Kaskus

News

kitten.meowAvatar border
TS
kitten.meow
Dokumen Bocor Ungkap Bagaimana China "Cuci Otak" Muslim Uighur
Dokumen Bocor Ungkap Bagaimana China "Cuci Otak" Muslim Uighur

LONDON, KOMPAS.com - Sebuah dokumen bocor mengungkapkan bagaimana China melakukan "cuci otak" sistemik terhadap Muslim Uighur di kamp penjara.


Beijing sebelumnya mengklaim, fasilitas yang berlokasi di Region Xinjiang menawarkan pelatihan dan pendidikan secara sukarela.

Tetapi, dokumen bocor itu memperlihatkan bagaimana para tahanan diperlakukan seperti dikunci, diindoktrinasi, dan dihukum.

Baca juga: China Kecam Niat Jahat Pembatasan Visa AS Terkait Penindasan Uighur

Laporan itu diungkapkan Konsorsium Internasional Jurnalis Investigasi (ICIJ) kepada 17 media mitra, salah satunya BBC.


Dilansir Minggu (24/11/2019), investigasi yang dilakukan menunjukkan bukti baru yang mematahkan klaim dari China.

Sekitar satu juta orang, kebanyakan dari mereka adalah Muslim Uighur, langsung ditahan begitu saja tanpa diadili.

ICIJ melabeli laporan itu "Kabel China", dan salah satunya berisi memo sembilan halaman dari Zhu Hailun, Wakil Sekretaris Partai Komunis China di Xinjiang.

Memo kepada pengelola fasilitas menjabarkan bahwa tempat itu harus diperlakukan layaknya penjara, dengan para tahanan tak boleh kabur.

Memo itu berisi perintah antara lain:

Tidak boleh ada yang melarikan diri
Tingkatkan disiplin dan hukuman setiap ada pelanggaran perilaku
Dukung jika ada penghuni yang bertobat atau mengaku
Jadikan belajar bahasa Mandarin sebagai prioritas utama
Dukung setiap murid untuk berubah
Memastikan adanya pengawasan penuh melalui penempatan kamera CCTV di setiap asrama dan kelas, tanpa celah titik buta
Dokumen itu menunjukkan bagaimana setiap aspek kehidupan dari setiap tahanan diawasi ketat setiap harinya.

Setiap siswa harus merapikan posisi ranjang, posisi mengantri, tempat duduk di kelas, dan membersihkan ruang kerja.

"Sangat dilarang adanya perubahan dalam peraturan," demikian bunyi laporan yang disediakan oleh ICIJ tersebut.

Baca juga: AS Beri Sanksi Pembatasan Visa pada Pejabat China Terkait Penindasan Uighur

Selain itu, pengelola kamp juga menunjukkan peraturan seperti bangun, apel, mencuci, ke toilet, membersihkan rumah, makan, hingga menutup pintu.

Terdapat dokumen yang memaparkan betapa besarnya skala penahanan. Ada satu yang mengungkapkan 15.000 orang dari selatan Xinjiang dibawa pada 2017.

Sophie Richardson, Direktur Human Rights Watch di China, mengatakan dokumen bocor itu harusnya bisa digunakan oleh jaksa penuntut.

"Ini merupakan potongan bukti penting mengenai dokumentasi pelanggaran HAM yang menjijikkan," terang Richardson.

Dia menuturkan, mereka yang ditahan dijadikan subyek penyiksaan psikologis. Sebab, mereka tak tahu bakal berapa lama di sana.

Memo itu menunjukkan bagaimana para tahanan baru dilepaskan jika menunjukkan perubahan dalam perilaku, bahasa, hingga kepercayaan.

"Tunjukkan betapa berbahayanya bagi para siswa mengenai ilegal, berbahaya, dan jahatnya perilaku masa lalu mereka," ujar memo itu.

Ben Emmerson QC, pengacara HAM sekaligus penasihat Kongres Uighur Dunia berujar, kamp itu berusaha mengubah identitas seseorang.

"Sangat sulit tak melihatnya sebagai sebagai skema cuci otak massal yang didesain dan diarahkan ke keseluruhan etnis," papar Emmerson.

Dia menegaskan, kamp penjara itu secara khusus digunakan untuk menyapu Muslim Uighur dari Xinjiang sebagai bagian kultural yang berbeda di Bumi ini.

Baca juga: Diduga Terlibat Penindasan Uighur, 28 Entitas China Masuk Daftar Hitam AS

Kamp Rahasia China
Dalam dokumen bocor itu, setiap penghuni bakal mendapat poin jika menunjukkan perubahan perilaku, studi, hingga disiplin.

Sistem punishment-and-reward itu dilakukan untuk menentukan, tahanan mana yang boleh bertemu keluarganya atau dilepaskan.

Mereka baru dipertimbangkan untuk dibebaskan setelah empat anggota Partai Komunis China melihat perubahan dalam diri mereka.

Laporan tersebut bagaimana Beijing menggunakan pengawasan dan kebijakan program prediksi untuk menganalisis data pribadi.

Baca juga: China Dituding Ambil dan Jual Organ dari Umat Muslim Uighur yang Ditahan

Satu dokumen menyatakan, terdapat 1,8 juta orang ditandai karena mereka mempunyai aplikasi berbagi data bernama Zapya.

Otoritas memerintahkan agar 40.557 di antaranya "dicek satu per satu", dengan peluang untuk dikirim ke kamp konsentrasi.

Laporan itu juga menunjukkan bagaimana Beijing meminta supaya melacak orang Uighur yang sudah berstatus warga negara lain, dan menangkap mereka jika perlu.

Duta Besar China untuk Inggris, Liu Xiamong, menegaskan langkah itu sudah melindungi warga lokal, dan mengklaim tak ada aksi teroris di Xinjiang dalam tiga tahun terakhir.

"Kawasan itu pun menikmati stabilitas sosial dan persatuan di antara kelompok etnis. Orang-orang di sana bahagia karena aman," paparnya.

Liu pun mengecam adanya usaha negara Barat untuk mencampuri urusan internal, maupun usaha kontra-terorisme di Xinjiang.

Baca juga: Kunjungi Kamp Uighur di China, Menteri Urusan Agama Malaysia Dikecam

Penulis: Ardi Priyatno UtomoEditor: Ardi Priyatno Utomo


Nah gmn perasaan beliau ya? emoticon-Big Grin

https://internasional.kompas.com/rea...aign=messaging
ZenMan1Avatar border
sebelahblogAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan 2 lainnya memberi reputasi
3
447
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan