Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

.Boyo.Avatar border
TS
.Boyo.
Kutukan Timnas Senior Sepakbola Indonesia Kalah Dari Malaysia Susah Hilang


Kutukan Timnas Senior Sepakbola Indonesia Kalah Dari Malaysia Susah Hilang

Waduhh edan toh cak sepakbola Indonesia di gulung Malaysia kembali di bukit Jalil, skor 2-0 menjadi bukti bahwa Garuda Senior bagaikan terkena kutukan. Semua tahu Indonesia sulit menang bila bermain di kandang Malaysia, dari kasus di final piala AFF hingga sekarang Malaysia tak terkalahkan.

Bahkan Syafawi Rasyid leluasa untuk mengacak-ngacak daerah pertahanan Indonesia, entah apa yang merasukimu timnas senior? Dari pinalti Osas Saha pun tak sanggup menceploskan bola, seakan Malaysia di lindungi dewi fortuna.

Sungguh sebuah hal yang tak bisa dikatakan untuk dibanggakan lagi bagi timnas senior mau siapapun pelatihnya hancur lebur, setelah Simon Out di ganti Yeyen Tumena tetap saja berantakan, bahkan pertahanan di akhir babak pun porak poranda di tekan Malaysia.

Indonesia nampaknya harus mengubur mimpi untuk berlaga di Piala Dunia, untuk melawan Malaysia saja tidak bisa. Apakah Malaysia lebih baik permainannya, atau indonesia yang memang kualitasnya menurun. Banyaknya pemain keturunan dari hasil naturalisasi tetap saja tak membuat Indonesia lebih hebat.

Terlihat dari skema permainan Indonesia yang mudah terbaca hanya mengandalkan kecepatan dari penetrasi individu, bukan kualitas sebuah tim yang kuat. Mimpi masyarakat Indonesia yang ingin timnas senior garang di pertandingan harus di kubur, maklum saja permainan tak segarang Garuda Muda.

Entah ini adalah kutukan dari para mafia sepakbola, atau memang sepakbola Indonesia jalan di tempat akibat pertandingan liga yang super ketat menjadi imbas di permainan timnas? Yang jelas kekalahan beruntun di klasifikasi piala dunia membuka mata bahwa Indonesia levelnya hanya bisa menjadi penggembira.

Apakah timnas senior kedepannya di ganti oleh pasukan Indra Syafri yang mampu mengalahkan Iran dengan skor 2-1? Atau akan dipimpin kembali oleh Luis Milla bahkan kabarnya akan merekrut pelatih Korea Shin Tae Yong. Atau kembali Indonesia di latih oleh Yeyen Tumena?

Entahlah sebagai penikmat sepakbola kalah itu menyakitkan, tapi yang lebih sakit lagi tak ada progress yang baik dilakukan oleh PSSI liga yang carut marut, hingga pemain muda bukan hasil didikan club tapi dari mencari bakat pemain muda secara blusukan ini menjadi hal yang miris untuk prestasi Indonesia ke depannya.

Ref : klik
Pic google


sebelahblogAvatar border
sebelahblog memberi reputasi
1
381
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan