PROLOG

"Bee, tinggal tiga bulan lagi lho kita akan menikah. Tapi, kamu kok kayak enggak antusias sama sekali sih?" Ivan berdiri di ambang pintu ruang ownersembari menempelkan ponsel di telinga kanan. Wajahnya ditekuk.

"Kok kamu ngomong gitu, Sayang? Aku 'kan lagi ada syuting iklan. Projek besar lho ini. Bisa buat ringanin biaya pernikahan kita juga 'kan?" Bintang menjawab pertanyaan Ivan tadi melalui panggilan Whatsapp.

"Oke, tapi aku mau tanya, kemarin kamu ke mana pas? Aku jemput kamu ke rumah sama studio musik buat foto prewedding?" Ivan bertanya dengan nada tegas.

" Oh, kemarin itu lupa ngabarin kamu kalau aku ada acara pemberian award. Kamu 'kan tahu aku masuk nominasi. Kamu harusnya suport aku dong walau cuma nominasi doang. Kamu gak suka ya kalau aku sukses?" Bintang mulai meninggikan suara. Dia tersinggung dan tak terima ditanya seperti itu.

"Bukan gitu, Bee! Aku udah bela-belaan ngebatalin meeting dengan klien penting dari Singapur demi foto prewedding kita. Proyek yang aku korbankan itu nilainya puluhan miliar," Ivan menghembuskan napas gusar.

"Jadi maksud kamu, aku juga seharusnya batalin acara award yang ditunggu-tunggu dalam karirku ini? Gitu? Aku juga harusnya batalin syuting kali ini? Biar kami puas? Biar adil?" Bintang meluapkan emosi sejadinya. Suara di telepon sangat keras. Dia benar-benar tersinggung.

"Kamu kok ngomong gitu sih, Bi?" Ivan mengeryitkan dahi, "aku cuma mau kamu serius sama pernikahan kita. Jangan egois dengan terus mengajar karir."

"Apa? Aku egois kamu bilang? Selama ini yang egois itu bukannya kamu?" Bintang menghardik.

Terdengar samar-samar dia dipanggil oleh tim manejemennya karena shooting iklan akan sudah menghitung menit. Namun, Bintang meminta waktu beberapa saat untuk menanggapi tunangannya, Ivan.

"Aku udah ditunggu tim," tutur Bintang, "gini aja, deh. Kalau kamu emang udah merasa aku gak bisa ngertiin kamu dan merasa aku ini egois, lebih baik batalin aja tunangan kita, rencana pernikahan kita."

"Tapi, Bee--," belum selesai Ivan menjawab, Bintang sudah menutup telepon.