- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Health Consultation
Kuret Kandungan Itu Gimana Sich ..


TS
ariprasetia7
Kuret Kandungan Itu Gimana Sich ..
Kuret paling dikenal sebagai proses yang perlu dijalani seorang wanita ketika mengalami keguguran. Namun, sebenarnya ada pula fungsi kuret yang lain.
Mengetahui proses kuret diharapkan dapat membantu pasien dan pendamping untuk mempersiapkan diri dan menjalaninya dengan lebih tenang.
Kuret sebenarnya adalah nama sebuah alat operasi untuk mengeluarkan jaringan dari dalam rahim. Prosedurnya disebut kuretase. Prosedur ini dilakukan oleh dokter kandungan, dan umumnya memakan waktu kurang lebih 10-15 menit. Sebelum kuret dilakukan, pasien telah dibius terlebih dahulu.
Fungsi Kuret
Kuret tidak hanya dilakukan untuk membersihkan rahim setelah keguguran, tapi juga dapat dilakukan untuk mendiagnosis kondisi tertentu pada rahim, seperti ketika terjadi perdarahan vagina yang mencurigakan.
Kuret untuk Pemeriksaan
Untuk membantu diagnosis, pada umumnya kuret dilakukan jika pasien mengalami kondisi-kondisi seperti di bawah ini.
Mengalami perdarahan setelah menopause.
Mengalami perdarahan di luar siklus menstruasi, atau dengan jumlah yang berlebihan
Sebagai langkah pemeriksaan lanjutan jika dokter menemukan sel abnormal dari hasil pemeriksaan, misalnya untuk mendeteksi kanker serviks pada hasil papsmear yang abnormal.
Ketika prosedur kuret dijadikan sebagai bagian dari proses diagnosis, maka dokter akan mengumpulkan sampel jaringan dari rahim untuk diperiksa di laboratorium. Hasil pemeriksaan dapat digunakan untuk mendiagnosis berbagai kondisi, seperti kanker rahim, polip rahim, atau hiperplasia endometrium (kondisi prakanker yang ditandai dengan menebalnya dinding rahim).
Sebagai prosedur pemeriksaan, kuret sering dipadukan dengan histeroskopi, yang dilakukan dengan memasukkan selang fleksibel tipis dengan kamera dan sinar, untuk memeriksa apakah ada sesuatu yang tidak normal pada rahim. Di tengah proses histeroskopi, dokter mungkin dapat mengangkat tumor fibroid dan polip berukuran kecil dalam rahim.
Namun sebagai prosedur pemeriksaan, kuret kini tidak lagi banyak digunakan dan lebih sering digantikan dengan ultrasonografi (USG).
Beberapa risiko dari prosedur kuret, seperti:
Perforasi rahim
Dapat terjadi jika alat bedah menusuk dan menyebabkan lubang di rahim. Hal ini lebih sering terjadi pada wanita yang baru pertama kali hamil dan pada wanita yang sudah menopause. Jika luka pada rahim mengenai organ atau pembuluh darah, kemungkinan akan dilakukan operasi untuk mengatasinya.
Kerusakan leher rahim
Jika leher rahim robek saat prosedur kuret dilakukan, dokter dapat memberikan tekanan atau obat untuk menghentikan perdarahan atau menutupnya dengan jahitan.
Tumbuh jaringan parut pada dinding rahim
Terbentuknya jaringan parut dalam rahim karena prosedur kuret, atau yang dikenal dengan nama sindrom Asherman, sebenarnya jarang terjadi. Kondisi ini dapat menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak normal, bahkan berhenti, dan juga dapat menyebabkan rasa sakit, keguguran di kehamilan selanjutnya, hingga ketidaksuburan. Umumnya kondisi ini dapat ditangani dengan operasi.
Infeksi
Setelah tindakan kuret, salah satu efek samping yang dapat terjadi adalah infeksi. Untuk menanganinya dokter akan memberikan obat antibiotik.
Perdarahan parah
Perdarahan akibat tindakan kuret jarang terjadi. Namun, perdarahan dapat terjadi apabila peralatan operasi melukai dinding rahim. Atau bila jaringan fibroid (miom) yang tidak terdeteksi dalam rahim, ikut terkikis sehingga menimbulkan perdarahan.
Dokter akan melakukan operasi kuret untuk berbagai kondisi medis, antara lain:
Mengeluarkan jaringan di dalam uterus ketika terjadi keguguran, setelah keguguran, saat aborsi, atau untuk mengeluarkan bagian kecil dari plasenta setelah proses melahirkan anak untuk mencegah infeksi atau perdarahan hebat.
Mendiagnosa atau mengobati perdarahan pada kandungan yang abnormal. Proses kuret juga bisa mendiagnosa adanya pertumbuhan fibroid, polip, ketidakseimbangan hormone, atau kanker uterus sehingga bisa segera ditangani. Sampel pada jaringan uterus bisa diperiksa untuk mencari sel yang abnormal.
Proses kuret seperti apa?
Ini yang akan Anda hadapi
Bila ingin melakukan kuret, pastikan prosesnya dijalani di rumah sakit dan ditangani oleh dokter yang terpercaya.
Proses kuret sendiri hanya memakan waktu sebentar, sekitar 15 menit, tapi Anda harus dirawat untuk pemulihan selama sekitar 5 jam atau bahkan sehari penuh, tergantung kondisi tubuh dan jenis anestesi apa yang diberikan oleh dokter.
Pastikan dokter mengetahui kondisi tubuh Anda sepenuhnya sebelum anestesi dilakukan. Termasuk riwayat kesehatan terkait rahim dan organ reproduksi.
Apakah kuret itu sakit?
Kuret tidak terlalu menyakitkan karena prosedurnya biasa dilakukan dengan anestesi atau pembiusan. Namun, tindakan ini dapat menyebabkan kram yang mirip dengan kram menstruasi sehingga dokter akan memberi Anda obat penghilang rasa sakit.
Rasa sakit yang dirasakan saat kuret cenderung ringan. Selain itu, untuk sementara waktu, Anda juga akan merasa pusing, mual, bahkan muntah akibat obat bius. Terkadang bercak atau pendarahan ringan dapat terjadi.
Akan tetapi, jika Anda merasakan gejala berikut ini setelah melakukan kuret maka Anda harus segera menghubungi dokter:
1.Perdarahan yang berat dan panjang
2.Sakit perut
3.Demam
4.Cairan berbau busuk keluar dari vagina
Mengetahui proses kuret diharapkan dapat membantu pasien dan pendamping untuk mempersiapkan diri dan menjalaninya dengan lebih tenang.
Kuret sebenarnya adalah nama sebuah alat operasi untuk mengeluarkan jaringan dari dalam rahim. Prosedurnya disebut kuretase. Prosedur ini dilakukan oleh dokter kandungan, dan umumnya memakan waktu kurang lebih 10-15 menit. Sebelum kuret dilakukan, pasien telah dibius terlebih dahulu.
Fungsi Kuret
Kuret tidak hanya dilakukan untuk membersihkan rahim setelah keguguran, tapi juga dapat dilakukan untuk mendiagnosis kondisi tertentu pada rahim, seperti ketika terjadi perdarahan vagina yang mencurigakan.
Kuret untuk Pemeriksaan
Untuk membantu diagnosis, pada umumnya kuret dilakukan jika pasien mengalami kondisi-kondisi seperti di bawah ini.
Mengalami perdarahan setelah menopause.
Mengalami perdarahan di luar siklus menstruasi, atau dengan jumlah yang berlebihan
Sebagai langkah pemeriksaan lanjutan jika dokter menemukan sel abnormal dari hasil pemeriksaan, misalnya untuk mendeteksi kanker serviks pada hasil papsmear yang abnormal.
Ketika prosedur kuret dijadikan sebagai bagian dari proses diagnosis, maka dokter akan mengumpulkan sampel jaringan dari rahim untuk diperiksa di laboratorium. Hasil pemeriksaan dapat digunakan untuk mendiagnosis berbagai kondisi, seperti kanker rahim, polip rahim, atau hiperplasia endometrium (kondisi prakanker yang ditandai dengan menebalnya dinding rahim).
Sebagai prosedur pemeriksaan, kuret sering dipadukan dengan histeroskopi, yang dilakukan dengan memasukkan selang fleksibel tipis dengan kamera dan sinar, untuk memeriksa apakah ada sesuatu yang tidak normal pada rahim. Di tengah proses histeroskopi, dokter mungkin dapat mengangkat tumor fibroid dan polip berukuran kecil dalam rahim.
Namun sebagai prosedur pemeriksaan, kuret kini tidak lagi banyak digunakan dan lebih sering digantikan dengan ultrasonografi (USG).
Beberapa risiko dari prosedur kuret, seperti:
Perforasi rahim
Dapat terjadi jika alat bedah menusuk dan menyebabkan lubang di rahim. Hal ini lebih sering terjadi pada wanita yang baru pertama kali hamil dan pada wanita yang sudah menopause. Jika luka pada rahim mengenai organ atau pembuluh darah, kemungkinan akan dilakukan operasi untuk mengatasinya.
Kerusakan leher rahim
Jika leher rahim robek saat prosedur kuret dilakukan, dokter dapat memberikan tekanan atau obat untuk menghentikan perdarahan atau menutupnya dengan jahitan.
Tumbuh jaringan parut pada dinding rahim
Terbentuknya jaringan parut dalam rahim karena prosedur kuret, atau yang dikenal dengan nama sindrom Asherman, sebenarnya jarang terjadi. Kondisi ini dapat menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak normal, bahkan berhenti, dan juga dapat menyebabkan rasa sakit, keguguran di kehamilan selanjutnya, hingga ketidaksuburan. Umumnya kondisi ini dapat ditangani dengan operasi.
Infeksi
Setelah tindakan kuret, salah satu efek samping yang dapat terjadi adalah infeksi. Untuk menanganinya dokter akan memberikan obat antibiotik.
Perdarahan parah
Perdarahan akibat tindakan kuret jarang terjadi. Namun, perdarahan dapat terjadi apabila peralatan operasi melukai dinding rahim. Atau bila jaringan fibroid (miom) yang tidak terdeteksi dalam rahim, ikut terkikis sehingga menimbulkan perdarahan.
Dokter akan melakukan operasi kuret untuk berbagai kondisi medis, antara lain:
Mengeluarkan jaringan di dalam uterus ketika terjadi keguguran, setelah keguguran, saat aborsi, atau untuk mengeluarkan bagian kecil dari plasenta setelah proses melahirkan anak untuk mencegah infeksi atau perdarahan hebat.
Mendiagnosa atau mengobati perdarahan pada kandungan yang abnormal. Proses kuret juga bisa mendiagnosa adanya pertumbuhan fibroid, polip, ketidakseimbangan hormone, atau kanker uterus sehingga bisa segera ditangani. Sampel pada jaringan uterus bisa diperiksa untuk mencari sel yang abnormal.
Proses kuret seperti apa?
Ini yang akan Anda hadapi
Bila ingin melakukan kuret, pastikan prosesnya dijalani di rumah sakit dan ditangani oleh dokter yang terpercaya.
Proses kuret sendiri hanya memakan waktu sebentar, sekitar 15 menit, tapi Anda harus dirawat untuk pemulihan selama sekitar 5 jam atau bahkan sehari penuh, tergantung kondisi tubuh dan jenis anestesi apa yang diberikan oleh dokter.
Pastikan dokter mengetahui kondisi tubuh Anda sepenuhnya sebelum anestesi dilakukan. Termasuk riwayat kesehatan terkait rahim dan organ reproduksi.

Apakah kuret itu sakit?
Kuret tidak terlalu menyakitkan karena prosedurnya biasa dilakukan dengan anestesi atau pembiusan. Namun, tindakan ini dapat menyebabkan kram yang mirip dengan kram menstruasi sehingga dokter akan memberi Anda obat penghilang rasa sakit.
Rasa sakit yang dirasakan saat kuret cenderung ringan. Selain itu, untuk sementara waktu, Anda juga akan merasa pusing, mual, bahkan muntah akibat obat bius. Terkadang bercak atau pendarahan ringan dapat terjadi.
Akan tetapi, jika Anda merasakan gejala berikut ini setelah melakukan kuret maka Anda harus segera menghubungi dokter:
1.Perdarahan yang berat dan panjang
2.Sakit perut
3.Demam
4.Cairan berbau busuk keluar dari vagina
0
2.9K
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan