Kaskus

Entertainment

endonesiano78Avatar border
TS
endonesiano78
Dijemput Kematian
Dijemput Kematian

[Naskah Film Pendek] Dijemput Kematian


Oleh: Endonesiano78


Premis : Seorang bayi harus kehilangan nyawanya, ketika tukang servis menyiram air panas ke wastafel.


Sinopsis : Ijah seorang ibu rumah tangga berusia 28 tahun, setelah 8 tahun menikah baru diberikan anak, bernama Uki, berusia 9 bulan.


Willi suami Ijah, berusia 31 tahun, bekerja sebagai kuli bangunan, dan dia sering keluar kota.


Ketika wastafelnya mampet, Ijah tidak bisa mengatasi sendiri, karena sang suami sedang berada di luar kota, akhirnya Ijah menyerahkan ke tukang servis.


Tukang servis menyiram air panas tanpa menyebut nama Tuhan ke lubang wastafel. makhluk yang berada di lubang pembuangan tersebut marah dan sasarannya adalah Uki.


Tidak lama setelah kejadian tersebut Uki sakit-sakitan, dokter tidak bisa menyembuhkan penyakit Uki.


Ijah membawa Uki ke paranormal, atas penerawangannya Uki ingin diambil oleh makhluk penghuni lubang pembuangan.


Suatu malam Uki mengalami demam secara tiba-tiba tepat tengah malam, Akibat perbuatan tersebut, Uki meninggal dunia. Ijah sangat terpukul, anak yang sudah lama dinantikan begitu cepat harus meninggalkan dunia ini.



FADE IN



Scene 1. INT. Dapur


Cast. Ijah, Tukang Servis


Tukang servis terus menyodok wastafel yang tersumbat, lalu meminta air panas kepada Ijah. Meski Ijah sudah mengingatkan tukang servis tersebut tetap membuang air panas ke dalam lubang tersebut.


Ijah membiarkan tukang servis tersebut karena Uki menangis.


Dialog:


Tukang servis : Bu minta air panas

Ijah : Buat apa mas?

Tukang servis : Untuk nyiram lah Bu!

Ijah : Tapi mas!

Tukang Servis : Biasanya tuh Bu, lemak yang ada di pipa ini yang menyebabkan mampet.

Ijah : Ini mas! (sambil memberikan termos ke tukang servis dan pergi ke kamar karena Uki menangis)


Camera: LONGSHOT rumah kontrakan move to ke ruang tamu lalu ke dapur, CLOSE UP tangan tukang service, wastafel saluran pembuangan.



SOUND EFFECT, suara kucuran air dan tangisan bayi.


CUT TO


Scene 2 INT. Kamar Tidur

Cast: Ijah, Uki

Setelah seminggu, Uki menangis terus tanpa mengeluarkan air mata.


Camera: CLOSE UP wajah Uki dan Ijah yang sedang menimang Uki.



SOUND EFFECT Tangisan Bayi


CUT TO


SCENE 3. INT. Rumah Paranormal

Cast: Ijah, Uki, Paranormal


Setelah ke dokter tidak ada perkembangan akhirnya Ijah memutuskan ke paranormal.


Dialog


Paranormal : Apakah ibu pernah membuang air panas ke saluran pembuangan?

Ijah : Tidak pernah pak, memangnya kenapa pak?( Ijah lalu teringat ketika tukang servis meminta air panas)

Bukan saya pak, seminggu yang lalu aku memanggil tukang servis, lalu dia membuang air panas untuk melancarkannya pak.

Paranormal : Minum kan air ini, lalu basuhkan ke muka anaknya ya Bu, jangan lupa terus berdoa.

Ijah : Baik Pak, terimakasih.



Camera: CLOSE UP Paranormal MOVE TO ke Ijah yang sedikit panik MOVE TO wajah Uki yang mulai tenang.


Cut to


SCENE 4. INT. Ruang Tamu (Menjelang Isya)


Cast: Ijah, Willy


Untuk menghemat pengeluaran Willy hanya sebulan sekali pulang ke rumah kontrakkan untuk jumpa kangen sama anak dan istrinya.


Dialog :


Willy : Assalamualaikum

Ijah : Waalaikumsalam (sambil mencium tangan suami)

Willy : Uki gimana keadaannya?

Ijah : Alhamdulillah, sudah baikan mas.

Willy : Sukurlah


Camera: LONGSHOT gang menuju rumah kontrakkan CLOSE UP rumah kontrakkan ke arah Willi MOVE TO Ijah yang mencium tangan Willy.


SOUND EFFECT, suara televisi


CUT TO


SCENE 5. INT. Kamar Tidur

Cast. Ijah, Uki, Willy


Waktu menunjukkan jam 23.55 tiba-tiba Uki menangis histeris, disertai demam tinggi. Ijah panik langsung membangunkan Willy yang sedang tertidur lelap.


Dialog


Ijah : Mas … mas bangun mas, Uki demam tinggi.

Willy : Tidak menghiraukan (mendengkur keras)

Ijah : Mas!

Willi : Ada apa Jah. (sambil mengucek mata)

Ijah : Uki sakit lagi mas, ayo ke dokter, panasnya tinggi.

Willi : Langsung siaga.

(Willy, Ijah, dan Uki langsung ke rumah sakit)


SOUND EFFECT Suara dengkuran dan tangisan bayi



Camera: CLOSE UP wajah Ijah, Heru, dan Uki yang menangis histeris.


Cut to


SCENE 6 INT. UGD Rumah Sakit

Cast, Ijah, Willy, Uki, Suster


Ternyata Uki sudah menghembuskan nafas terakhir di gendongan sang ibu, sakit yang begitu mendadak, ternyata makhluk penunggu wastafel tersebut masih dendam, sakit yang tak wajar, Ijah histeris mengetahui Uki sudah tiada.


Dialog

Suster : Maaf Bu, nyawa anak ibu sudah tidak tertolong.

Ijah : Tolong sus, kembalikan anak saya!

(Menangis histeris)

Willy : Sabar Jah, ini sudah takdir.

Ijah : Nggak mas, kenapa Tuhan begitu cepat mengambil anak yang begitu lama dikasih ke kita mas, Uki dijemput oleh makhluk Astral mas!

(Ijah pingsan)


Camera: LONGSHOT Rumah Sakit MOVE TO CLOSE UP ruang UGD MOVE TO wajah Ijah yang menangis histeris, Heru yang meneteskan air mata, dan Uki yang sudah pucat.


Ijah sempat stress, dia sampai tidur di kuburan Uki dan sempat kesasar, atas kesabaran Willy, Ijah mulai membaik.

Keyakinan Ijah terhadap makhluk Astral yang mengambil nyawa anaknya, mengharuskan dia pindah kontrakkan.



Fade out


Credit title



Terimakasih kurator dan admin dan juga para kaskuser yang sudah membaca tulisan ane ini.







sebelahblogAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan sebelahblog memberi reputasi
2
233
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan