Kaskus

Entertainment

dewaagniAvatar border
TS
dewaagni
Di Hadapan Menteri Agama, Kelompok Minoritas ‘Curhat’
Di Hadapan Menteri Agama, Kelompok Minoritas ‘Curhat’
Di Hadapan Menteri Agama, Kelompok Minoritas ‘Curhat’ admin [email=klisin@yahoo.co.id] [/email] 07/16/2014
 1 22  1 minute read

Di Hadapan Menteri Agama, Kelompok Minoritas ‘Curhat’
Jakarta, ICRP – Sejumlah kalangan minoritas berkeluh kesah pada menteri agama, Lukman Hakim Saifudin , Selasa (15/7/2014). Dalam acara buka puasa bersama di kediamannya di Jalan Widya Chandra III no. 9 Jakarta Selatan menteri agama mengundang berbagai kalangan minoritas yang mengalami persekusi keagamaan. Ditemani wakilnya, Nassarudin Umar, Lukman Hakim Saifudin mendengarkan keluhan warga negara yang selama ini menjadi korban diskriminasi. Hadir pada kesempatan itu, beberapa perwakilan dari Jamaah Ahmadiyah, Syiah, penganut Sunda Wiwitan, Parmalin, Baha’I dan sebagainya.
Perwakilan Ahlul Bait Indonesia (ABI), Hidayat, diberi kesempatan pertama untuk mengemukakan pandangannya sore itu. Hidayat menyampaikan beberapa perkara dalam kerukunan antar umat beragama. Memberikan contoh kasus Sampang, Hidayat merasa miris dengan apatisme negara terhadap kasus-kasus intoleransi. “Negara abai dan lalai bahkan negara saya katakan  membiarkan kekerasan ini terjadi,”keluh Hidayat sore itu.
Pada kesempatan itu, Hidayat pun menyampaikan kekecewaannya terhadap Majelis Ulama Indonesia (MUI). Berdasar temuan di lapangan, Hidayat menjumpai adanya buku-buku yang dicetak atas nama MUI yang bertujuan menyesatkan muslim Syiah. Sementara itu, upaya untuk meminta klarifikasi selalu buntu. Hidayat berharap kementerian agama mampu untuk mengfasilitasi masalah ini. “Kami minta pak menteri untuk bisa komunikasikan antara kami dengan MUI,” ucap Hidayat.
Lebih lanjut perwakilan ABI ini mengkhawatirkan kondisi toleransi di masyarakat kini. Ia menduga kelompok yang pro intoleransi tengah menguat. Hidayat melihat kondisi ini dari gambaran wacana yang berkembang di masjid-mesjid. “ Ada pembiaran kelompok-kelompok intoleran di masjid-mesjid yang provokasi masyarakat untuk persekusi muslim syiah,” tambah Hidayat menyayangkan.
Sementara itu, perwakilan dari  penganut agama lokal, Dewi Kanti melihat permasalahan yang menimpa komunitasnya telah begitu panjang. Ia menelusuri diskriminasi terhadap penganut Sunda Wiwitan telah terjadi sejak zaman Kolonial. Meski demikian diakui oleh Dewi Kanti penganut Sunda Wiwitan tidak akan berhenti untuk memperoleh hak-haknya. “Hingga kini kami tidak pernah lelah perjuangkan hak konstitusi kami,” tegas Dewi Kanti yang mengenakan baju berwarna ungu sore itu.
Dewi melanjutkan, ada pandangan yang keliru di masyarakat mengenai masalah yang dihadapi penganut Sunda Wiwitan. Ia memaparkan, kerap kali masyarakat menilai perkara yang dihadapi penganut agama lokal asal tanah parahyangan ini sebatas pada soal-soal teknis. Padahal, kata Dewi permasalahannya lebih jauh daripada itu. “Benar pintunya lewat persoalan administratif,tapi yang kami rasakan adalah secara sistematis yang perlahan-lahan membunuh tradisi,” ujar Dewi.
Sore itu, ia mencontoh betapa sistematisnya diskriminasi yang terjadi di Jawa Barat (Jabar) terhadap komunitas penganut Sunda Wiwitan. Pada Bulan Ramadhan ini di beberapa wilayah di Jabar para siswi penganut Sunda Wiwitan harus dipaksa menggunakan jilbab.
Lukman Hakim Saifudin nampak serius memperhatikan tiap pandangan yang disampaikan para korban diskriminasi. Pada acara itu, Lukman Hakim Saifudin meyakinkan hadirin tentang keseriusan dirinya untuk mampu menyerap aspirasi masyarakat minoritas.  “Saya bisa mendengar langsung komunitas beragama yang selama ini sejauh yang saya ikuti di media massa, kelompok ini perlu lebih didengar oleh negara,” Pungkas menteri agama yang baru dilantik menggantikan tersangka korupsi ini.


https://icrp-online.com/di-hadapan-m...ritas-curhat/
sebelahblogAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan sebelahblog memberi reputasi
2
236
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan