus guncangan emosi saya pada waktu itu.
Kemudian saya bangkit dan melangkah perlahan menuju ke kamar mandi.
'Oh, God!" Bisik saya, sekali lagi.
Saya mulai menangis.
Setelah begadang tadi malam karena 'tugas khusus' itu, saya diberi libur satu hari.
Ponsel saya berbunyi.
Dari manajer saya.
"Cek berita," katanya singkat. Lalu menutup telepon.
Saya hidupkan televisi, dan menyaksikan berita mengnai hilangnya sebuah pesawat jet penumpang milik maskapai suatu negara yang letaknya sangat jauh dari tempat tinggal saya.
"Oh, God. Ini dia," bisik saya. Ada sedikit bagian moral di sudut hati saya yang
seperti teriris sangat dalam dan mengucurkan darah dengan rasa pedih yang begitu menusuk. Suatu rasa berdosa yang tak pernah sedalam ini sebelumnya.
Kemudian saya terduduk di ujung ranjang. Saya tak berhenti mengulang ucapan itu selama menyimak berita.
Saya menutupkan telapak tangan ke wajah. Berusaha menguasai kembali diri saya sekaligus guncangan emosi saya pada waktu itu.
Kemudian saya bangkit dan melangkah perlahan menuju ke kamar mandi.
'Oh, God!" Bisik saya, sekali lagi.
Saya mulai menangis.
Sudah selesai dongengnya, gan.
Terima kasih.
Diubah oleh cekibot0101 23-04-2020 03:10






4iinch dan 2 lainnya memberi reputasi
3
293
Kutip
1
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan