Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sriwijayapuisisAvatar border
TS
sriwijayapuisis
[NASKAH FILM] PUNK ROCK JALANAN
NASKAH FILM PENDEK
PUNK ROCK JALANAN (Lihat Aku dengan Hatimu)
Oleh: Sriwijaya

[NASKAH FILM] PUNK ROCK JALANAN
[NASKAH FILM] PUNK ROCK JALANAN
Ilustrasi: Pintarest

Permis; Tampilan luar seorang pria tidak bisa menjamin isi hatinya.

Sinopsis: Punk Rock Jalanan menceritakan tentang seorang ibu yang mencari anaknya, karena dirasa sang anak sudah terpengaruh gaya kehidupan anak jalanan. Namun, sang anak justru menikah dengan salah satu diantaranya.



FADE IN


SCENE 1. EKS. PINGGIR JALAN RAYA (Malam)


CAST: Yudi cs (Teman Zekly) 

Yudi dkk sedang nongkrong di pinggir jalan. Tiba-tiba datanglah seorang ibu (Susi) dengan dua orang melabrak Yudi cs.


CAMERA: LONG  SHOT ke arah Yudi dkk yang sedang asyik bercengkrama.

SOUND EFFECT: Suara berisik kendaraan lewat.


Cut to




SCENE 2. EKS. PINGGIR JALAN



CAST: Susi, (ibu Amara) Egi, (Pacar Tiar), Tiar (Sepupu Amara) Yudi dkk.

Susi cs mencari informasi tentang keberadaan Amara dan Zek.


-DIALOG-



Egi; Maaf. Numpang nanya ada yang kenal Zekly, nggak?


Yudi; Zekly? Dia kawan kami. Ada perlu apa sama, Zek?


Susi; Eh, kalian sembunyikan di mana anak saya.(Tiba-tiba menyela obrolan)


Teman 3; Anak Ibu? Anak Ibu siapa. 


Susi; Jangan pura-pura tidak tahu, ya?! Cepat kasih tahu! Dimana Zekly sembunyikan Amara.


Yudi; Buk, bisa gak! jangan marah-marah.


Teman 1; Iya, nih! Datang kok, marah-marah. 


Susi; Jangan bohong kamu, ya?! Saya tahu kok! Kalian sekongkol buat sembunyiin anak saya, kan?


Yudi; Eh, Buk. Jangan nyolot dong! Kami gak tahu, ya, gak tahu. Cari sono di tempat lain.


Susi; Bohong! Ibu tahu kok! Kalian itu sengaja nggak mau bilang. Cepat katakan! Di mana anak saya.


Teman1; Kami bilang nggak tahu, ya, nggak tahu. Kok ngotot, sih!


(Susi dan Yudi dkk beradu urat)


Tiar; (Menengahi perdebatan mereka)


Egi; Maaf. Kalau Zek? 


Teman 1; Kalau Zek, sering ke sini tapi jika Amara kami sudah lama nggak lihat dia lagi.


Susi; Tuh, kan? Apa Saya bilang. Mereka itu tahu di mana Amara tapi nggak mau ngasih tahu.

(Amarah Susi kembali memuncak)


(Egi menenangkan bu Susi, membawanya agak menjauh dari Yudi dkk. Egi dan Susi berdebat. Egi mengkritik sikap ibu Susi pada Yudi dkk. Ia meminta agar ibu Susi lebih tenang dan sabar dalam menghadapi Yudi dkknya)


(Tiar berusaha bicara baik-baik dengan Yudi dkk untuk mencari informasi mengenai keberadaan Amara) 


Tiar; Maafkan ibu itu ya, Dek?! Kalau boleh Saya tahu, kira-kira berapa lama Amara tidak main-main lagi ke sini, Dek?


Teman 2; Kurang lebih satu atau dua bulanan. 


(Egi kembali menghampiri Tiar, Yudi dkk tanpa ibu Susi)


Egi; Oh … begitu. Ada yang tahu nggak  tempat tinggal mereka.


Yudi; Jika tempat tinggal … kami nggak tahu persisnya di mana. Cuma, yang kami tahu, Zek itu ngekost nggak jauh dari sini, kira-kira dua ratus meteran ke arah barat. Coba aja Kakak cari kesana, siapa tahu ada.


Tiar; Oh … gitu. Baiklah terima kasih ya, Dek! Atas infonya.


Yudi dkk; Sama-sama, Kak.


Egi; Kalau begitu, kami mohon pamit dan maaf jika mengganggu acaranya. 


Yudi; Nggak apa-apa, sih! Cuma, kasih tahu, tuh! ama itu ibu. Jangan suka marah-marah, tar cepat tua.


(Bu Susi kembali menghampiri mereka)


Susi; Eh, apa kamu bilang? Cepat tua? Kurang ajar, ya kamu. Mulutmu itu harus disumpal biar tahu sopan santun.


Egi; Udah, Buk! udah! Ayo kita pergi. 


CAMERA: LONG SHOT ke area pinggir jalan tempat Yudi dkk nongkrong. CLOSE UP ke wajah Yudi dkk saat Susi cs datang.


Cut to




SCENE 3. INT. DALAM MOBIL 



CAST: Susi cs

Ketiganya masuk mobil. Egi duduk di depan bersama sopir yang telah menunggu mereka. Susi, Tiar di belakang kemudi. Egi menasehati ibu Susi agar bisa menjaga sikap saat sedang mencari informasi tentang keberadaan Amara, pun Tiar turut menambahkan nasehat agar ibu Susi tidak terpancing emosi.


CAMERA: CLOSE UP bagian depan dan belakang mobil.


Cut to




SCENE 4. INT. DALAM MOBIL


CAST: Tiar dan Ibu Susi

Ibu Susi menceritakan kenapa dia sangat emosi saat berbicara dengan sekumpulan anak jalanan itu. Ia juga bercerita tentang perubahan Amara semenjak kenal dan bergaul dengan anak-anak jalanan tersebut. Hingga putri tercintanya itu memutuskan untuk pergi dari rumah dan tidak pulang selama berhari-hari.


CAMERA: CLOSE UP pada wajah ibu Susi dan Tiar. 


SOUND EFFECT: Suara kendaraan lewat dan bunyi klakson mobil.


Cut to





SCENE 5. EKS. RUMAH KOST



CAST: Susi cs dan penjaga kos.

Susi cs  turun dari mobil yang sudah parkir di samping kost an. Mereka lalu bertanya pada si penjaga. 




-DIALOG-




Tiar; Permisi, Pak. Numpang tanya, ada anak kos bernama Zekly?


Penjaga Kost; Zekly, yang mana? Disini banyak yang namanya Zekly.


Egi; Yang anaknya tinggi, kulitnya agak putih, terus punya tato di tangan kanan. Bapak kenal nggak sama dia. Ini fotonya.


(Egi mengambil handphone dan menunjukkan foto Zekly)


Penjaga Kost; Wah, dia sudah tidak kos di sini lagi, Mas. Sudah satu bulan yang lalu pindah.


Tiar; Bapak tahu nggak si Zekly ini pindah ke mana, atau dia pernah ngasih tahu gitu mau pindah ke mana.


Penjaga Kost; Wah, kalau itu Saya tidak tahu Mbak. Coba tanya sama ibu kost. Siapa tahu beliau punya informasi mengenai Zekly.


Tiar; Kalau begitu, Saya minta tolong panggilkan ibu kost, ya, Pak?!


(Sang penjaga masuk ke dalam rumah kost tersebut, tak lama ia muncul bersama seorang ibu menemui ketiganya)  


Ibu Kost; Selamat malam. Ada yang bisa saya bantu.


Susi; Gini, Bu. Kami ini mencari Zekly. Katanya, dia kost di sini, tapi Bapak ini bilang ia sudah pindah. Apa benar begitu?


Ibu Kost; Oh … Zekly? Benar. Dia sudah pindah, sekitar sebulan yang lalu. Maaf. Kalian siapanya Zek, ya?


Egi; Kami ini saudaranya Zek, Bu. Bermaksud mau menjemputnya pulang. Ada urusan keluarga.

(Egi berbohong. Tiar membenarkan kebohongan Egi)


Tiar; Iya, Bu. Kami saudaranya Zek. Kira-kira, Ibu punya informasi tentang keberadaan, Zek?


Ibu Kost; Waduh. Saya tidak tahu kemana Zek pindah. Itu anak nggak ngasih tahu kemana perginya. Ia hanya pamit untuk tidak kost di sini lagi.


Susi; Kalau Amara? Ada anak yang bernama Amara kost di sini atau pernah datang ke sini nggak, Bu?


Ibu Kost; Amara? Nggak ada anak yang bernama Amara pun yang datang ke sini. Ibu bisa cek daftar tamu yang datang. Setiap yang keluar masuk di sini selalu kami catat, Bu. Hal itu kami lakukan, untuk memastikan jika tempat ini aman bagi penghuninya pun ada kamera CCTV sebagai pelengkap keamanan.


(Ibu kos menyuruh penjaga mengambil buku laporan daftar tamu dan memberikannya pada ketiga orang tersebut untuk diperiksa)


Egi; Iya benar. Amara nggak pernah ke sini pun daftar nama-nama yang kost juga tidak ada nama Amara.


Tiar; Terus …  gimana ini?


Egi; Kita pamit aja dulu lanjutkan besok. Ini juga udah larut malam.


Tiar; Kami sudah memeriksanya dan memang tidak ada nama Amara. Terima kasih atas infonya. Kami mohon pamit dulu.


CAMERA: CLOSE UP saat ketiganya turun dari mobil, memasuki halaman kost-an MOVE to keseluruh bagunan kost-an.


Cut to





FADE IN



SCENE 6. EKS. TEMPAT TONGKRONGAN


CAST: Anak Punk, Susi dkk

Setelah mencari informasi sana sini, Susi mendapat kabar jika anaknya sering berkumpul dengan para cewek punk. Susi dkk berjalan menghampiri tongkrongan para cewek. Lalu, mencari informasi keberadaan Amara dan Zekly.





-DIALOG-




Tiar; Permisi--- Numpang tanya. Ada yang kenal sama Amara, nggak? 


Egi; (Menunjukkan foto Amara)


Susi; (Diam mengamati)


Cewek 1; Iya, kami kenal. Dia sering ke sini dulu.


Egi; Ada yang tahu nggak Amara sekarang di mana. Tempat tinggalnya, mungkin?


Cewek 2; Kalian siapa nanya-nanya tentang Amara. Ada perlu apa sama dia.


Susi; Saya ibunya. Sudah beberapa hari ia tidak pulang. Tolong kasih tahu di mana anak saya berada.


Cewek 1; Wah, Kami nggak tahu. Sudah lama kami tidak bertemu dengannya.


Susi; Alah! Kalian pasti bohong. Cepat katakan! Dimana kalian sembunyikan Amara. Jika tidak saya laporkan polisi.


Cewek 3; Laporin aja. Kita tidak takut.


Egi; (Menengahi)


Susi; Jangan main-main, ya! Sama saya.

(Menuding ke wajah cewek 3)


Tiar; (Menarik ibu Susi agak menjauh dari cewek 3)


Egi; (Berbisik pada Tiar untuk membawa ibu Susi menjauh)


Tiar; (Membawa ibu Susi menjauh,  menahannya agar tidak kembali ke sana, serta memberikan wejangan padanya)


Egi; Maaf atas ketidaknyamanannya, Dek. Kalau boleh nanya. Kalian kira-kira tahu nggak tempat tinggal Amara atau di mana biasanya ia berada, terus dama siapa.


Cewek 1; Biasanya dia sama kita jika jam segini. Kalau nggak ya, di tempat anak punk cowok biasa ngumpul.


Egi; Tongkrongan yang di pinggir jalan, itu?


Cewek 2; Iya. Di sana.


Egi; Oke. Makasih infonya. Jika kalian melihat Amara atau bertemu dengannya tolong kabari, ya?!

(Memberikan nomor telepon pada salah satunya)


Cewek 1; Oke. Kami akan hubungi jika melihat atau tahu keberadaan Amara.



CAMERA: LONG SHOT tempat tongkrongan, lalu CLOSE UP ke wajah para cewek, Susi dkk


Cut to




SCENE 7. INT. DALAM MOBIL



CAST: Susi dkk

Tak mendapatkan info yang diinginkan, akhirnya mereka memutuskan untuk pergi dan kembali masuk ke dalam mobil. Lalu, mobil berjalan dengan kecepatan sedang.



CAMERA: CLOSE UP depan mobil. SOUND EFFECT: Suara berisik kendaraan-kendaraan lewat.



Cut to





FODE IN




SCENE 8. EKS. KEDIAMAN IBU SUSI (Siang)




CAST: Egi, Tiar dan Susi

Matahari tepat berada di atas kepala. Egi dan Tiar mengetuk pagar rumah. Sela beberapa menit datanglah ibu Susi membuka pagar dan mempersilahkan mereka masuk. Kemudian ketiganya duduk di teras, membicarakan langkah selanjutnya untuk menemukan Amara serta membahas sikap ibu Susi kemarin. Akhirnya mereka memutuskan untuk melakukan pengintaian dan menunda pencarian sampai sore hari.


CAMERA: LONG SHOT bangunan rumah ibu Susi. CLOSE UP teras depan rumah.


Cut to




SCENE 9. EKS. PINGGIR JALAN TONGKRONGAN ANAK PUNK (Sore)


CAST: Egi dan Yudi

Remang cahaya menghiasi langit menandakan sang surya hampir terbenam di ufuk barat. Tiar, Egi dan ibu Susi turun dari mobil. Egi menghampiri kumpulan anak punk rock jalanan yang sedang asyik bernyanyi. Susi dan Tiar menunggu, berdiri jauh dari kumpulan anak-anak tersebut. Terlihat Egi sedang berbicara pada salah satu dari mereka. Raut wajah keduanya tampak serius. Sela setengah jam akhirnya Egi kembali menghampiri Susi dan Tiar.



CAMERA: LONG SHOT area tempat pangkalan anak punk. CLOSE UP ke Yudi dan Egi.


SOUND EFFECT: Nyanyian diiringi musik petikan gitar.



Cut to





SCENE 10. EKS. TONGKRONGAN ANAK PUNK ROCK JALANAN



CAST: Egi (Jurnalistik)

Usai berbicara dengan Yudi, Egi kembali berdiskusi dengan Tiar dan Susi. Ia merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Yudi. Pemuda berusia tiga puluh tahun itu, meminta Tiar dan Susi kembali masuk ke dalam mobil dan menjauhi tempat tersebut. Sementara, dia tetap tinggal untuk melakukan pengintaian.


CAMERA: LONG SHOT arena tongkrongan. Lalu, CLOSE UP ke arah anak punk.

SOUND EFFECT: Suara bising kendaraan.


Cut to





SCENE 11. EKS. PENGINTAIAN

 

CAST: Egi

Egi menyamar mengendap-endap sambil memperhatikan Yudi dkk. Tetiba ia melihat ada seorang pengendara sepeda motor (Zekly) berhenti. Ia turun dengan menenteng kresek putih, lalu membagikannya pada kumpulan anak punk rock jalanan. Salah satu diantara mereka yaitu Yudi terlihat berbicara pada Zekly, kemudian pengendara itu pergi.



CAMERA: LONG SHOT pada remaja-remaja yang sedang asyik bernyanyi.  CLOSE UP ke arah Egi, lalu MOVE to ke anak punk. CLOSE UP ke Egi melihat Zekly pergi, ia menghentikan ojek yang sedang lewat untuk mengikuti arah kendaraan Zek berjalan.


SOUND EFFECT: Bising suara kendaraan. 


Cut to





SCENE 12. EKS. JALAN RAYA



CAST: Egi dan Zekly (Pacar Amara)

Melihat Zakly pergi Egi segera menghubungi Tiar untuk mengikutinya dari arah belakang.



CAMERA: LONG SHOT ke arah jalan Egi menghubungi Tiar sambil menaiki ojek. Lalu, di persimpangan jalan Zakly belok kiri. CLOSE UP ke arah Egi yang sedang menghubungi Tiar, kemudian MOVE to mengikuti arah kendaraan Zakly. Namun, saat memasuki rambu lalu lintas Egi kehilangan jejak karena terjebak macet.


SOUND EFFECT: Suara keramaian jalan, dan angin saat berkendara sepeda motor.


Cut to




SCENE 13. INT. DALAM MOBIL



CAST: Susi cs

Gagal mengikuti Zakly, Egi berhenti di pinggir jalan menunggu Tiara dan ibu Susi. 



CAMERA: LONG SHOT saat Egi berhenti dan turun dari tukang ojek lalu, menunggu Tiar. Setelah Tiar datang Egi masuk ke dalam mobil. CLOSE UP ke belakang kemudi mengarah pada Susi cs.



Cut to





SCENE 14. EKS. PINGGIR JALAN (Malam)



CAST: Susi dkk dan para anak punk.

Adzan isya telah selesai. Merasa gagal mengikuti Zek, Susi cs memutuskan kembali menghampiri Yudi dkk. 




-DIALOG-




Tiar; Permisi--- Yud. Kita mau ngobrol bentar bisa nggak.


Yudi; Iya, Kak. Ada apa.


Egi; Gini, Yud. Tadi yang datang ke sini pakai motor bawa kresek putih Zek, kan?


Yudi; Iya. Itu kak Zek. Terus?


Egi; Tolong kasih tahu di mana Zekly tinggal. Ini ibu Susi. (Menunjuk ke arah wanita di samping Tiar) Dia itu ibunya Amara. Anaknya sudah lama gak pulang.  Kami kesini untuk mencari tahu keberadaan Amara. Kabar terakhir yang kami dapat Amara sedang bersama Zek.


Yudi; Kalu itu aku gak tahu, Kak. Amara sama Zek atau gak. Yang aku tahu, tadi kak Zek memang kesini bagi-bagi makanan sama kami. Namun, setelah itu dia pergi dan gak ngomong apa-apa sama aku. Cuma nanya kabar, dah itu aja, gak da yang lain.


Susi; Tolonglah, Dek! (putus asa) Jika tahu di mana Zek tinggal, kasih tahu kami. (Menangis) Ibu cuma mau ketemu Amara. Memastikan jika keadaannya baik-baik saja. Dia udah lama gak pulang. Ibu khawatir dengan keadaan dia, Dek.


Tiar; (Mengusap-usap bahu ibu Susi. Menenangkan)


Egi; Iya. Tolong kami, Dek! Informasi sekecil apapun itu akan sangat membantu kami dalam pencarian ini.


(Karena tersentuh hatinya dengan kata-kata ibu Susi, akhirnya Yudi angkat suara)


Yudi; Persisnya aku gak tahu di mana kak Zek tinggal. Cuma, setahuku jika sedang malam begini kak Zek biasanya ngajarin anak-anak di sebuah Yayasan Sosial.


Tiar; Yayasan Sosial? Adek tahu gak alamatnya di mana.


Yudi; Persisnya di mana gak tahu. Cuma Kakak nanti lurus aja 5 kilo dari sini nanti ada pertigaan, Kakak belok kiri lurus terus ada lampu merah belok kanan. Sela beberapa meter ada gang nanti Kakak coba tanya sama orang sekitar. Kalau gak salah nama yayasannya, Bakti Tunggal.


Egi; Ini benar, nih! Informasinya.


Yudi; Iya. Pokoknya ikuti aja arahan tadi nanti coba tanya sama warga sekitar sana, pasti mereka tahu. 


Egi; Makasih atas informasinya, Dek.


(Menyalami Yudi sambil pamit melanjutkan pencarian)


CAMERA: LONG SHOT ke Susi cs turun dari mobil, lanjut berjalan menuju Yudi dkk. CLOSE UP menghadap ke Yudi.

SOUND EFFECT: Suara lengang. Kendaraan jarang ada yang lewat. 



Cut to





FADE IN



SCENE 15. EKS. PINGGIR JALAN 



CAST: Egi

Egi turun dari mobil berjalan beberapa meter ke depan bertanya pada seorang pejalan kaki.


CAMERA: CLOSE UP pada mobil yang parkir di tepi jalan saat Egi turun. 


SOUND EFFECT: Suara jangkrik.


Cut to





SCENE 17. EKS. YAYASAN BAKTI TUNGGAL



CAST: Susi cs

Ketiganya turun dari mobil dan memperhatikan sekitaran. Lalu, berjalan menelusuri area yayasan.





-DIALOG-



Tiar; Bener gak, sih! Ini tempatnya. 


Egi; Menurut bapak yang tadi, sih, bener ini tempatnya.


Susi; (Menarik Tiara untuk berjalan maju  sambil celingukan mencari sosok Amara, sementara Egi mengikuti dari belakang)


Di tengah jalan menuju gedung utama mereka bertemu dengan seorang bapak yang tengah lewat.


Tiar; Permisi, Pak. Kenal yang namanya Zekly, gak, ya?


Bapak; Nak Zek? Itu ada di sana sedang belajar sama anak-anak.


(Menunjuk ke salah satu gedung)


Tiar; Makasih ya, Pak.


Bapak; Sama-sama. Mari ….





CAMERA: LONG SHOT ke seluruh area yayasan.


Cut to




SCENE 17. EKS. TERAS YAYASAN



CAST: Susi cs, Zekly, Amara

Pukul 20:00 WIB. Dari kejauhan terlihat Zek sedang mengajari anak-anak mengaji. Sontak ibu Susi langsung melabrak pemuda tersebut. Adu mulut keduanya pun terjadi. Tak disangka Amara muncul menegahi.





-DIALOG-




Susi; Zekly. (Menampar) Kamu sembunyikan di mana anak saya. Jawab!


Amara; (Berteriak) Ibu …


Susi; (Menoleh ke asal suara) Amara …. (Mendekap Amara)

Ayo kita pulang, Nak! Tempatmu bukan disini.


Amara; Tidak bisa, Bu. Amara istri Zek sekarang.


(Susi cs terkejut)


Susi; Kalian sudah menikah? Tanpa memberitahu, ibu?


Amara; Iya.


Susi; Tidak bisa. Kamu harus ikut ibu pulang. Tinggalkan Zek. Dia tidak pantas untukmu. 


(Menyeret Amara tapi dihentikan oleh Zek)


Zekly; Bu, Amara sedang hamil, Bu.


Susi; (Shock. Badannya terkulai lemas) 


Amara; (Berlutut di bawah kaki ibunya)

Maafkan Amara, Bu?! Amara tahu ini salah, tapi Ibu juga harus mengerti Amara cinta sama Zek, Bu. Zek pria yang baik. Dia tidak seperti yang ibu pikirkan selama ini.


Suasana mendadak hening. Lantunan ayat suci al quran dari anak-anak ikut hilang.


Susi; Kamu tega sama ibu, Nak.(Menangis)


Tiar; (Membangunkan Amara dan memeluknya)


Egi; (Menceritakan kronologi pencarian mereka berdua pada Zek)


Zekly; Maafkan kami, Bu?! (Berlutut di depan Susi) Tolong restuilah pernikahan kami.


Susi; (Mematung)


Tiba-tiba datanglah segerombolan anak punk rock jalanan. Mereka bertanya-tanya tentang apa yang terjadi. Lalu, Yudi menceritakan yang sebenarnya tentang siapa sosok Zek. 


Yudi berkata, meski Zek berpenampilan urakan, banyak tatonya, tapi ia memiliki hati yang tulus dan baik. Sering membantu sesama, terutama anak-anak jalanan, serta membimbing mereka ke arah yang lebih baik. Ia juga menuturkan, bahwa yayasan ini milik keluarga Zek. Zekly sebenarnya anak dari keluarga berpunya. Namun, karena salah pergaulan ia menjadi anak jalanan dan kini Zekly sudah kembali ke jalan Sang Kuasa dengan mendalami ilmu agama, serta mengurus yayasan peninggalan orang tuanya.


Mendengar penuturan dari Yudi, Egi menasehati ibu Susi untuk berbesar hati menerima pernikahan anaknya.


Amara; Maafkan kami, Bu. Tolong terima Zek sebagai ayah dari anak yang dikandungan, ini. (Amara mengelus perutnya yang masih rata)


Zekly; Iya, Bu. Restuilah kami. (Zek bersimpuh di kaki bu Susi)


Susi; Demi kamu dan calon cucu ibu. Ibu akan merestui pernikahan kalian berdua.


CAMERA: LONG SHOT ke arah Zekly saat belajar bareng anak-anak, dilanjutkan dengan kedatangan ibu Susi yang tiba-tiba. CLOSE UP mengarah ke  Zakly yang di tampar bu Susi MOVE to atas kedatangan Amara untukelerai pertikaian ibunya dan Zek. 


SOUND EFFECT: Anak-anak mengaji.


Cut to




SCENE 18. EKS. TERAS



CLOSING

CAMERA: CLOSE UP ke arah ibu Susi yang memutuskan meninggalkan yayasan setelah berdamai dengan Amara dan Zek. Sebelum pergi, ia berpesan agar Amara dijaga dengan baik-baik.


FADE OUT 


CREDIT TITLE 


Sumber TS: Dok. Pri
















 
Diubah oleh sriwijayapuisis 23-11-2019 22:21
qoni77Avatar border
sebelahblogAvatar border
embunsuciAvatar border
embunsuci dan 13 lainnya memberi reputasi
14
2.3K
24
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan