Kaskus

Entertainment

GutSchreibenAvatar border
TS
GutSchreiben
Film Pendek: Kesalahan Guilermo
Film Pendek: Kesalahan Guilermo

    Naskah Film Pendek

Kesalahan Guilermo

Oleh: Gutschreiben

Film Pendek: Kesalahan Guilermo

Grid.id

Premis: Kebohongan tak akan membawa kebaikan dalam hidup. 

Sinopsis: Guilermo merupakan salah satu anak yang lahir dan tinggal di sebuah desa di Prancis. Anak itu sangat menyukai seorang gadis bernama Esperanza. Namun, betapapun ia menyukai gadis tersebut, Guilermo juga sangat menyayangi keluarganya. Sebagai seorang remaja yang masa pubertasnya belum selesai, Guilermo sering melakukan hal tak baik hanya karena rasa sukanya terhadap Esperanza. Kesalahan yang ia lakukan selalu berakibat buruk terhadap dirinya.


SCENE 1. INT. RUMAH SEDERHANA DI SEBUAH DESA

Cast: Guilermo, Ayah Guilermo

Fade in

Guilermo berbicara dengan Ayahnya berbicara di kursi ruang tamu.
Ayah Guilermo: Sebaiknya kau di rumah saja, dan menunda rencanamu untuk bersepeda ke gunung Saint Michele.
Guilermo: Tapi ayah, waktu luangku hanya sekarang, jika aku menunda perjalananku maka aku harus menunggu hingga satu bulan ke depan. Di hari-hari Minggu pada tiga pekan ke depan aku harus masuk kursus bahasa Yunani.
Ayah Guilermo: Ayah tahu itu, tapi ayah kira kamu juga tahu betapa berbahayanya rute perjalananmu nanti. Tanah di gunung Saint Michele akan sangat berair dan sulit untuk dilewati oleh sepedamu.

CAMERA: LONG SHOT KE AYAH GUILERMO LALU CLOSE UP PADA GUILERMO

SOUND EFFECT: NYANYIAN BURUNG DAN KOKOK AYAM
Cut to

SCENE II. INT. KAMAR TIDUR GUILERMO

Cast: Guilermo

Guilermo duduk di atas kasurnya, ia diam dan tertunduk. Dia terbayang akan kekecewaan yang dialami oleh Esperanza jika membatalkan keikutsertaanya untuk bersepeda ke gunung Saint Michelle. Guilermo membayangkan raut kesedihan gadis berhidung mancung yang sedang dekat dengannya tersebut. Ia tak tahu mau berbuat apa. Guilermo berbicara sendiri, seolah sedang bersama Esperanza.

Guilermo: Oh.. Mademoiselle Esperanza Lebron, keinginanku untuk menghabiskan waktu denganmu sama besar dengan ukuran gunung Saint Michelle yang ditumpuk 10 buah. Aku harus ikut perjalanan kali ini, demi kau Esperanza.

Laki-laki yang bertubuh kurus tersebut memutuskan untuk berbohong kepada ayahnya agar bisa pergi bersepeda dengan teman-temannya dan Esperanza.

CAMERA: LONG SHOT KE GUILERMO, CLOSE UP PADA FOTO ESPERANZA KETIKA GUILERMO BERBICARA SENDIRI SAMBIL MEMANDANG FOTO ESPERANZA

SOUND EFFECT: RIVER FLOWS IN YOU - YIRUMA

Cut to

SCENE III. INT RUANG TAMU RUMAH GUILERMO

Cast: Guilermo, Ayah Guilermo, ibu Guilermo, dan Tante Guilermo

Guilermo mengatakan pada ayahnya bahwa ia harus pergi ke rumah temannya, Burhan. Dia juga bilang bahwa ia kesana untuk meminum secangkir kopi. Ia mengatakan hal tersebut hanya untuk alibi belaka, karena ia tahu bahwa ayahnya akan percaya mengingat Burhan merupakan teman Guilermo semasa TK yang tak termasuk dalam komunitas sepeda Guilermo yang bernama 'Bersepeda Asique'.

Guilermo: Ayah, kalau begitu aku pergi ke rumah Burhan saja. Mungkin perbincangan hangat dan secangkir kopi disana membuatku lebih tenang.

Ibu Guilermo: (sambil meletakkan tangan di dada, menaikkan bahu dan mengerenyitkan dahinya seraya berjalan menuju Guilermo). Sayangku, akhirnya kau mengurungkan niatmu untuk pergi bersepeda. Ibu tak melarangmu berkomunitas dan pergi rekreasi. Ibu cuma cemas dengan keadaanmu dan takut bahaya rute perjalananmu nanti akan membuatmu kenapa-kenapa.

Tante Guilermo: Apa yang dikatakan ibumu benar Lermo. Tante juga tak setuju jika kau pergi bersepeda ke gunung Saint Michelle. (Tante Guilermo mengatakan hal tersebut sambil berdiri di dekat televisi. Pada saat itu, dia sedang mencari siaran televisi yang menayangkan Telenovela kesukaan keluarga mereka).

Guilermo: (Sambil ikut mengerenyitkan dahinya, ia mengatakan keinginan besarnya untuk pergi dan menghabiskan waktu dengan Esperanza, gadis yang telah membuatnya makan dan hidupnya lebih berselera. Selain itu, ia juga berkata bahwa ia tak ingin membuat keluarganya khawatir akan dirinya). Ibu, tante, aku benar-benar ingin pergi kesana, namun aku tak ingin membuat kalian cemas akan keselamatanku. (Guilermo mengatakan hal tersebut sambil mempertemukan semua ujung jari di setiap tangannya sehingga berbentuk kerucut dan mendongakkannya ke langit).

Ayah Guilermo: (Sambil tersenyum dan menganggukkan kepalanya seperti sedang melihat putranya meraih kemenangan dalam suatu perlombaan). Oui, itulah maksudku ketika menyarankanmu untuk tak ikut bersama komunitas 'Bersepeda Asique' kali ini.

Guilermo: Iya ayah, aku tahu. Aku ke rumah Burhan dulu.
Ayah, Ibu, dan Tante Guilermo: Oui, Au revoir!

CAMERA: CLOSE UP PADA IBU, AYAH DAN TANTE GUILERMO
SOUND EFFECT: CIAP ANAK AYAM

Cut to

SCENE IV. EKT DEPAN BASE CAMP KOMUNITAS 'BERSEPEDA ASIQUE'

Cast: Guilermo, John Hunyadi, Loui, Esperanza

John Hunyadi: (Sambil memompa roda belakang sepedanya) Hey, Lermo, Bonjour. Kamu sudah siap?

Guilermo: (Sambil sedikit terengah dan memarkir sepedanya) ya, aku siap. Tapi tadi aku sempat dilarang oleh orang tuaku untuk pergi, namun aku berhasil meyakinkan mereka bahwa perjalanan kali ini akan menyenangkan dan sangat aman.

John Hunyadi: Oh, benar sekali.

Esperanza: (Berjalan keluar dari pintu base camp 'Bersepeda Asique' sambil melontarkan senyumnya yang selalu berhasil membuat Guilermo ternganga) Hey, senang melihatmu.

Guilermo: (Sempat terdiam sesaat) Oh, hallo, Mademoiselle Esperanza. Kau tampak sangat bersemangat. Apakah kau telah mempersiapkan segala sesuatunya?

Esperanza: Ya, semua yang dirasa perlu selama perjalanan telah kupersiapkan.

Guilermo: Bagus.

Loui: (Menghampiri teman-temannya yang tengah berbincang di dekat pintu keluar base camp) teman-teman, bantu aku, ban sepedaku tadi lepas ketika aku mengendarainya.

Guilermo: Apa?
John Hunyadi: Apa?
Esperanza: Apa?

Loui: (melihat teman-temannya satu demi satu) ayo, biar kutunjukkan pada kalian betapa menyedihkannya keadaan sepedaku. Aku takut ini merupakan hal yang membuat perjalanan kita tak sesuai dengan apa yang telah kuharapkan.

John Hunyadi: Halah, tak usah berfikir begitu, bung! Jika kau rasa sepedamu tak bisa digunakan untuk mendaki gunu Saint Michelle, lebih baik pakai sepedaku saja. Aku punya tiga sepeda, yang satu ini, yang satu lagi dibawa adikku pergi menyaksikan kontes ikan Cupang, dan yang satunya di rumah.

Loui: Bukan begitu kawan. Aku takkan pergi tanpa sepedaku tersebut. Sepeda itu telah menemaniku di semua perjalanan hidupku. (Loui bercerita tentang kisah yang ia alami dengan sepeda kesayangannya sambil tersenyum dan menerawang ke langit). Bahkan sepeda itu yang kugunakan untuk mengantar Esmeralda ketika mendaftar menjadi perangkat kesehatan desa. (Loui kaget ketika mengingat dia bercerita di waktu yang tak tepat) Daripada banyak bercerita, ayo, kita ke tikungan dekat warung kopi es kekinian yang baru buka kemaren itu. Aku meninggalkan sepedaku disana.

John Hunyadi, Guilermo dan Esperanza: ayo.

CAMERA ECU KE LOUI, CLOSE UP PADA ESPERANZA, LONG SHOT KEPADA JOHN HUNYADI DAN GUILERMO

SOUND EFFECT: MOZART - SYMPHONY NO. 9

Cut to

SCENE V. DI LOKASI SEPEDA LOUI DEKAT TIKUNGAN ES KOPI

Cast: Guilermo, Esperanza, Loui, dan John Hunyadi

Esperanza: (kaget dan berteriak melihat keadaan sepeda Loui). Aaaaaa. Sepeda yang malang.

Guilermo: (menenangkan Esperanza) sudah, tidak apa-apa. Nanti sepedanya dapat diperbaiki kembali. (sambil mengangguk-anggukkan kepala dan berkata dalam hati bahwa dia senang telah menenangkan gadis yang ia sukai sejak lulus SD kemarin).

John Hunyadi: Apa yang terjadi, kawan. Kenapa sepedamu malang sekali dimiliki olehmu yang secara ugal-ugalan menggunakannya hingga bannya lepas seperti ini.

Loui: (Kesal dengan ucapan John Hunyadi). Jaga ucapanmu, bung. Kau tak tahu apa yang sedang kau bicarakan.

John Hunyadi: Aku tahu apa yang kubicarakan. Jangan menggertakku seperti itu.

Guilermo: Hey, apa yang kalian lakukan. Jangan bertengkar di situasi seperti ini. (Muka Guilermo merah karena saking marahnya terhadap teman-temannya yang sedang bersitegang).

John Hunyadi: Jangan ikut campur! Ini urusan kami!

Loui: Ya, kau jangan sok menasehati kami Lermo!

Esperanza: (Sambil menutup telinga dan menggeleng-gelengkan kepalanya) Hentikan! Kalian jangan ribut. Saat ini kita mestinya lebih kompak dan saling membantu. Bagaimana bisa kita sampai ke tempat-tempat indah di gunung Saint Michelle jika di sini saja kita sudah bertengkar satu sama lain.

Guilermo: Sungguh gadis yang bijak. Apa yang kau katakan benar Mademoiselle. Seharusnya kita bisa menikmati waktu bersama, bukan malah bertengkar.

Esperanza: Aku batal ikut saja. Tak ingin nanti perjalanannya hanya membuang-buang waktu. Aku pulang dulu.

Guilermo: Oh, Mademoiselle. Jangan pergi dulu. Kita bisa membicarakannya secara baik-baik. (Guilermo juga menyuruh kedua tema lelakinya untuk mencegah Esperanza pulang) Hey, kalian, cegah Mademoiselle Esperanza!

John Hunyadi: Tidak mau, aku juga mau pulang, tak mau pergi ke gunung.

Loui: Aku juga, (Setelah sempat berjalan dengan cueknya, Loui berlari kembali mengambil dan menggotong sepedanya yang bannya sudah terpisah).

Closing

Guilermo: (Diam dan tertunduk) kenapa semuanya seperti ini. (Dia menggaruk-garuk kepalanya dan ingat bahwa ia telah membohongi orang tuanya tadi sebelum keluar rumah dan membohongi John Hunyadi. Ternyata ini bukan salah siapa-siapa, namun salahku sendiri.

CAMERA: CLOSE UP PADA ESPERANZA, EXTREME CLOSE UP PADA GUILERMO

SOUND EFFECTS:

OASIS - DON'T LOOK BACK IN ANGER

Fade out

CREDIT TITLE
Diubah oleh GutSchreiben 25-11-2019 06:25
triwinartiAvatar border
c1bunAvatar border
sebelahblogAvatar border
sebelahblog dan 2 lainnya memberi reputasi
3
694
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan