Kaskus

Entertainment

anggorofffAvatar border
TS
anggorofff
Karena Perasaan Memang Jualan Paling Laris
Karena Perasaan Memang Jualan Paling Laris

Apa kabar para pembaca? Apa mata kalian masih berkaca-kaca melihat postingan instagramnya yang begitu sumringah dengan gandengan barunya? Tak apa, karena itu tanda jika kalian masih berperasaan. Hati kalian masih berfungsi sebagaimana mestinya.

Bicara tentang perasaan, apa yang kalian rasakan saat menonton prank ojol yang memenuhi youtube akhir-akhir ini? Apakah kalian merasa terharu? Iba? Atau empati setelah menontonnya? Jujur, saya belum menonton sama sekali salah satu dari banyaknya video serupa. Jika kalian mau nonton silakan saja. Dengan konsekuensi kalian juga menyumbang adsense dan traffic pada si youtuber. Dan mendongkrak konten serupa, wkwkwkw.

Saya haqul yakin template videonya pasti begini. Si youtuber order makanan yang jumlahnya besar-bang ojol datang dengan membawa orderan tersebut-si youtuber gak mau ngaku orderan tersebut adalah orderannya/si youtuber gak mau bayar-saat bang ojol sudah pasrah tiba-tiba kamera datang dan si youtuber bilang kalo itu cuma prank. Lalu berakhir dengan bang ojol diberi gift oleh si youtuber. Unnccchhhh. Sangat menyentuh, bukan?

Karena Perasaan Memang Jualan Paling Laris
[/font]

Jadi, apa yang ada dipikiran kalian? Bang ojol beruntung? Si youtuber begitu baik hati? Semua itu tidak salah. Tapi hal tersebut keliru dan menurut saya kurang etis. Bukankah prank tersebut sama saja mengeksploitasi bang ojol untuk kebutuhan konten mereka? Sudah ada perhitungan sebelumnya, karena nilai gift yang diberikan pasti lebih kecil daripada adsense yang dihasilkan oleh si youtuber dari video tersebut.

Sebenarnya ini bukan fenomena baru dalam industri hiburan. Sebelum prank jenis ini hadir, setiap stasiun televisi sudah mempunyai program yang bergenre serupa. Jika aku menjadi. Mikrofon pelunas hutang. Orang pinggiran. Bedah rumah. Terdengar familiar di telinga, bukan? Berikut tadi adalah program yang garis besarnya yang sama.

Karena Perasaan Memang Jualan Paling Laris

Sekilas program ini terlihat begitu positif. Memperlihatkan kepada penonton perjuangan sebuah keluarga untuk bertahan hidup di tengan keterbatasan. Lalu di akhir acara keluarga tersebut diberi bantuan, biasanya sih sembako dan dibuatkan warung. Semua terlihat happy ending.

Program tersebut menjadi favorit orang tua untung menasehati anaknya agar tidak menuntut, dan agar selalu bersyukur. Mungkin jika ada gathering anak-anak yang pernah dinasehati gegara program TV tersebut, monas tidak akan cukup menampungnya.

Lanjut. Bukankah program TV sama saja mengeksploitasi kemiskinan untuk mendapatkan untung. Karena tentu setiap program tersebut diselingi oleh iklan, dan pengiklan pasti membayar kepada televisi. Dan entah kenapa program sejenis itu banyak diminati oleh penonton televisi Indonesia. Buktinya, acara tersebut selalu muncul di hampir semua stasiun televisi. Juga tak lekang oleh waktu.

Pasti ada yang berpikir “Ya bagus lah apa yang mereka lakukan. Kan membantu orang yang kesusahan”. Okelah, tapi kan setiap perusahaan pasti punya dana untuk program CSR/tanggung jawab sosial kepada masyarakat. Kenapa tidak menggunakan dana tersebut saja? Tanpa perlu dimonetize dengan cara apapun.

Karena Perasaan Memang Jualan Paling Laris

Namun semuanya memang hanya perihal bisnis. Bagaimana caranya mendapat profit sebesar mungkin dengan effort seminimal mungkin.

Jadi? Memang benar kan jika saya berpendapat perasaan adalah jualan yang paling laris?

Share pendapat agan sista di bawah and CMIIW.



Diubah oleh anggorofff 29-11-2019 21:32
sebelahblogAvatar border
sebelahblog memberi reputasi
1
1K
12
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan