TS
balnus2019
5G
Kapan sebaiknya 5G dimulai, penggelarannya punya beberapa keuntungan dan tantangan:
1. Seperti negara maju lainnya
2. Engineers Indonesia bisa ikut diberbagai Negara sbg pembicara, pekerja dan Perencana Jaringan.
3. Perputaran baru ekonomi, utk pekerja dilapangan, lapak yg jual Gadget dan quota pulsa.
4. Masyarakat dapat merasakan data yg sgt cepat.
5. Gairah baru di Kampus2, kemarin sub-jurusan Telekomunikasi yg sempat sepi akan kembali diminati Mahasiswa.
Disisi lain:
1. Berapa Operator Telco yg siap?
2. Bagaimana operator yg tdk siap apakah rela hrs bubar dan PHK kan ribuan karyawan?
2. Kesiapan Transport? Hingga 6thn 4G, tidak banyak BTS dgn kemampuan 400Mbps? Bisakah Operator maximalkan dulu.
3. Jika 5G utk Enterprise dan Korporasi, bukankah lbh baik Pelanggan diedukasi dgn layanan 4.5G atau 4.95G.
4. Otomatisasi spt autonomous bisa dimulai dgn mempersiapkan regulasi dlsb.
5. Bbrp Negara Dunia sdh terkena atau diambang resesi, utk itu mari dukung Pemerintah dgn tidak belanja teknologi secara foya-foya.
6. Pilih beli teknologi 5G atau dorong Indonesia punya brand 5G? Setelah 26 thn 2G, Indonesia msh blm punya Brand, demikian juga Indonesia negara ke 3 pengguna satelit Komunikasi, 43 thn kemudian masih ditempat yg sama. Pelaku Industri Jasa Telco tidak mendorong munculnya Industri pabrikasi Satelit atau peluncur satelit.
7. TKDN Ponsel hrs segera jadi 80% dan beri insentif jika 100% pada 2021.
Selanjutnya Bagaimana?
Pemerintah tetap jalan dengan skenario membersihkan frekuensi yang akan dipakai untuk 5G yakni Frek 700 dan 2600 yang mungkin membutuhkan waktu yang cukup, kemudian seperti sebelumnya melakukan lelang tetapi tdk termasuk kepada penggunaan 5Gnya sambil menunggu Investor untuk membangun Pabrik Telekomunikasi di Indonesia.
Agus P. Simorangkir
1. Seperti negara maju lainnya
2. Engineers Indonesia bisa ikut diberbagai Negara sbg pembicara, pekerja dan Perencana Jaringan.
3. Perputaran baru ekonomi, utk pekerja dilapangan, lapak yg jual Gadget dan quota pulsa.
4. Masyarakat dapat merasakan data yg sgt cepat.
5. Gairah baru di Kampus2, kemarin sub-jurusan Telekomunikasi yg sempat sepi akan kembali diminati Mahasiswa.
Disisi lain:
1. Berapa Operator Telco yg siap?
2. Bagaimana operator yg tdk siap apakah rela hrs bubar dan PHK kan ribuan karyawan?
2. Kesiapan Transport? Hingga 6thn 4G, tidak banyak BTS dgn kemampuan 400Mbps? Bisakah Operator maximalkan dulu.
3. Jika 5G utk Enterprise dan Korporasi, bukankah lbh baik Pelanggan diedukasi dgn layanan 4.5G atau 4.95G.
4. Otomatisasi spt autonomous bisa dimulai dgn mempersiapkan regulasi dlsb.
5. Bbrp Negara Dunia sdh terkena atau diambang resesi, utk itu mari dukung Pemerintah dgn tidak belanja teknologi secara foya-foya.
6. Pilih beli teknologi 5G atau dorong Indonesia punya brand 5G? Setelah 26 thn 2G, Indonesia msh blm punya Brand, demikian juga Indonesia negara ke 3 pengguna satelit Komunikasi, 43 thn kemudian masih ditempat yg sama. Pelaku Industri Jasa Telco tidak mendorong munculnya Industri pabrikasi Satelit atau peluncur satelit.
7. TKDN Ponsel hrs segera jadi 80% dan beri insentif jika 100% pada 2021.
Selanjutnya Bagaimana?
Pemerintah tetap jalan dengan skenario membersihkan frekuensi yang akan dipakai untuk 5G yakni Frek 700 dan 2600 yang mungkin membutuhkan waktu yang cukup, kemudian seperti sebelumnya melakukan lelang tetapi tdk termasuk kepada penggunaan 5Gnya sambil menunggu Investor untuk membangun Pabrik Telekomunikasi di Indonesia.
Agus P. Simorangkir
sebelahblog memberi reputasi
1
187
2
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan