PREMIS : kegelisahan wanita yang baru menjadi istri, menunggu kabar dari suami yang terpisah karena tuntutan kehidupan.

SINOPSIS : menjalani biduk rumah tangga yang baru seumur jagung, dan karena tuntutan keadaan yang mengharuskan Aliya –wanita muda berusia dua puluh tahun- dan Farhan –pria dewasa berusia dua puluh delapan tahun- harus terpisah. Membuat Aliya sering merasakan kegelisahan di saat sang suami sudah tiga hari tidak memberikan kabar sama sekali.

CAST : Aliya

Aliya sedang membaca buku, tetapi matanya sesekali melirik ke arah ponselnya yang terletak di atas meja nakas yanng berada di sebelah tempat tidurnya. Terlihat gelisah, sesekali terlihat sedang menghembuskan napas panjangnya.

CAMERA : Long Shotke seluruh kamar dan Close Up ke Aliya yang sedang duduk dengan buku di tangannya dan mata yang bergerak gelisah melirik ke arah buku yang sedang ia pegang dan ke arah ponselnya yang di atas meja kecil dan berakhir dengan gerakan lelah sambil menghembuskan napas panjang. Lelah dengan kebisuan ponselnya, Aliya berdiri dan keluar dari kamar meninggalkan ponsel dan buku yang ia pegang tadi menuju ruangan lain yang ada di rumah ini guna menghilangkan kegelisahannya.

CAST : Aliya dan Ibu Mertua(berusia empat puluh delapan dan penyabar)

Aliya terdiam di depan pintu kamarnya sendiri, dan mendengar suara televisi menyala yang menandakan Ibu Mertuanya sedang menonton televisi. Aliya berjalan sambil tersenyum menuju sumber suara dan duduk tepat di sebelah Ibu Mertuanya yang sepertinya sedang asik menonton acara kesukaannya.

CAMERA : Close Upke arah Aliya yang sedang berdiri bingung di depan kamarnya lalu Long Shot ke arah Aliya yang sedang berjalan menuju ruang keluarga dan duduk tepat di sebelah Ibu Mertuanya yang sedang asik nonton.

Sound Effect: suara acara televisi

CAMERA : Close Upke arah Aliya dan Ibu Mertuanya yang terlihat sedang asik menonton televisi, lalu tangan Ibu Mertua mengambil remote televisi dan terulur mengecilkan volume suara televisi.

Ibu Mertua : “Kenapa, Al?

Aliya : “Ngga papa, Bu.”

Ibu Mertua : Farhan belum ngasih kabar?

Aliya : terdiam, terlihat gelisah

Ibu Mertua : Sabar ya,

Lalu pergi meninggalkan Aliya dengan tersenyum geli

Sepeninggal Ibu Mertuanya, Aliya merasa malu dan tak lama segere beranjak pergi kembali menuju kamarnya untuk mengistirahatkan pikirannya yang mulai lelah.

CAMERA : Close Upke arah Aliya dan Long Shot ke arah ruang keluarga ke arah kamar Aliya.

SCENE 5 : Kamar Utama

Aliya terlelap dan terbangun saat mendengar suara ponselnya yang tengah digenggamnya.

CAMERA : Long Shotmengelilingi sudut-sudut kamar Aliya yang sepi lalu Close Up ke arah Aliya yang sedang terbangun kaget karena deringan ponselnya yang ia genggam.

Sound Effect: Suara dering ponsel.

Aliya melihat siapa yang membuat ponselnya berdering, sedetik kemudian Aliya tersenyum bahagia.

Farhan : Hallo

Aliya : (terdiam membisu)

Farhan : Kok Diam Al?

Aliya : (masih Terdiam)

Farhan : Maaf, ya. Lama ya, nungguin Mas?

Aliya : (Masih terdiam sambil menangis)

Farhan : Janji, Mas ngga kayak gini lagi. Kamu bisa chat atau telp duluan kalau kangen sama Mas, Al.

Aliya : Aliya, takut ganggu, Mas.

Farhan : ngga ada istilah ganggu, kalau kamu yang hubungi Mas.

Aliya : Terdiam malu

Farhan : kita, ini suami istri kan, Al? Dengan kondisi kita yang berjauhan ini, Mas ngga bisa selalu paham dengan keadaan kamu. Kalau kamu ada apa-apa, atau kangen, tolong langsung telp atau kirim pesan ke Mas ya? Mas akan secepatnyan membalas semua pesan dari kamu.

Aliya : iya, Mas (tersenyum bahagia)

CAMERA : Close Upke arah Aliya yang sedang tersenyum bahagia.

Sound Effect: suara Aliya dan suara Farhan via selular.

Closing

CAMERA : Close upke arah Aliya yang sedang tersenyum bahagia sambil memeluk erat ponselnya.