Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rahmaedogawaAvatar border
TS
rahmaedogawa
Memori Wanita Pecinta Hujan
Terdengar suara rintikan hujan menyapaku dari luar usai adzan Ashar dikumandangkan. Gelegar guntur menyusul membuatku segera bangkit dari kasur untuk menyiapkan ember di tengah kamarku. Ya, air hujan akan mampu menembus atap rumah setidaknya aku tidak ingin air terjun tercipta di dalam kamarku seperti pekan lalu.

Memori Wanita Pecinta Hujan

Aku wanita pecinta hujan, hadirnya hujan yang seringkali menitipkan salam terlebih dahulu melalui angin yang menyejukkan. Hatiku seringkali tenang ketika hujan tiba, terlebih saat aku menyentuh tetesannya.

Begitu banyak kenangan perihal hujan bersamaku. Tapi sore ini aku teringat akan kenangan 14 tahun yang lalu. Saat itu umurku 9 tahun, kondisi perekonomian keluargaku sedang buruk saat itu. Tapi syukur aku bertahan bersama keluargaku. Ingatanku melayang pada kenangan..

Saat dimana pompa air di rumah kami rusak. Sudah berulang kali ayahku memperbaikinya namun hasilnya nihil. Alhasil, kami harus menimba di sumur milik tetangga kami di belakang rumah.

Mungkin tidak akan memakan perjalanan yang panjang, jika bagian belakang rumah kami terbuat dari dinding bambu atau di bagian belakang rumah ada pintu. Namun tidak demikian, maka aku dan keluargaku keseharian harus berputar sekitar 50 meter dari rumah. Untuk menimba air.

Perihal hujan, aku ingat dulu tetanggaku selalu memasang wajah tak suka saat aku atau kakakku menimba namun berbeda saat orang tua kami yang kesana. Saat itu sore telah tiba, tidak ada air sama sekali di rumah bahkan untuk berwudhu. Sore yang masih panas tanpa ada mendung sedikit pun membuat orang percaya hujan tidak akan segera tiba. Tapi saat itu aku berada di depan rumah sedang menatap langit, aku mengabaikan ajakan teman-temanku untuk bermain, dalam hatiku berharap Allah akan memberi bantuan padaku.

Aku mungkin hanya anak kemarin sore, tapi aku yakin Allah tidak membedakan seorang hamba hanya karena alasan itu. Aku hanya terus meminta sebisaku, "Ya Alloh, tidak ada yang tidak mungkin jika Engkau telah berkehendak. Ya Alloh, Engkau yang menurunkan hujan kumohon.. turunkan hujan disini agar aku bisa bersuci. Engkau yang mensucikanku dari kotornya diriku, engkau yang memberi minum padaku. Yaa Alloh aku kehausan juga aku ingin segera sholat. Kumohon turunkanlah hujan untukku yaa Rab.."

Langit masih terlihat cerah jalanan sekitar rumah semakin ramai oleh anak-anak bermain bola, berlarian, dan sekadar nongkrong. Hatiku semakin enggan untuk keluar menimba air ke sumur tetangga, nanti akan mendengar ocehan tidak suka dari pemilik sumur belum ditambah nanti akan diganggu anak-anak yang bermain bahkan sempat dulu susah payah aku membawa air mereka dengan sengaja menendangkan bola ke arah emberku dan semua jatuh ke jalan. Ingin aku menangis, tapi ibuku mengajarkanku untuk tidak terlihat lemah terlebih pada orang yang mengganggu kita.

Aku pasrah tapi tetap berharap keajaiban bahwa hujan akan turun dan membantu urusan air di rumahku. Aku mulai masuk ke rumah mengambil ember.

Tiba-tiba aku dengar dedaunan jatuh dan tersapu angin yang bertiup cukup kencang. Atmosfir dalam rumah juga terasa kalau mendung telah tiba. Aku tetap membawa emberku keluar rumah dan saat itu juga hujan deras turun.

Aku dengan bahagia langsung sujud syukur, mengucap do'a seperti yang pernah diajarkan di Sekolah. Tak ingin menyiakan kesempatan, aku menaruh emberku dibawah seng tempat terakhir air mengalir. Air melimpah pun aku dapatkan, meskipun bercampur dengan sedikit kotoran debu di atap. Airnya pun sedikit berwarna kuning tapi bening.

Aku mengambilnya sedikit di ember yang lebih kecil, kubawa ke kamar mandi untuk berwudhu. Awalnya aku ingin mandi karena keringat membuatku gampang merasa gatal, tapi aku mengurungkan niat itu karena aku pernah dengar air hujan itu kotor apalagi yang sudah ditadah genting.

***

Kenangan itu membuatku bersyukur dengan keadaan sekarang ini dan bertambah yakin hujan membawa berkah dari Allah dan sangat yakin Allah itu dekat.


Sukoharjo, 21 November 2019







Sumber foto: t.me/pictures_land
Diubah oleh rahmaedogawa 25-11-2019 05:56
0
627
1
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan