Saya adalah tipe orang yang paling takut mengambil resiko, dalam hal apapaun. Jadi ketika saya melihat orang sukses setelah melalui resiko, pengorbanan dan perjuangan panjang saya benar-benar salut. Tidak semua orang mempunyai keberanian itu. Punya keberanian saja belum tentu akan membuahkan hasil berupa kesuksesan, karena kesuksesan tidak diraih hanya dengan keberanian. Kegigihan, perjuangan, kerja keras, pantang menyerah, keberuntungan dan banyak faktor lainnya.

Hamzah Izzulhaq adalah sosok INSPIRING PEOPLEversi saya. Berdarah Indonesia mewakili TASTETHELOKAL dan cocok untuk mengikuti event CONTENTHUNT yang diadakan oleh MLDSPOT dan Kaskus Kreator. Sebelum membahas sepak terjangnya sehingga dalam usia muda ia bisa menjadi bos. Alangkah baiknya saya perkenal profil dan latar belakang dari Hamzah Izzulhaq.

Hamzah Izzulhaq lahir pada tanggal 26 April 1993, jika dihitung pada 2019 usianya sekarang adalah 26 tahun. Saya dulu usia 26 tahun masih sibuk mencari kerja kesana-kemari, menunggu panggilan interview dari CV yang sudah saya sebar. Sangat berbanding terbalik dengan Hamzah Izzulhaq ya. Hamzah lahir di keluarga yang berkecukupan, Ayahnya berprofesi sebagai Dosen dan ibunya adalah Guru SMP. Secara ekonomi, Hamzah Izzulhaq selalu tercukupi kebutuhanya. Namun ia tidak berpangku tangan atas kenikmatanya yang ia peroleh tersebut. Sejak kecil, Hamzah memang sudah menunjukan jiwa pebisnis. Kelas 5 SD Hamzah sudah mulai menjual permainan ke teman-teman SD satu sekolahnya, seperti kelereng, kartu dan sebagainnya. Tentu saja kegiatan ini diluar sepengetahuan kedua orang tuanya. 

Di bangku SMP Hamzah juga memulai bisnis jual beli buku sekolah, yang diambil dari toko buku pamannya. Untung yang didapatkan lumayan bisa sampai 650.000 ribu per semesternya. Keuntunganya diambil dari selisih penjualan buku, karena toko ini adalah milik pamannya, pamannya memberikan diskon 30% untuk setiap buku yang diambil oleh Hamzah. hamzah menjual buku pada teman-temannya dengan diskon 10%, jadi selisih diskon 20% dari harga buku adalah keuntungan untuk Hamzah.

Tidak semua usaha yang dilakukan Hamzah mendatangkan keuntungan, contohnya saja sewaktu dia membuka konter pulsa. Dia bahkan sampai gulung tikar, karena pulsa yang seharusnya dijual justru lebih banyak dipakai untuk kebutuhan pribadi, disisi lain banyak pembeli yang berhutang bahkan tidak membayar pulsa. Hal ini mendorong Hamzah untuk menutup konter nya dari pada terus merugi. Dari kegagalan ini, Hamzah tak lantas berhenti. Hamzah hobi bermain game di warnet. Namun kedua orang tuannya enggan memberikan uang untuk bermain game diwarnet.

Wajar saja, orang tua mana yang mau membiayai anaknya untuk bermain game di warnet. Tak kehabisan akal, Hamzah menjual akun game nya yang sudah mempunyai level tinggi. Pencapaian tertinggi dalam penjualan akun game, hamzah pernah menerima uang 1.200.000 untuk satu akun. Wah sampai sini terkesan Hamzah mahir dalam hal apapun ya.

Sewaktu SMA, Hamzah mengikuti komunitas pengusaha dan akhirnya menemukan mitra bisnis frenchise. Hamzah ditawari untuk mengelola frenchise bimbel seharga 175 juta. Dulu ia hanya mempunyai uang 5 jt. Hamzah mencoba mengungkapkan keinginan membeli frenchise bimbel kepada ayahnya, ayahnya luluh dan meminjamkan uang sebesar 70 jt. Frenchise itu dibeli cash 75 jt dan sisanya 100 juta diangsur setelah mendapatkan keuntungan. 

Keberaniannya mengambil resiko membuahkan hasil. Frenchise bimbelnya terbukti bisa meraup omset ratusan juta, sampai sekarang Hamzah telah mempunyai 3 lisensi bimbel. Dan mengantarkan Hamzah Izzulhaq sebagai salah satu pengusaha muda Indonesia. Tidak berhenti disitu, Hamzah mencoba mengembangkan bisnis lain dibidang Sofa Bed, yang beralamatkan di Tanggerang. Bisnis ini tak kalah suksesnya, omset dalam sebulan tercatat 160 jt. 

Dari jejak Hamzah diatas, saya menyadari pentingnya berkumpul/bergabung dengan komunitas-komunitas pengusaha. Dari sanalah kita mendapatkan pengalaman, ilmu sampai peluang usaha. Selain itu, pantang menyerah adalah kunci utama kesuksesan. Tidak hanya untuk Hamzah, pengusaha sukses lainnya adalah mereka yang berhasil bangkit dari kegagalan. Bukan mereka yang tidak pernah gagal. 

Sekarang saya sedang merintis usaha kecil-kecilan di bidang fashion, dengan banyak mengetahui kisah sukses pengusaha saya harapkan saya akan bisa mengikuti jejaknya. 

sumber