TS
doombringer2211
Penutur Bahasa Daerah Khawatirkan Dominasi Bahasa Indonesia
Quote:
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar seminar bertema 'Bahasa Penghela Pembangunan Manusia: Pembinaan Bahasa, Pembinaan Bangsa' di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta Pusat, pada Jumat (22/11).
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, Dadang Sunendar, mengatakan seminar itu bertujuan mengingatkan masyarakat untuk mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia. Sebab, bahasa Indonesia merupakan identitas yang mempersatukan bangsa.
"Bahasa Indonesia ibarat oksigen bangsa kita ini, ruh besar bangsa kita, yang menjadi perekat persatuan, kebhinekaan, dan menjadi jati diri kita. Termasuk pengantar pendidikan. Oleh karena itu, melalui seminar lesehan kebangsaan ini kita ingn mengingatkan masyarakat bahwa kita harus menghormati bahasa negara kita," kata Dadang.
Namun, meski menjadi perekat berbagai suku bangsa di Indonesia, bahasa Indonesia dinilai terlalu mendominasi bahasa-bahasa daerah. Hal ini disampaikan cendekiawan Azyumardi Azra yang hadir sebagai salah satu narasumber.
Dia berpendapat bahwa bahasa Indonesia kini semakin hegemonik, sehingga muncul kekhawatiran dari para penutur bahasa-bahasa daerah jika nantinya bahasa ibu mereka punah. Dominasinya, kata Azyumardi, serupa seperti bahasa Inggris-Amerika yang mengalahkan Inggris-British sebagai bahasa Inggris asli.
"Bahasa-bahasa kecil yang 718 buah ada yg mungkin terancam hilang punah. Enggak ikhlas dia, kok bahasa Indonesia ini makin dominan, makin hegemonik. Dan hegemoniknya bukan hanya di Tanah Air, tapi di Asia Tenggara secara keseluruhan," ungkap Azyumardi.
Dia mencontohkan ada banyak anak yang tak bisa menggunakan bahasa daerah asalnya. Padahal kedua orang tuanya adalah penutur asli.
"Ada banyak misalnya orang yang ayah dan ibunya Minang tapi anaknya enggak bisa bahasa Minang. Saya kenal seseorang ayahnya Bugis, ibunya Bugis, tapi anaknya enggak bisa bahasa Bugis," ujarnya.
Kendati demikian, Azyumardi mengatakan bahasa itu tidak terancam punah selama kosakata yang dimilikinya di atas seribu buah. Sebab, kata dia lebih lanjut, penutur bahasa dengan kosakata di bawah seribu buah tidak bisa mengekspresikan secara utuh tentang yang dipikirkannya.
Sementara itu, menurut Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Hurip Danu Ismadi, di laman badanbahasa.kemdikbud.go.id menyatakan ada 11 bahasa dikategorikan punah, 4 bahasa dinyatakan kritis, 19 bahasa terancam punah, 2 bahasa mengalami kemunduran, dan 16 bahasa dalam kondisi rentan (stabil, tetapi terancam punah).
Hurip menyebut data tersebut berdasarkan kajian vitalitas bahasa yang dilakukan Kemendikbud pada 2011-2017. Untuk itu, Kemendikbud berupaya melakukan pelestarian bahasa melalui program revitalisasi dan konservasi kebahasaan.
SUMBER
Diubah oleh doombringer2211 03-12-2019 19:05
0
1.9K
Kutip
0
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan