- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
NASKAH FILM PENDEK: MELIHAT DENGAN HATI


TS
Vieee111
NASKAH FILM PENDEK: MELIHAT DENGAN HATI

NASKAH FILM PENDEK
“MELIHAT DENGAN HATI”
Oleh: Vie
“MELIHAT DENGAN HATI”
Oleh: Vie

Premis: Melihat Dengan Hati mengajarkan bahwa kebaikan bisa datang dari mana saja. Bahkan dari orang-orang yang tidak dianggap dan terlupakan. Mereka yang menepi dari keramaian, bukan enggan bergaul. Namun, karena kita tidak menyisakan sedikit ruang untuk mereka. Jangan pernah menganggap remeh orang lain, karena kita tidak akan pernah tahu, skenario seperti apa yang sedang dirancang Tuhan.
Sinopsis:Damar pemuda penderita retardasi mental yang berjuang untuk menghidupi ibunya yang sakit. Ia baru saja diterima sebagai OB di salah satu CV besar di kota. Namun, insiden demi insiden terus menguji kesabarannya. Sejauh manakah Damar bisa bertahan dengan segala kekurangannya?
FADE IN
SCENE1. EKS. TERMINAL PURWOREJO (Pagi)
CAST: Damar (Calon OB, PENDERITA RETARDASI MENTAL) dan Penumpang Bus
Damar berlari-lari kecil sambil mengatur napas. Tangannya sibuk melambai-lambaikan tangan ke arah bus yang mulai melaju di depannya.
SOUND-EFFECT: Suara kendaraan lalu-lalang.
CAMERA: LONG SHOT ke penumpang bus yang terlihat sibuk dengan urusannya masing-masing MOVE TO Sopir bus yang melihat Damar melambaikan tangan di belakang (CLOSE UP).
Cut to
SCENE2. INT. BUS KOTA
CAST: Damar dan Penumpang
Damar berusaha keras mencari celah untuk berdiri di dalam bus yang penuh sesak. Ia berdiri sambil berpegangan di salah satu bangku penumpang.
SOUND-EFFECT: Hiruk-pikuk penumpang bus.
CAMERA: CLOSE UP ke wajah Damar yang dipenuhi keringat, MOVE TO penumpang cewek yang duduk tepat di samping Damar berdiri. Menatap Damar dengan pandangan jijik(CLOSE UP).
Cut to
SCENE3. INT. BUS KOTA
Cast: Damar dan Penumpang
Damar berdiri sambil menatap jalanan. Sesekali tangannya menyeka air liur yang terus menetes dan beberapa mengenai kemeja putih yang dipakainya. Tepat di sampingnya seorang laki-laki menjulurkan tangan ke saku belakang Damar.
CAMERA: CLOSE UP ke wajah Damar yang polos, MOVE TO penumpang bertopi yang diam-diam mencopet uang Damar, MOVE TO cewek di samping Damar yang melihat dengan tatapan tidak peduli(CLOSE UP).
Cut to
SCENE4. INT. BUS KOTA
CAST: Damar dan Kernet
Seorang kernet yang susah payah membelah penumpang yang memenuhi bus tiba di samping damar. Sang kernet menyentuh pundak Damar sambil memainkan uang receh di tangannya.
Kernet: Ongkos, Mas!
Damar: Oh .... (Mengangguk berkali-kali sambil memeriksa saku celananya.)
CAMERA: LONG SHOT ke penumpang bus.
CLOSE UP ke Damar yang kebingungan, MOVE TO kernet yang mulai tidak sabar( CLOSE UP).
Cut to
SCENE5. EKS. DERETAN RUKO DI SEPANJANG JALAN
CAST: Damar dan Kernet
Kernet yang menyadari bahwa Damar tidak membawa uang, akhirnya menurunkan Damar di tengah jalan.
Kernet: Kalau gak punya duit, gak usah sok-sokan naik bus!
Damar: Aaa! (Jatuh lalu berguling-guling di trotoar karena didorong paksa dari bus yang sedang melaju)
CAMERA: CLOSE UP ke wajah kernet yang marah.
LONG SHOT ke trotoar tempat Damar jatuh berguling-guling.
Cut to
SCENE6. EKS. DERETAN RUKO DAN BANGKU KAYU
CAST: Damar
Damar berlari sekuat tenaga. Ia menyusuri trotoar menuju tempat kerjanya yang berjarak hampir 20 kilometer.
CAMERA: LONG SHOT ke trotoar yang dipenuhi pejalan kaki.
CLOSE UP ke Damar yang kelelahan dan banjir keringat.
Cut to
SCENE7: EKS. JALANAN BERBATU
Cast: Damar dan Penumpang Ojek Online
Damar yang hampir kehabisan tenaga, berhenti sambil mengatur napas. Tangannya terangkat lemah, menyeka air liur yang memenuhi kerah kemeja putihnya.
Di sampingnya melintas sebuah sepeda motor dengan logo sebuah ojek online. Penumpangnya yang seorang cewek menjulurkan kaki, tepat mengenai Damar yang sedang membungkuk mengatur napas.
CAMERA: CLOSE UP ke penumpang ojek online yang tertawa puas, MOVE TO Damar yang kaget karena ditendang tiba-tiba(CLOSE UP).
Cut to
SCENE8. EKS. SEMAK-SEMAK DAN TANAH BERLUMPUR
Cast: Damar
Damar yang kembali jatuh karena tendangan, berdiri sambil membersihkan kemejanya yang penuh lumpur. Damar sekilas mengenali cewek itu, perempuan yang duduk tepat di sampingnya saat di bus kota.
CAMERA: CLOSE UP ke Damar yang membersihkan tubuhnya.
LONG SHOT ke sepeda motor yang menjauh.
Cut to
SCENE9. EKS. DEPAN GEDUNG CV. MANDIRI JAYA
CAST: Damar dan Kepala Personalia
Damar yang berlari dengan susah payah akhirnya sampai di tempat kerja pertamanya. Ia buru-buru membungkukkan badan saat melihat Kepala Personalia berdiri menunggunya di pintu gerbang.
Damar: Maaf, Pak! Sa ... sa ... saya ... tel ... telll ....
Kep. Personalia: Diam! Ini untuk kamu. (Menatap Damar dengan pandangan aneh sambil menyerahkan selembar amplop putih.)
CAMERA: CLOSE UP ke wajah Damar yang bingung sekaligus ketakutan, MOVE TO wajah Kepala Personalia yang terlihat sudah tidak tahan(CLOSE UP).
Cut to
SCENE10. EKS. DEPAN GEDUNG CV. MANDIRI JAYA
CAST: Damar dan Kepala Personalia
Damar yang tiba-tiba diserang panik, buru-buru membuka amplop putih yang baru saja diterimanya. Amplop itu berkali-kali jatuh ke tanah karena tangan Damar gemetar.
Damar: In ... ini ....
Kep. Personalia: Iya! Kamu langsung saya pecat. Kamu terlambat hampir dua jam di hari pertamamu kerja! Pegawai macam apa kamu? Pergi sana! Jangan kembali lagi!
CAMERA: CLOSE UP ke wajah Kepal personalia yang marah, MOVE TO wajah Damar yang terlihat sangat sedih(CLOSE UP).
Cut to
SCENE11. EKS. SETAPAK YANG DIKELILINGI SEMAK-SEMAK
CAST: Damar
Damar berjalan tersandung-sandung. Meski wajahnya terlihat datar, tapi hatinya sangat sedih. Damar teringat ibunya yang sedang sakit di rumah.
CAMERA: LONG SHOT ke punggung Damar yang berjalan menjauh.
Cut to
SCENE12. EKS. TAMAN KOTA
CAST: Damar dan Sepasang Kekasih
Damar yang kelelahan memutuskan duduk di salah satu bangku taman. Sesekali ia menyeka air liurnya yang terus menetes bersama keringat. Tatapannya bingung. Damar seperti orang linglung yang kehilangan arah tujuan. Di samping Damar, duduk sepasang kekasih yang sedang saling tatap.
CAMERA: CLOSE UP ke wajah Damar yang kotor dan berantakan.
LONG SHOT ke sepasang kekasih yang duduk di bangku taman.
Cut to
SCENE13. EKS. TAMAN KOTA
CAST: Sepasang Kekasih
Pasangan kekasih itu saling tatap cukup lama. Keduanya terlihat sedang mempertahankan egonya masing-masing.
Cewek: Ngaku saja! Kamu selingkuh, kan?
Cowok: Kalau iya memangnya kenapa?
Cewek: Jahat kamu, Mas?
Cowok: Siapa suruh jadi cewek jelek dan membosankan!
Sang cewek yang kaget mendengar ucapan kekasihnya akhirnya menampar cowok itu. Sang cowok yang tidak terima akhirnya memilih pergi tanpa mengucapkan apa-apa.
SOUND-EFFECT: Percakapan para pengunjung taman.
CAMERA: LONG SHOT ke sisi taman tempat sepasang kekasih duduk.
Cut to
SCENE14. EKS. TAMAN KOTA
CAST: Damar dan Si Cewek
Damar yang melihat dengan jelas adegan pertengkaran, bangkit mendekati tempat si cewek duduk.
Damar: (Bimbang sambil meremas-remas sapu tangan di tangannya.)
Cewek: (Masih menangis, belum menyadari kedatangan Damar di sampingnya)
CAMERA: CLOSE UP ke wajah Damar yang gugup dan bingung
LONG SHOT ke si cewek yang menangis di antara pengunjung taman yang tertawa.
Cut to
SCENE15. EKS. TAMAN KOTA
CAST: Damar
Damar yang gugup luar biasa, akhirnya malah menggigit bibir bawahnya hingga berdarah. Alih-alih segera menyerahkan sapu tangan yang digenggamnya, Damar justru ketakutan saat mengingat siapa cewek yang ada di sampingnya.
CAMERA: CLOSE UP ke wajah Damar dengan bibir dipenuhi darah.
Cut to
SCENE16. EKS. TAMAN KOTA
CAST: Damar dan Si Cewek
Si cewek yang mulai menyadari kehadiran Damar tiba-tiba menjerit sambil mengayunkan tas miliknya untuk memukuli Damar.
Si Cewek: Dasar orang gila! Kenapa kamu bisa ada di mana-mana, sih?
Damar: (Ketakutan karena dipukuli tiba-tiba)
CAMERA: LONG SHOT ke taman yang tiba-tiba sunyi.
Cut to
SCENE17. BANGKU TAMAN
CAST: Damar dan Si Cewek
Si Cewek: Pergi kamu dasar cowok gila. Jangan dekat-dekat!
Damar: (Berusaha melindungi wajahnya dengan susah payah)
Si Cewek: Pergi sialan!
Damar: (Memeluk dirinya sendiri karena ketakutan)
SOUND-EFFECT: Pengunjung taman yang berbisik-bisik.
CAMERA: LONG SHOT ke pertengkaran Si Cewek dan Damar yang menarik perhatian pengunjung taman.
Cut to
SCENE18. EKS. TAMAN KOTA
CAST: Damar
Damar berusaha bangkit sambil menahan kepalanya yang pusing. Tiba-tiba hidungnya mimisan. Ia bergegas menyeka darah yang menetes dengan kemejanya yang sudah tidak jelas warnanya. Damar melangkah menjauh, namun baru beberapa langkah ia berbalik lagi, mendekati si cewek.
Damar: I ... ini kertas.
CAMERA: CLOSE UP ke wajah Damar yang menahan takut sambil menyerahkan kepalan kertas kusut di tangannya.
Cut to
SCENE19. EKS. BANGKU TAMAN
CAST: Si Cewek
Si cewek yang baru saja menghentikan tangisnya melotot melihat Damar kembali mendekat. Ia semakin kaget saat melihat Damar menyerahkan bola kertas kecil yang kemerahan terkena darah.
CAMERA: CLOSE UP ke wajah Si Cewek yang kesal bercampur bingung.
Cut to
SCENE20. BANGKU TAMAN
CAST: Damar dan Si Cewek
Damar buru-buru berlari usai menyerahkan bola kertas yang sejak tadi digenggamnya. Ia beberapa kali terjatuh karena tidak fokus. Sementara Si Cewek yang penasaran, membuka bol kertas yang diberikan Damar. Seketika tubuhnya gemetar, dengan mata berkaca-kaca.

CAMERA: CLOSE UP ke Si Cewek yang menatap Damar dengan mata berkaca-kaca.
LONG SHOT ke Damar yang semakin menjauh.
FADE OUT
Purworejo, 28 November 2019
Sumber gambar: pinterest & dokumen pribadi






sebelahblog dan 10 lainnya memberi reputasi
11
1.7K
24


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan