Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nyonyinezAvatar border
TS
nyonyinez
Radio dan Dongeng Enteng Mang Jaya
Radio dan Dongeng Enteng Mang Jaya
INSPIRING PEOPLE


Hai GanSis, apa kalian masih mendengarkan siaran radio? Atau paling tidak kalian pasti pernah kan jadi pendengar setia radio pada zamannya. Nah, thread yang akan saya tulis sekarang ini, akan menceritakan tentang seorang pendongeng Basa Sunda dari Kota Kuningan Jawa Barat.

[Radio dan Dongeng Enteng Mang Jaya

Bagi kami, masyarakat Kuningan, tentu sudah tidak asing lagi jika mendengar nama Mang Jaya. Meskipun di era digital saat ini, pendengar setia siaran radio sudah sangat berkurang, dan mungkin hanya segelintir orang saja yang masih setia medengarkan radio.

Jika kita flashback ke era 90an, zaman dimana siaran radio Rasilma (Radio Siaran Linggarjati Utama) menjadi siaran yang paling ditunggu-tunggu masyarakat Kuningan dan sekitarnya. Maklum saja pada masa itu siaran televisi belum seperti sekarang yang menawarkan banyak pilihan, lagipula hanya sedikit saja rumah yang memiliki televisi.

Setiap pukul 11 siang, pukul 3 sore dan pukul 8 malam, siaran radio Rasilima akan menyiarkan sebuah acara yang bernama “Dongeng Enteng Mang Jaya”. Acara ini adalah cerita bersambung yang disampaikan dengan basa Sunda. Mang Jaya sendiri yang langsung membawakan acara tersebut, live ya, Gan.

Radio dan Dongeng Enteng Mang Jaya

Kenapa disebut Dongeng Enteng, itu karena cerita dalam siaran ini menggambarkan kehidupan keseharian masyarakat Sunda yang mudah dicerna oleh semua kalangan, termasuk anak-anak, juga dialog basa Sunda yang penuh dengan joke-joke khas Mang Jaya.

Ada satu hal yang membuat Mang Jaya tiada duanya di hati para penggemarnya, yaitu beliau bisa mengubah-ngubah jenis suara. Mulai dari suara anak-anak, dewasa, laki-laki dan perempuan. Jadi meskipun dia hanya sendirian, tetapi cerita itu menjadi hidup seolah-olah banyak orang yang berperan dalam berdialog.

Mang Jaya begitu piawai menyihir para penyimaknya ke dalam cerita. Genre dongeng yang dibawakannya juga macam-macam, mulai dari cerita misteri, percintaan, epik dunia persilatan pokoknya nggak bikin bosen. Satu buah dongeng bisa sampai bersambung hingga lebih dari satu bulan. Setiap episode panjangnya satu jam, dan selama dongeng berlangsung biasanya diselingi oleh alunan musik, kacapi suling, Cianjuran, kendang penca, degung atau yang lainnya, bergantung pada situasi atau gambaran dari isi dongeng tersebut.

Radio dan Dongeng Enteng Mang Jaya

Oh, ya, ada kata-kata yang khas banget sebelum iklan pasti Mang Jaya selalu bilang, “Ngaso heula, ah…”

Selain itu, banyak sekali pelajaran yang bisa diambil dari Dongeng Enteng Mang Jaya. Diantaranya adalah pembelajaran tentang nilai-nilai moral kebaikan dan perlunya membela kebenaran. Setiap orang yang membela kebenaran dan menumpas kejahatan akan dimenangkan dalam cerita ini.

Dengan Dongeng ini juga, anak-anak secara tidak langsung diajarkan nilai-nilai moral tentang bagaimana menghargai orang tua, pentingnya kejujuran dan nilai-nilai kebaikan lainnya yang perlu dimiliki oleh seorang anak.

Seperti yang kita tahu, bahwa pesan moral yang disampaikan lewat dongeng sangat efektif karena sifatnya tidak menggurui tetapi digambarkan dalam sosok seseorang, sehingga anak-anak ingin mencontohnya.

Tapi, Gan, yang paling penting dari itu semua adalah, Dongeng Enteng merupakan sarana melestarikan sastera dan bahasa ibu yaitu basa Sunda.

Dari dongeng Mang Jaya, kita bisa belajar seluk beluk bahasa baik itu pribahasa, tingkatan-tingkatan pemakaian bahasa dan sastra Sunda dari Mang Jaya. Lewat dongeng itu Mang Jaya mengajarkan bagaimana seharusnya bahasa yang halus dan kasar digunakan. Basa Sunda yang memang mempunyai tingkatan-tingkatan (hirarki) dalam penggunaannya diajarkan dalam dongeng itu. Begitu juga idiom dan peribahasa Sunda yang jarang didapatkan dalam buku-buku bacaan akan dengan mudah diajarkan kepada masyarakat lewat dialog-dialog dalam cerita Dongeng Enteng Mang Jaya.

Seperti yang dikutip laman https://alinur.wordpress.com/2009/01...i-lisan-sunda/
Saya sangat setuju dengan pernyataan penulis yang mengatakan bahwa, sepertinya pemerintah daerah di Jawa Barat, terutama Kuningan, perlu memepertimbangkan bagaimana caranya agar acara seperti ini tidak kalah bersaing dengan acara hiburan lainnya baik di radio maupun televisi.

Mungkin pemerintah daerah perlu melestarikan acara Dongeng Enteng ini dengan cara merekamnya dalam bentuk Compact Disk (CD) dan mempromosikan penyiarannya di seluruh stasiun radio yang ada di Tatar Sunda, Jawa Barat.

Usaha untuk menuliskan bahasa lisan (dongeng) kedalam bentuk bahasa tulis (buku novel) perlu juga segera dirintis sebelum satu persatu pendongeng bahasa Sunda meninggal dunia. Selain menjaga hilangnya cerita karena meninggalnya sang pendongeng, dibukukannya dongeng dalam bahasa tulis bisa memperkaya referensi bahasa dan sastera Sunda.

Nampaknya para pemerhati bahasa dan sastera Sunda perlu belajar dari kegigihan peneliti dari Barat dalam mengalihkan bentuk bahasa lisan ke bentuk bahasa tulisan.
Usaha Julian P. Millie, peneliti dari Monash University, nampaknya perlu dicontoh. Millie, ditahun 2008 berhasil mengalihkan ceramah-ceramah lisan bahasa Sunda (dalam bentuk kaset) dari penceramah terkenal di Jawa Barat allahyarham A.F. Ghazali kedalam bentuk tulisan.

Beberapa ceramah agama allahyarham Ghazali berhasil ditranscript oleh Millie bukan hanya kedalam bentuk buku berbahasa Sunda bahkan dalam bahasa Inggris dengan judul The People’s Religion: The Sermons of A.F. Ghazali.
Mudah-mudahan dimasa depan ada juga usaha-usaha pemerhati bahasa dan sastera Sunda yang mentranscript Dongeng Enteng ke dalam bentuk bahasa tulisan (buku) dan mengangkatnya ke layar lebar sekaligus.

Usaha-usaha pelestarian bahasa ibu tersebut tentunya tidak hanya berlaku bagi bahasa lisan Sunda. Mengalihkan tradisi bahasa lisan kebentuk bahasa tulisan baik itu bahasa Jawa, Melayu, ataupun bahasa lainnya perlu segera diusahakan jika ingin bahasa ibu itu tetap lestari dan bisa dipertahankan oleh generasi-generasi selanjutnya.

Nah, Gan, menurut saya pribadi, cerita tentang sosok Mang Jaya ini sangat-sangat inspiratif. Beliau sangat berjasa dan tentu saja mempunyai peran penting dalam melestarikan keberadaan sastera Sunda lewat bahasa lisan.

So, untuk kalian yang ingin mengenal sosok Mang Jaya, bisa tengok akun facebooknya di jaya https://web.facebook.com/kusawandija....kusawandijaya
Sumber:  https://yellowcity.wordpress.com/200...eng-mang-jaya/
http://saljudiparis.blogspot.com/200...n-dongeng.html
http://sundanet.com/article/content/207

TASTETHELOCAL, INSPIRING PEOPLE/PRODUCT/PLACE/COMMUNITY, MLDSPOTKONTENHUNT KASKUSXMLDSPOT 


Diubah oleh nyonyinez 30-11-2019 14:28
sebelahblogAvatar border
kakekane.cellAvatar border
kakekane.cell dan sebelahblog memberi reputasi
2
6.7K
1
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan