Kaskus

News

luko.belitaAvatar border
TS
luko.belita
Ancam Habisi&lelang Anak Korban, Pemerasan via Grup WhatsApp Sedot Data Pribadi
Ancam Habisi&lelang Anak Korban, Pemerasan via Grup WhatsApp Sedot Data Pribadi

MEDAN - Malang nasib ibu rumahtangga yang berinisial, YR (32) warga Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, Provinsi Sumatera Utara, menjadi korban penipuan bahkan pengancaman melalui WhatsApp.

Modus pemerasan menggunakan WhatsApp dengan ancaman akan melelang anak-anak korban pun dilakukan. Hingga korban menuruti permintaan pelaku untuk mentransfer uang sebesar Rp 1,5 juta.

Didampingi suaminya, YR membuat pengaduan di Mapolrestabes Medan, Jalan HM Said nomor 1, Senin (2/12/2019).

YR yang ditemui Tribun Medan menuturkan kronologis yang dialaminya, bahwa saat itu dirinya tengah menerima telpon masuk dari nomor yang tidak terdaftar di kontak Hp miliknya.

"Awalnya pembicaraan dengan pengancaman, di mana saya dituduh telah utang dengan menggunakan aplikasi pinjaman online. Yang sebenarnya saya tidak pernah merasa meminjam apapun," ujar wanita berhijab ini.
Laporan korban saat berada di Mapolrestabes Medan, Senin (2/12/2019).
Laporan korban saat berada di Mapolrestabes Medan, Senin (2/12/2019). (TRIBUN MEDAN / M FADLI TARADIFA)

Lanjut YR, kejadian awal tidak membuatnya ketakutan, ia pun mengabaikan kelakuan pelaku yang saat itu juga mengancamnya.

"Tidak berapa lama, saya diundang grub WhatsApp dengan judul 'Jual Diri Bayar Hutang'. Yang buat saya terkejut, foto grub tersebut foto saya sendiri yang menggunakan hijab. Tidak sampai di situ, pelaku juga mengundang beberapa orang yang berada di kontak hp saya dalam grub itu," jelasnya.

Karena takut dan terus diteror, lanjut YR, dirinya pun melakukan transfer uang kepada pelaku, karena mengancam akan melelang anak-anak.

"Saya menjadi kepikiran. Jadi awalnya pelaku minta uang Rp 2,1 juta. Tapi karena saya tidak punya uang segitu, jadi saya transfer ke pelaku Rp 1,5 juta. Karena cuma segitu uang yang ada. Eh, si pelaku kembali mengancam dengan kata-kata tidak layak dan meminta kembali Rp 1 juta. Seharusnya kan sisa Rp 600 ribu," ungkapnya.

Merasa cemas karena pelaku mengancam akan menghabisi anak-anak dan melelang anak-anaknya, RY ditemani suaminya yang berinisial RC membuat pengaduan ke Mapolrestabes Medan, Senin (2/12/2019) sore.

Ancam Habisi&lelang Anak Korban, Pemerasan via Grup WhatsApp Sedot Data Pribadi
Laporan korban pun diterima dengan bukti laporan polisi, Nomor : STTLP/2735/Yan.2.5/K/XII/2019/SPKT Restabes Medan.

Saat ditemui Tribun Medan, RY menuturkan bahwa pengiriman sejumlah uang tersebut di transfer melalui rekening salah satu bank dengan nama pemilik berinisial, Jsp.

"Kalau untuk kontak pelaku yang menghubungi saya itu ada empat nomor yang masing-masing cuma beda satu angka di belakangnya. 0812xxxx02528, 0812xxxx02521, 0812xxxx02525, 0812xxxx2524," katanya.

Kejahatan dengan modus seperti ini, kata RY, baru pertama kali dialaminya dan keluarganya.

"Ya kami berharap pihak kepolisian itu dapat bekerja dengan cepat dalam pengungkapan kasus ini. Saya juga takut kalau anak saya jadi korban. Karena pelaku dapat melakukan apa yang dia mau. Saya sebagai seorang ibu, mendapat tekanan begini kan shock juga. Apalagi jika kejahatan seperti ini tidak dicegah, bakalan ada korban lainnya," pungkasnya.

https://medan.tribunnews.com/2019/12...ibadi?page=all
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kemarin juga pernah dapat, padahal ane ga pernah ngutang onlen, gaya bicara persis gaya ngemeng mukapetak berak

Ane forward saja message dia ke abdi dalem istana di pulau seberang

Besoknya grup itu tiba2 hilang mendadak emoticon-Ngakak

Whatsapp Petakmod
begu.ganjang.13Avatar border
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.9K
10
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan